BAB 4

13.7K 921 8
                                    


H a p p y  r e a d I n g

Rasa sakit itu masih terasa sampai sekarang, saat Zion di acuhkan sejak dirinya kecil dari kedua orang tuanya dan juga ke dua saudaranya.
saat Zion ketakutan tidak ada tempat untuk nya bersandar dan mengadu, semua orang tidak menyukainya.

Zion selalu terkurung di kamarnya, di paksa untuk tidak pernah membuat kekacauan dan mempermalukan nama keluarga.
Zion selalu menangis dalam diam, memainkan senter nya tanpa dia tau bagaimana warna cahaya yang sesungguhnya, Zion hanya bisa mendengar tapi semuanya baginya gelap.

setiap kali ibu nya menyiksanya bersama saudara saudara nya, Zion rasanya ingin pergi meninggalkan dunia tapi sayang nya bibi selalu menguatkan Zion bahkan supir taxi yang selalu menyemangatinya.
melihat keluarganya yang sekarang dengan mata yang bisa melihat rasanya seperti keajaiban, tapi sayang nya Zion harus melihat saat dirinya bukan lah Zion lagi.

'izinkan aku menjadi diriku sendiri mulai sekarang tuhan' ucap Zion sambil tersenyum

brukkk

"awwwhhh" ringis Zion saat dirinya malah menabrak beton dan terjatuh dari motor akibat kuran konsen.
rain memutar bola matanya malas sembari berlari menghampiri Tara untuk membantunya berdiri.

"bisa nggak Lo nggak usah bodus biar dekat-dekat gue" ketus rain sambil mengangkat motor

"suuzon itu dosa loh rain" ucap Tara sambil bangun dari jatuhnya

bukan nya menjawab rain malah pergi meninggalkan Tara. Tara hanya menghela nafasnya lalu kembali naik ke motor sport nya dan memulai belajarnya lagi.


2 Minggu kemudian

Brum* Brum*


suara motor Tara memasuki pekarangan sekolah sambil memarkirkan motornya.
Tara membuka helm nya dan mengatur rambutnya yang sedikit berantakan.

baru saja meletakkan helm nya Tara sudah di sambut dengan banyak cewek-cewek yang berlari ke arah nya sambil membawakan makanan dan bahkan hadiah untuk Tara.

Tara menghela nafas nya sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan wanita-wanita itu. 'aku hanya akan menjadi Tara yang sebenarnya' ucap Zion sambil menguatkan dirinya

karena Zion mengetahui bahwa sekarang statusnya adalah ketua geng sekaligus cwok terpopuler di sekolah nya, jadi Zion hanya ingin menaburkan sedikit penghias di Tara agar dirinya bisa terlihat sama tapi beda.

"Tara Lo telat!" ucap tilo sambil merangkul bahu Tara.

***

'karna sekarang gue adalah Tara, jadi jangan salahkan gue kalau misalnya gue menganggap diri gue adalah tara' gumam Tara dalam hati sambil memundurkan langkah nya lalu melompat tembok sekolah

"waaahh" kagum Tara karena ini pertamakali Zion melakukan hal yang bukan dirinya.

semenjak bisa melihat Zion jadi semangat hidup dan bertekat menjadi seperti Tara hanya saja Zion tidak akan membully.

Zion akan memulai nya dari awal, kalau dia harus menjadi bajingan biarlah lagi pula selama ini dia selalu menderita.

"TARA!" teriak pak davir guru killer di sekolah Tara setelah melihat Tara yang melompat tembok sekolah  untuk membolos

"maaf pak!" teriak Tara lalu menancap gas motornya  dengan kecepatan tinggi.

brumm

Zion membawa motornya dengan kecepatan tingga menyalip banyak pengendara di hadapan nya. dua Minggu berlatih motor membuat Zion sangat bersemangat dan rasa nya ingin segera mengubah profesi nya dari anak baik-baik menjadi badboy.

transmigrasi cwok tunanetra (bl) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang