24

378 10 2
                                    

Seminggu sudah Jinan di rawat di rumah sakit. Ia sudah eneg melihat pemandangan rumah sakit yang itu itu saja, untung hari ni ia bisa pulang ke rumah tercinta.

Karena sekolah sedang libur Nathan segera berangkat menuju rumah sakit, ia tak ingin terlambat karena hari sebelumnya ia sudah berjanji akan datang awal.

Nathan tiba di ruangan Jinan, disana sudah ada bunda Jinan dan ayah Laurie yang membantu membereskan perlengkapan Jinan untuk pulang.

"Eh nak Nathan udah dateng " Ucap Bunda Jinan dengan ramah.

"Demi Jinan dong bun hehe " Ucap Nathan.

"Hadehh, emang kamu ada hubungan apa sih sama calon anak om itu " Ucap ayah Laurie. Oh ya ayah Laurie sudah resmi pacaran sama bunda Jinan ya gaisss.

"Cuma sahabat sih hehe... " Ucap Nathan sambil menggaruk tengkuknya.

"Yakin, om lihat sikap mu tu kek suka tau " Ucap Ayah Laurie.

"Iya bener, Jinan udah cerita semua, dia suka sama kamu, dia juga patah hati pas kamu udah punya pacar dia sebenarnya gaada niat bundir cuma kelepasan aja gegara pen ngelupain kamu, kalo nak Nathan punya rasa yang sama ayo ungkapin bunda dukung kok " Ucap bunda Jinan panjang lebar. Nathan yang merasa dapat lampu hijau pun tersenyum.

"Asik dapat restu dari ibu mertua " Ucap Nathan dengan senyumannya dan menampilkan dimple yang membuat bunda Jinan tertawa.

"Heyy kamu belum dapat restu dari saya ya " Ucap ayah Laurie.

"Om belum jadi ayah Jinan jadi gaperlu minta izin haha " Ucap Nathan. Semua tertawa.

Jinan pun kembali setelah lama meditasi di kamar mandi alias BAB. Ia melihat Nathan sendiri tanpa Bunda dan calon ayahnya. Ia mendekati Nathan dan duduk si pangkuannya karena Nathan yang suruh.

"Dah lama nunggu? " Ucap Jinan sambil menyamankan posisinya.

"Lama banget " Ucap Nathan lalu memeluk pinggang Jinan.

"Kamu gamau ngadep ke aku? " Ucap Nathan.

"Gak ah, gini aja gue ga nyaman " Jinan bilang begitu karena ada sesuatu yang mengganjal di bawah sana.

"Aku mo bicara jadi ngadep sini dulu " Paksa Nathan. Jinan mau tak mau pun berbalik arah dengan posisi masih di pangku Nathan.

"Mo ngomong apa sih, " Nathan menatap Jinan tanpa berkedip.

"Kamu cantik... " Ucap Nathan dan membuat lawan bicara tersipu malu.

"Apa sih, aku cowok " Ucap Jinan salting lalu memukul dada Nathan tapi tak keras.

"Kamu lucu pas lagi gini Kan aku makin suka " Ucap Nathan sambil menangkup pipi Jinan.

"Hwah mwakswud? " Ucap Jinan yang pipinya tengah di uyel uyel Nathan.

"Aku makin suka sama kamu " Ucap Nathan sambil menekan tiap katanya.

"Gosah bercanda dehhh ahh " Jinan tak bisa, pipinya mulai memerah. Nathan tersenyum miring.

Ia menarik tengkuk Jinan dan menciumnya dalam, Jinan tidak kaget karena mereka sudah biasa melakukan itu.

Nathan melepas tautan mereka karena sang Sub mulai kehabisan nafas.

"Aku mo serius! " Ucap Nathan.

"Gayakin, lo aja gapernah serius haha" Ucap Jinan lalu tawanya berhenti karena raut wajah Nathan tampak beneran.

"Baiklah serius akan apa? " Sambung Jinan.

"Do you want to be mine? " Ucapan Nathan tersebut membuat Jinan mematung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman Online (BxB) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang