Sengaja aplod sekarang, kalo nunggu minggu kelamaan, draf gue dah cukup dan juga udah selesai ujian yeyyyyy. Dah enjoy
-----------------------------------------------------------
Hari ini Jinan dan Nathan bersiap untuk ke rumah Rafa, yang seperti sudah di rencanakan sebelumnya utnuk kerkom buat bubur pedas.
Semenjak mimpi kemarin Jinan makin nempel sama Nathan, aneh rasanya lihat Jinan jadi lem seperti itu karena biasanya dia anti romantic.
Mereka berangkat menuju rumah Rafa namun tak kunjung ketemu. Jinan baru ingat kalo rumah Rafa itu di blok B bukan blok A pantes ga ketemu.
Ga lama mereka tiba di rumah Rafa, sedikit lama karena Jinan lupa lokasinya.
Mereka di sambut dengan Rafa yang duduk di kursi depan yang lagi ngobrol dengan ayahnya.
"Permisi Rafa " Sapa Nathan kepada Rafa yang asik berbincang.
"Eh kalian udah dateng, ayo masuk duluan ntar ku susul" Setelah diberikan izin, Jinan dan Nathan masuk ke dalam duluan meninggalkan Rafa yang masih sibuk berbincang.
Ayah Rafa terus memperhatikan Jinan dan yang di perhatikan sedikit risih dan memalingkan wajahnya. Ayah Rafa merasa wajah Jinan sedikit mirip dengan orang yang dulu iya kenal.
"Rafa ayah mau nanya " Rafa mengangguk.
"Itu yang pake hoodie oversize warna biru siapa namanya " Tanya ayah Rafa.
"Oh itu Jinan, dia yang ku ceritain kamerin, kenapa emang?" Ucap Rafa.
"Mukanya cantik ya pantes kamu suka " Ucap ayha Rafa.
"Iya "
"Cowo yang di depannya juga lebih ganteng dari kamu, pantes kalah saing "
"Ih ayahh "
"Haha "
"Dah ah "
***
Brak... Bruk... Prengengengeng...
Dapur saat ini Chaos, sedang ada perang pegangan alat masak.
"HEY APA YANG KAU PERBUAT DI DAPUR, SANGAT RIBUT SEKALI, RAFA APA KAU MEMBUAT MASALAH LAGI " Ucap wanita di kamarnya dan keluar hendak menuju dapur.
Jinan, Nathan dan Rafa panik dapur chaos sekali.
"RAFA KENAPA KAU TID- eh mereka siapa " Ucap wanita itu terpotong saat melihat teman teman Rafa.
"Mereka siapa nak " Tanya wanita itu yang merupakan ibunya Rafa.
"Teman teman Rafa bu, mereka mau kerkom buat video memasak "
"Owalah, kenapa tidak panggil ibu toh. Sini ibu ajarin, mau masak apa? Steak? Sushi? Atau bahkan makanan khas Eropa " Ucap Ibu Rafa dan berlagak layaknya chef bintang lima.
"Bubur pedas tan " Ucap Jinan. Ibu Rafa terbelalak.
"Ohoho bubur pedas ye, eee, ibu ada urusan kalian buat sendiri ya ee byee " Ibu Rafa meluncur kabur. Dia tidak bisa membuat makanan seperti itu, ga level katanya.
"Ibu mu aneh raf" Ucap Nathan yang aneh melihat kelakuan wanita itu.
Rafa hanya mendengus dan menahan malu sedangkan Jinan menyuruh mereka agar segera menyelesaikan memotong sayuran dan menghaluskan beras sangrai.
30 menit mereka bergulat dengan alat alat dapur akhirnya video memasak ini selesai dan hasilnya akan di juri oleh keluarga Rafa di mulai dari ayahnya Rafa.
"Ayah, cobain nih enak ga, jujur ya " Ucap Rafa memberikan mangkok kecil berisi setengah porsi makanan yang mereka buat eee tidak Nathan dan Rafa hanya bertugas di perpotongan sayuran dan bagian bagian lain sedangkan yang memasak Jinan.
"Sini ayah cobain " Ayah Rafa mengambil 1 sendok dan memasukkan nya kedalam mulut.
"Wahhh enak banget inii, sayangg sinii cobainn lebih enak dari masakan mu " Ucap ayah Rafa dan memakan satu suapan lagi.
Ga lama ibu Rafa datang dengan masih memakai masker wajah.
"Ada apa sayangku "
"Nih cobain " Ayah Rafa menyuapi istrinya.
"Enak banget siapa yang masak "
"Jinan bu/tan " Ucap Rafa dan Nathan sambil menunjuk Jinan.
"Pinter kamu masak, jarang cowo pandai masak enak begini siapa yang ajar " Ucap ibu Rafa.
"Bunda tan " Jawab Jinan.
"Ayah kamu kemana " Jinan murung lalu tersenyum terpaksa.
"Udah cerai pas saya masih bayi " Ucap Jinan.
"Waduh maaf ya nak Jinan, tante ga bermaksud " Ucap Ibu Rafa sambil menyatukan tangannya 🙏🏻.
"Gapapa tan "
"Ji, Nat kita ke kamar yuk, ayah sama bunda habisin ya kami mau lanjut nugas " Jinan dan Nathan mengangguk dan ayah serta ibu rafa lanjut menghabiskan makanan itu bahkan nambah 2 porsi lagi.
Rafa pergi duluan diikuti Jinan dan Nathan yang jalan berbarengan dengan Nathan yang merangkul Jinan.
Jujur Rafa udah panas melihat nya apalagi selama memasak di dapur Jinan dan Nathan lebih banyak menghabiskan waktu berdua.
Api cemburu memanas kembali karena saat di kamar Rafa, mereka terlalu banyak melakukan kontak fisik seperti pegangan tangan karena tangan Jinan dingin akibat AC. Makin memuncak saat Nathan memeluk Jinan dari belakang dan mencium leher Jinan.
"Ahh Nathan geli, lo kenapa sih ko tiba-tiba begini " Jinan berusaha melepas pelukan Nathan namun yang lebih dominan tidak mau melepaskan nya.
"Lagi pengen "
Cup
Nathan lalu mencium pipi Jinan. Jinan kaget karena pipinya dicium apalagi Rafa. Dia seperti akan meledak sekarang pemandangan di hadapannya sangat tidak baik baik saja.
"Mereka bener bener temenan? " Batin Rafa.
Jinan yang melihat ekspresi Rafa seperti itu serasa tidak enak kerana perlakuan Nathan yang aneh secara tiba-tiba. Nathan hanya ingin mengetes apakah Rafa masih menyukai Jinan.
"Cepet sselesain gue bis ni harus latihan Nathan berhentilah " Nathan melepas pelukannya.
"Nanti antar gue ke sekolah ya than " Nathan mengangguk dan menemukan jari jempol dan telunjuknya mensyaratkan OK.
Sekitar empat puluh menit tugas mereka akhirnya selesai juga Rafa merasa tenang karena tidak menyaksikan pemandangan yang membuat hatinya sakit.
Jinan dan Nathan pamit untuk lanjut ke sekolah. Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di sekolah mereka. Sejujurnya ini sudah terlambat latihan sudah di mulai 10 menit yang lalu Jinan dan Nathan berlari menuju ruang ekskul dance. Nathan ikut untuk menunggu Jinan karena di suruh ayang eh belum jadian.
Saat mereka berlari Nathan menabrak siswi yang merupakan adek kelasnya hingga terjatuh, Jinan di suruh duluan aja dia akan membantu siswi itu dulu.
"Duh maap ya dek, kakak ga sengaja " Siswi itu bangun dan melihat bahwa yang menabraknya itu adalah Nathan.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Online (BxB) | END
RomanceHOMOPHOBIC DILARANG KE SINI!! "Lo suka ma gue? " "E-engga " "Bohong " "Be-emhhh" .... Bottom : Jinan Top : Nathan Dilarang plagiat kalo nama tokoh dan alur cerita hampir mirip dengan cerita itu hanya kebetulan Start : 28 Oktober