💚💚💚
Pagi jam enam, seperti biasa Xiao Zhan mengikuti ajakan Wang Yibo untuk berjalan pagi. Dalam setelan olahraga warna biru muda, dia berjalan mengiringi Yibo menuju taman sebelah komplek. Pagi ini dia cukup bersemangat karena Marius menjanjikan untuk mempertemukannya dengan pemilik Max, anjing putih yang sangat ingin ia miliki. Dia berharap majikan Marius itu memberinya muka. Walau terdengarnya memaksakan, namun dia akan membayar berapa pun untuk menjadikan Max miliknya.
“Jadi Marius mengajak bertemu pagi ini untuk bertemu dengan pemilik Max?” tanya Yibo. Dia melirik pada Xiao Zhan yang tersenyum cerah.
“Dia bilang begitu. Aku harap pemilik Max mau menjualnya padaku. Aku akan membayar berapa pun harganya,” sahut Xiao Zhan.
“Aku heran denganmu. Kenapa tidak mencari saja anjing lain yang mirip dengan Max? Kau malah memaksa untuk membeli milik orang lain,” Yibo berkomentar.
“Aku sudah terlanjur jatuh cinta pada Max. Aku tidak ingin mencari yang lain.”
“Pada seekor anjing saja kau sampai jatuh cinta dan begitu ingin memilikinya. Bagaimana jika kau jatuh cinta pada seseorang? Apa yang akan kau lakukan?” selidik Yibo.
“Jangan menyamakan dengan manusia.”
“Kau belum menjawab. Apa yang akan kau lakukan jika kau jatuh cinta? Apa kau pernah mengalaminya?”
“Kau sedang menyelidiki kehidupan pribadiku?” Xiao Zhan melirik curiga.
“Aku hanya ingin tahu apa kau pernah jatuh cinta.”
Yibo mengangkat bahu. Sedetik kemudian tawanya terdengar miris.
“Aku sangat bodoh. Aku bertanya hal seperti itu pada seseorang yang sudah memiliki kekasih. Tentu saja kau jatuh cinta pada Tn. Sehun dan sekarang dia adalah tunanganmu,” ujarnya, sedikit sinis.
Xiao Zhan melirik lagi dengan kening berkerut.
“Jangan membahasnya. Aku jatuh cinta pada siapa apa urusanmu? Apa yang kau tahu tentang aku dan Sehun? Tidak semua hubungan dilandaskan karena dua orang itu saling jatuh cinta,” ia mendesis di akhir kalimat.
“Maksudmu?” Yibo menoleh cepat, merasa mulai bisa mengorek keterangan tentang perasaan Xiao Zhan. “Dari ucapanmu, apa boleh kusimpulkan bahwa sebenarnya kau tidak mencintai Tn. Sehun?”
“Aku sudah bilang, tidak perlu membahas dia,” dengus Xiao Zhan.
“Jika kau tidak mencintai Tn. Sehun, berarti ada orang lain yang kau sukai. Apakah mungkin kau jatuh cinta pada seseorang di luar sana?” desak Yibo.
“Jangan terlalu ikut campur. Itu masalah pribadiku,” tukas Xiao Zhan. Wajahnya berpaling dengan ekspresi kesal namun satu bayangan yang selalu ada di benaknya kini melintas. Satu siluet yang ingin sekali dia lihat keseluruhannya. Dengan bodohnya, dia jatuh hati pada sosok tidak jelas seperti itu. Sosok yang menolongnya namun menghilang begitu saja. Dia tidak pernah tahu siapa orang itu. Namun yang pasti dia seorang laki-laki dan dia sempat berpikir gila kalau Wang Yibo adalah seseorang itu di kala ia terbangun dari mimpi buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝔂 𝓢𝓮𝔁𝔂 𝑨𝒔𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒕
RomanceKembali dari peristiwa yang hampir menghilangkan nyawanya, Xiao Zhan memilih untuk menerima kebaikan sepupunya dan tidak bisa membantah ketika akhirnya pertunangan mereka terjalin. Tetapi ketika dia menerima sebuah pesan dari orang tak dikenal tenta...