BAB 22

6.2K 396 14
                                    

     Tara terbangun dari tidurnya sambil memijat sedikit kepalanya yang terasa pusing, akibat terlalu banyak minum sampai tara merasa dunia masih memutari nya, rasa mual kembali timbul tapi tara buru buru menelan nya. Jorok sih tapi tara tidak suka muntah, menurutnya muntah itu menyakitkan.

Tara membuka matanya perlahan sambil mengerjabnya bebarapa kali. Sadar bahwa ruangan yang ia tempati bukanlah kamar nya tara langsung mengubah posisinya menjadi duduk sangking kagetnya dan....baju? Ia tidak pake baju sekarang.

"Aaahkkkkk!" Teriak tara sambil menutupi kedua tubuh nya dengan tangan nya sambil menoleh ke sana kemari mencari seseorang.

Apa yang terjadi sama gue? Kenapa ngak pake baju? Tunggu, pantat gue sakit!

Tara kembali membelalakkan matanya saat merasakan nyeri di bokongnya, pikiran aneh mulai memasuki otaknya sampai terbuyarkan oleh suara pintu yang terbuka dan menampakkan alwan yang baru keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang.

"A—alwan kamu ngapain?!!" Tara mengalihkan pandangan nya ke arah lain saat melihat tubuh telanjang bulat alwan yang.... Menggoda?.

Alwan terkekeh lalu melingkarkan handuk ke pinggang nya. "Udah bangun? Kenapa teriak?" Tanya alwan sengaja untuk menggoda tara, alwan sudah duga reaksi tara akan seperti itu.

"N—ngak! Apa yang terjadi tadi malam kenapa gue ngak pake baju dan—kenapa bokong ku sakit?" Tara menggigit bibirnya panik, ia tidak bisa menghadapi kenyataan ini lagi. Apakah semalam dia dan—alwan melakukan hubungan intim? Dan tara lagi-lagi jadi bot?

Rasanya tara ingin menenggelam kan dirinya di dasar laut sekarang juga, mau di letakkan di mana muka nya kalau begini caranya.
"Emmm.... Semalam kita—" Ucap alwan terhenti karena tara yang tiba tiba memotongnya.

"Stop—udah ngak usah di lanjutin gue tahu, kita udah berhubungan intim tapi—gue mabok jadi maaf, kalau pacar lo marah, aahhh—gue minta maaf alw—" Ucap tara terhenti karena alwan yang tiba tiba menangkup wajah nya.

"Apa yang lo bicarakan? Hubungan intim? Kita?" Ucap alwan sambil terkekeh "lo salah paham, semalam lo muntah ke baju lo dan gue buka karena ngak mungkin lo tidur dengan baju dan celana yang kena muntah, iya kan?"

Pfff

Tata menutup wajahnya malu.

Aahhh apa yang gue pikirin dasar tara mulut sialan, bisa-bisanya lo mikirin itu hiks!

"Soal bokong lo—itu karena lo terjatuh di kamar mandi habis muntah" Lanjut alwan lalu mengusap rambut tara

"Dasar bocah!" Ucap nya lalu pergi ke ruang ganti.

Tara berteriak dalam hatinya, ia benar-benar malu sekarang kenapa bisa dia memikirkan hal tidak senonoh seperti itu apalagi di depan alwan. Semoga saja alwan tidak berfikir kalau dia mesum.

"Oh yah! Kalau mau mandi bisa langsung mandi nanti gue siapkan baju"

Aaahhkkkkk

Tara menggigit bantal saking gemas nya. Dia sangat malu sekarang.

Selesai mengganti baju keduanya pergi ke ruang tamu untuk sarapan dan kebetulan alwan memiliki stok makanan jadi tidak perlu di pesan dan langsung tinggal masak saja. Sedangkan tara memutuskan untuk menonton TV dari pada menganggu alwan.

"Pacar mu mana?" Tanya tara sekedar basa basi. "Kayanya dia enggak ada di sini? Dia ngak marah lo bawa pulang cwok lain?"

"Pasti marah sih soalnya gue bawa cwok lain masuk, makanya gue mau minta maaf sama dia sekarang" jawab alwan sambil menyajikan makanan di piring

transmigrasi cwok tunanetra (bl) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang