"Maaf... Kami sudah berusaha tapi pasien tak bisa di selamatkan... Ia menghembuskan nafas terakhir saat dibawa kesini terimakasih saya tinggal "
Tangis pecah di seluruh ruangan itu, Nathan masih berusaha menahan air matanya.
"Astaga ada yang pingsan " Ucap perawat.
Mereka menoleh dan mendapati bunda Jinan yang pingsan karena anak satu satunya meninggal dunia.
Nathan masuk ke dalam ruangan dan menghadap ke jenazah Jinan yang sudah memucat karena tak ada kehidupan disana.
"Tega kamu Jinan, kamu sudah berjanji tak akan meninggalkan ku bukan " Ucap Nathan dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi sekarang kamu meninggalkan kami semua disini Jinan, KAMU JAHAT HIKS... " Nathan terduduk dan air mata yang terbendung pun mengalir.
"Jinan... Kamu denger kan Jinan KAMU JAHAT HUAA... KAMU MENINGGALKAN BUNDAMU DAN ORANG ORANG YANG MENYAYANGIMU "
"KAMU JUGA MENINGGALKANKU DENGAN TIDAK BAIK, KAMU BOLEH SAJA MEMBENCIKU TAPI JANGAN SAMPAI MELUKAI DIRIMU HINGGA NYAWAMU MELAYANG "
"APAKAH KAMU MASIH BISA BERFIKIR SAAT MELAKUKAN ITU?? HAHH? JAWAB JINAN JAWAB!!!HUAAA "
Nathan menangis sambil memegang tangan Jinan yang mendingin. Tak lama ayah Laurie dan Lizzy pun datang. Mereka menyaksikan kekacauan yang terjadi, banyak orang menangis.
Lizzy mendekati Nathan yang menangis terkencang di samping tubuh Jinan yang tak ada rohnya.
"Nathan... " Ucap Lizzy. Nathan menoleh.
"Lizzy, Jinan liz dia pergi ninggalin kita semua hiksss " Ucap Nathan.
Lizzy tak bisa apa apa ia hanya mencoba menenangkan Nathan yang terpuruk atas kematian Jinan.
***
Saat ini mereka sedang berada di pemakaman Jinan, Nathan menyaksikan langsung tubuh sahabat di peti mati dan di kubur disana. Nathan sungguh tak bisa menerimanya sekarang sahabatnya tiada.
Bunda Jinan pingsan untuk kedua kalinya ia tak sanggup melihat pemakaman anaknya.
Karena ada hukum rotasi bumi, hari semakin sore dan beberapa orang sudah meninggalkan area pemakaman kecuali Nathan, mama Nathan.
"Nak pulang aja yuk Jinan sudah tenang kamu jangan bersedih begitu nanti kalo kamu kek gini Jinan akan sedih disana " Nathan menggeleng.
"Nathan disini dulu... Nanti kalo selesai Nathan pulang kok " Ucap Nathan dan di iyakan oleh mamanya.
Nathan duduk di samping makam Jinan dan kembali menangis.
"Tega kamu kamu ji tega "
"Puas kan kamu abis ninggalin aku "
"Berat untukku mengatakan ini "
"Sekarang aku mencintaimu Jinan tapi aku terlambat"
"Kenapa tak dari dulu aku katakan ini pasti kita tetap bersama sekarang "
"Selain orang tua ku, kamu lah orang lain yang membuat ku menangis seperti ini "
"Jinan... Apakah aku harus menyusulmu? "
Nathan tersenyum lalu berdiri.
"Seperti kamu ingin kita hidup bahagia bersama di atas sana... "
Nathan berjalan menuju sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Kapuas.
Nathan dengan kesadaran penuh terjun ke sungai kapuas...
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Online (BxB) | END
RomanceHOMOPHOBIC DILARANG KE SINI!! "Lo suka ma gue? " "E-engga " "Bohong " "Be-emhhh" .... Bottom : Jinan Top : Nathan Dilarang plagiat kalo nama tokoh dan alur cerita hampir mirip dengan cerita itu hanya kebetulan Start : 28 Oktober