BAB 18

6.1K 470 12
                                    

Hu.. Hu.. Huu

Alwan dan tara mengatur nafas masing masing sangking capeknya lari tapi ngak di kejar. Miris. Mereka berdua memutuskan untuk istirahat di salah satu warung bakso yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. Kebetulan mereka berdua belum makan jadi Alwan memutuskan untuk makan habis itu pergi entah kemana yang penting ngak balik sekolah.

"Mang bakso nya satu yang sedang" Pesan Alwan sambil menaruh bokongnya di kursi yang sudah tersedia sedangkan tara masih ngos-ngosan sambil batuk batuk. Kek orang mau mati.

"Minumnya den" Ucap Ibu ibu sambil menyodorkan es jeruk ke tara dan langsung tara habiskan dalam sekali tegug.

"Makasih bu, berapa yah?"

"Ngak usah den! Ngak papa saya iklas" Jawab ibu ibu itu ramah lalu mendorong gerobak jualannya pergi. Tara yang merasa iba pun memfoto ibu ibu itu dan gerobaknya lalu memostin di instagram.

"Ngapain  lu? Duduk!" Titan Alwan yang langsung di teruti tara. Tara tersenyum setelah melihat postingannya di like banyak orang dan ada juga yang membalas postingan tara.

Tak butuh waktu lama sampai jualan ibu ibu itu di borong habiskan oleh banyak remaja dan orang-orang dewasa bahkan mereka memuji minuman ibu-ibu tersebut. Untungnya ibu ibu itu tidak jauh dari tempat tara duduk jadi tara bisa melihatnya.

Ibu-ibu itu tersenyum pada tara seakan mengatakan terimakasih dan tara pun membalas senyuman itu. "TARA!!"

"ZORA!!"

Teriak histeri penggemar tara sambil berlari menghampiri tara. Tak jauh berbeda dengan dagangan sih ibu-ibu yang terjual habis begitupun dengan dagangan mas-mas bakso yang habis tanpa sisa. Bangga rasanya tara bisa membantu.

Alwan menatap tara dengan tatapan kagum, ternyata tara tidak sejahat yang dia dengar. Setidaknya ada rasa kemanusiaan di hati tara. Banyak penggemar tara yang meminta foto pada tara, tara pun menyetujuinya ngak mungkin tara menolaknya padahal para penggemarnya sudah membantunya tara.

"Mas, mas itu artis??" Tanya mang bakso pada Alwan. Alwan pun bingung mau jawab apa.

"Bukan artis cuman terkenal aja" Jawab Alwan seadanya. Mang bakso menganguk angguk.

Setelah selesai memakan bakso keduanya pun memutuskan untuk pergi. Tara juga sudah menelfon regal untuk membawa tas nya dan Alwan saat pulang nanti karena mereka berdua bolos.

"Rumah lo?" Tanya tara melihat mansion megah di hadapannya, enggak sebesar rumah tara sih tapi bagus lah ada kesan klasik nya gitu.

"Bi! Tolong buatin minum yah, lo mau apa?"

"Emang ada apa aja?"

"Air putih"

"Terus ngapain tawarin kalau cuman ada air putih" Ucap tara sambil mengendus kesal. Alwan hanya terkekeh lalu membuka toples cemilan dan menyodorkan nya pada tara.

Tara melirik cemilan di toples tersebut dan matanya langsung berbinar melihat cemilan berbahan kentang yang di iris tipis dan di beri bumbu balado. Kesukaan tara.

Tara mengambil alih toples layaknya miliknya lalu memakan nya sendiri. Alwan gemes dengan tingkah tara yang persis seperti bocil yang ngak mau makanan nya di bagi. Tapi emang bocil sih, bocil SMA.

"Ini minumnya den, silahkan di minum" Ucap maid lalu pamit pergi.

"Lo tinggal sendiri?"

"Ngak! Sama neza" Jawab Alwan yang sibuk dengan laptop entah mengetik apa.

"Ortu lo?"

"Ngak ada"

"Sorry gue ngak bermaksud"

transmigrasi cwok tunanetra (bl) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang