19

165 12 2
                                    

Jinan berjalan pergi meninggalkan Nathan yang masih menangis walaupun dirinya juga menangis. Jinan tidak kembali ke kelas melainkan berjalan menuju gerbang, ia ingin pulang sekarang.

Jinan melewati lorong kelas Lizzy dan berpapasan dengan Lizzy.

"Hay Jinan, kamu kenapa? " Jinan tak menjawab dan meninggalkan Lizzy yang kebingungan.

"Apakah anak itu bertengkar dengan Nathan, ku harap tidak jika iya bisa besar masalah ini " Batin Lizzy.

Untungnya hari ini pak satpam tidsk ada di pos jadi ia dengan bebas berjalan keluar.

Jinan berjalan di trotoar sambil melamun, ia sedikit menyesali perkataannya beberapa waktu lalu. Tapi ia juga ingin melupakan Nathan.

Setelah beberapa lama berjalan Jinan tiba dirumahnya. Ia membuka pintu dan langsung berjalan ke kamar.

"Kok cepet pulangnya nak terus kamu siapa nathannya dimana " Tanya bunda Jinan saat melihat anaknya pulang.

"Jinan sakit bun terus Nathan tadi dah pergi lagi " Ucap Jinan lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

"Loh, mau ke rumah sakit? "

"Gausah bun istirahat bentar mungkin sembuh "

"Baiklah "

"Bun, jika Nathan mencari ku nanti bilang saja aku tak ingin menemuinya "

"Loh kenapa, kalian bertengkar? " Jinan tak menjawab. Ia bingung apakah tadi itu pertengkaran apa bukan.

Jinan mengunci kamarnya dan menangis dalam diam di dekapan bantalnya. Jinan mengingat bahwa ia memiliki obat tidur di lacinya. Ia mengambil tujuh pil sekaligus dan meminumnya, karena efeknya cepat bereaksi Jinan mengantuk lalu tertidur.

Apakah untuk selamannya?

***

Bel istirahat berbunyi trio FCL segera mengerumui Nathan yang tampak bersedih. Pasalnya Jinan tak kembali ke kelas dan terakhir ia bersama Nathan.

"Nat... Lu kan terakhir ma Jinan, dia kemana kok ga balik ke sini? " Tanya Caca.

"Aku pun gatau hikss " Balasnya lirih dan matanya berkaca kaca.

"Kalian kenapa? Kalian bertengkar? Astaga " Nathan mengangguk.

"Dia mengatakan bahwa ia tak mau menjadi sahabatku lagi, apa salahku huaaa " Ucap Nathan.

"Tenang tenang Jinan itu bodoh... Ia mengatakan tidak mau berteman dengan mu lagi hari ini pasti besok ia akan datang kepadamu dan meminta maaf " Ucap Laurie karena itu sudah menjadi kebiasaan Jinan.

"Benar " Balas Caca.

"Semoga saja itu benar "....

***

Besoknya Nathan seperti kebiasaan umumnya berjalan kerumah Jinan untuk berangkat bersama. Ia tak perduli jika dia dan Jinan tak berteman lagi yang penting dirinya harus tetap memenuhi janjinya ke bunda Jinan untuk pergi ke sekolah bareng Jinan. Ia mengetuk pintu untuk yang pertama

Tokk tokk tokk

Tak ada jawaban, ia mengetuk untuk kedua kalinya tetap tak ada jawaban, saat hendak mengetuk yang ketiga pintu terbuka dan menampakkan sosok wanita yang merupakan bunda Jinan.

Teman Online (BxB) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang