💚💚💚
Beberapa hari berlalu sejak pertemuan Xiao Zhan dengan Marius. Keduanya dengan cepat menjadi teman dekat karena dihubungkan oleh anjing putih kepunyaan Yibo. Xiao Zhan sangat menyukai anjing tersebut sampai meminta Marius untuk membawanya ke rumah setiap hari. Bahkan dia selalu berfoto dengan Max dan bermain-main di halaman selama anjing itu ada di rumah. Dia pun tetap meminta pada Marius untuk dipertemukan dengan pemilik sebenarnya.
“Kekasihmu sangat keras kepala. Tapi sebenarnya dia cukup menyenangkan.”
Kalimat itu mengalir dari mulut Marius. Dia sedang bermain bola dengan Max di halaman samping kediaman Wang. Matanya melirik sekilas pada Wang Yibo yang duduk bertumpang kaki menghadapi secangkir kopi.
“Dia belum menjadi kekasihku,” Yibo menimpali diwarnai senyum yang menghias wajah.
“Anggap saja dia kekasihmu. Kau serumah dengannya dan selalu pergi bersama,” tukas Marius.
“Dia belum sepenuhnya menerimaku.”
“Aku lihat dia mulai memperhatikanmu. Kadang-kadang secara tak sadar dia selalu memandangimu dengan mata berbinar. Walaupun aku hanya sebentar bermain di rumah itu, tapi aku selalu memperhatikan gerak geriknya.”
Marius berhenti melempar bola dan memilih duduk di sisi teras samping. Dia membiarkan Max mengambil bola sementara dia menjangkau minuman dari atas meja. Lagi matanya melirik pada Yibo yang menyesap kopi dari cangkir.
“Ngomong-ngomong, bagaimana kau bisa bersantai di sini dan meninggalkan makhluk manis itu sendirian? Apa dia tidak mencarimu?” tanyanya setelah meletakkan lagi gelas minum.
“Aku meminta libur satu hari,” jawab Yibo.
“Dia memberimu libur? Kau bahkan belum sebulan bekerja sebagai asisten.”
“Hari ini dia tidak ke mana-mana dan aku sedang ingin bersantai bersama Max.”
“Dia pasti mencarimu,” Marius menyeringai. “Oh ya, bagaimana dengan keinginannya? Dia memaksaku untuk bertemu pemilik Max.”
“Pertemukan saja dengan Zhixin dan biarkan Max dibawa olehnya. Lagi pula aku ada di rumah itu,” kata Yibo.
“Lantas siapa yang akan mengurus Max? Dia dekat denganku dan aku akan kehilangan,” protes Marius.
“Kau ikut dengannya. Aku juga tidak akan mempercayakan Max pada orang lain.”
“Jadi aku akan tinggal di rumah itu?” Marius tersenyum lebar.
“Hmm, kau juga bisa memperhatikan orang-orang di sana. Aku perlu seseorang yang mewakiliku mengamati kediaman Xiao dan orang di dalamnya.”
“Oke. Kau tenang saja. Aku dan Max akan bekerja sama,” balas Marius, menyeringai senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝔂 𝓢𝓮𝔁𝔂 𝑨𝒔𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒕
Storie d'amoreKembali dari peristiwa yang hampir menghilangkan nyawanya, Xiao Zhan memilih untuk menerima kebaikan sepupunya dan tidak bisa membantah ketika akhirnya pertunangan mereka terjalin. Tetapi ketika dia menerima sebuah pesan dari orang tak dikenal tenta...