💚💚💚
Mimpi yang sama yang selalu menghantui Xiao Zhan dalam tidurnya. Hal itu terjadi semenjak kejadian yang menimpa dirinya dan ayahnya yang meninggal dalam insiden. Trauma itu berulang ketika ada pihak tertentu yang bermaksud untuk mencelakainya.
Dalam mimpi yang selalu mengisi tidurnya, Xiao Zhan melihat dirinya yang masih remaja, berdiri kebingungan di kegelapan sementara di bawahnya, air yang terasa dingin merendam kaki. Dia melihat bayangan-bayangan suram, tersaput kabut yang menyelimuti. Di depannya nampak gelombang besar yang mengancam.
Xiao Zhan tersentak mundur namun karena genangan air di bawahnya, dia terpeleset dan jatuh terduduk. Dia tergesa bangun ketika air di bawah justru semakin naik dan nyaris menenggelamkannya.Tidak...
Rasa dingin merayapi seluruh tubuh dan Xiao Zhan merasa tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Dia bergerak-gerak panik sementara air terus merangkak naik dan mencapai leher.
Tidak...
Tolong aku...
Aku tidak ingin mati...
Xiao Zhan merasa semuanya gelap. Dadanya sesak dan sakit karena air laut itu masuk ke mulut dan hidung. Dia masih berusaha bergerak meski tubuhnya terasa dingin dan mulai menggigil. Di tengah perasaan panik, beberapa tangan hitam mengancam. Muncul dari dalam air, seolah-olah berebut hendak menarik dirinya untuk masuk lebih jauh ke kedalaman air.
Kekuatannya melemah ketika akhirnya tubuhnya mengambang tak berdaya setelah berontak sekuat tenaga. Matanya kosong menatap ke atas, pada gelombang air hitam yang menenggelamkan. Tanpa daya apa pun, akhirnya Xiao Zhan memejamkan mata. Memasrahkan jiwa raga untuk menemui sang pencipta. Tetapi hanya sedetik berlalu, dia kembali membuka mata sewaktu satu pegangan kuat menarik lengannya. Dalam kesadaran yang hampir sirna, Xiao Zhan merasa ada rengkuhan yang memeluknya dan membawanya ke permukaan air.
"Xiao Zhan?"
Panggilan itu terdengar sangat kecil seperti muncul dari kejauhan, menggema seolah berasal dari sebuah lorong.
"Sadarlah, Xiao Zhan..."
Sebuah cahaya lemah perlahan muncul, menghampiri dan perlahan-lahan semakin terang. Dia melihat bayangan seseorang namun masih begitu pudar. Pelan matanya terbuka, semakin jelas melihat tetapi bayangan itu memudar seiring sinar yang menyerbu mata. Sosok itu pun menghilang namun siluetnya yang sempat terbentuk dalam benak terus melekat.
Siapa dia?
💚💚💚
"Mr. Xiao, syukurlah."
Ucapan bernada lega itu keluar dari mulut Yibo. Pemuda itu menghela napas lega melihat Xiao Zhan yang membuka mata. Dalam sesaat mata mereka bertemu. Yibo menatap sepasang mata bening Xiao Zhan yang menyiratkan rasa takut dan panik. Sedetik kemudian mata indah itu mengerjap kaget meski tidak langsung memutus kontak mata mereka. Dia pun masih tetap memeluk bahu Xiao Zhan yang perlahan-lahan mulai tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝔂 𝓢𝓮𝔁𝔂 𝑨𝒔𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒕
Lãng mạnKembali dari peristiwa yang hampir menghilangkan nyawanya, Xiao Zhan memilih untuk menerima kebaikan sepupunya dan tidak bisa membantah ketika akhirnya pertunangan mereka terjalin. Tetapi ketika dia menerima sebuah pesan dari orang tak dikenal tenta...