BAB 15

8.2K 532 11
                                    


Semakin hari hubungan razir dan irgi semakin dekat, razir juga biasa sepulang kampus mengajak irgi untuk makan malam bersama tentu saja irgi tidak menolaknya kata irgi mah ngak boleh tolak rejeki apalagi di kasih orang padahal itu cuman akal-akalannya aja sebenarnya walaupun kaya irgi paling malas memboros toh nanti mamahnya ngerocos terus nanyain kemana uang irgi habis padahal cuman di pake top-up game sama beli kuota doang itu juga ngak habis sampai 5jt.

"Jadi di mana kita bakal makan?" Tanya irgi yang asik mengendarai mobilnya, sebenarnya irgi ingin membawa motornya tapi takut kalau dia ngebut razir malah jatuh jadi dia memutuskan membawa mobil saja biar aman.

Razir yang sibuk menatap jalan beralih menatap irgi "kemana aja yang lo suka, gue ngikut" Balas razir lalu kembali menatap ke luar jendela, kebetulan pemandangan sore ini indah.

"Ck! Lo yang ngajak kok lo yang ngikut" Kesal irgi. Kenapa juga dia harus bersikap baik oleh orang yang telah menyelakai sahabatnya. Suka? Yah ngak mungkin lah apalagi irgi udah punya orang yang dia suka.

*cittttt*

Irgi menghentikan mobilnya secara mendadak membuat razir menatapnya kesal. "Lo ngapain berhenti-" Ucap razir terhenti karena tiba tiba irgi keluar dari mobil "lo mau ke mana?!! Irgi!!"

Irgi berlari ke arah perpustakaan, beberapa waktu yang lalu dirinya sempat melihat seseorang yang sangat familiar. Tatapan irgi terhenti pada sosok berkacamata dengan jas putih dan tas selempang berlogo tumbuhan hijau yang tengah berdiri sambil memegang buku.

Irgi tahu siapa pria itu. Altharal aziko saki seorang mahasiswa fakultas kedokteran yang kerap di sapa altha. Pria blasteran cindo-maxiko yang sangat dirinya kagumi sejak SMP. Yah dia altha pria yang sangat irgi cintai. Lesung pipi di kedua pipi pria itu yang melengkapi kesempurnaan wajahnya, dengan hidung mancung dan bermata besar, bibirnya yang ideal dan tinggi badan sekitar 179cm.

Apa irgi tidak salah lihat? Irgi tahu jika pria itu memilih untuk kuliah di China saat irgi masih kelas 1 SMA tapi kenapa altha ada di Indonesia? Apakah dia pulang tanpa memberitahu irgi? Tapi kenapa?.

"Lo ngapain di sini??" Tanya razir yang bingung karena irgi hanya berdiri di depan perpustakaan tapi matanya tak luput dari sosok pria yang tengah sibuk mencari buku.

"Lo kenal dia?" Tanya razir yang mulai penasaran. Alih alih menjawab pertanyaan razir, irgi malah berlari memasuki perpustakaan.

"Altha!!" Panggil irgi membuat semua etensi tertuju padanya tak terkecuali pria yang di panggil altha. Altha tersenyum menampakkan kedua lesung pipinya dan matanya yang menyepit. Sungguh manis, razir saja sampai tertegun melihat ketampanan altha dan senyumannya yang manis itu.

"Igi!!" Panggil altha yang langsung mendapat pelukan mendadak dari irgi. "Gue kangen sama lo tha!!" Rilih irgi sambil memeluk altha erat.

....

"Saya ada pertukaran belajar di Indonesia dan pertukaran pelajar ini akan berakhir 3 hari lagi makanya saya tidak ingin menghubungimu takutnya kamu malah sedih saat kita berpisah lagi" Jelas altha sambil meminum secangkir teh macha.

Irgi mengangguk-angguk cepat sambil tersenyum lebar seperti bocah yang di izinkan memakan banyak permen. "Kamu gimana sekolahnya? Bentar lagi mau lulus lo"

"Sekolah baik, tapi akan lebih baik lagi kalau ada lo tha! Pasti tara seneng banget lihat lo lagi"

"Oh Iyah gimana kabar tara?? Saya masih ngak nyangka soal berita ngelayat itu, teman teman ku sangat memuji Etitud nya" Puji altha.

"Tara baik yah gue sih ngak tahu kabar dia akhir-akhir ini karena kita udah jarang ngumpul di markas mungkin karena ada masalah kali yah"

"Masalah? Tidak serius kan? Saya khawatir kamu kenapa-napa igi!" Ucap altha mengkhawatirkan irgi, terlihat sekali wajah pria itu yang lesu.

transmigrasi cwok tunanetra (bl) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang