Drttttttt tingtungtengpong drtttt
"Aihhhh alarm ganggu aja jam berapa sih " Jinan meraih handphonenya. Saat di lihat jam berapa sekarang
"ASTAGA JAN 6.20 YA TUHAN ADUHHHH MANA SENIN LAGIIII "
Jinan bangun dengan tergesa-gesa, dia langsung mandi dan memakai seragam bahkan tak sempat sarapan.
Jinan pergi ke rumah Nathan setelah menyiapkan bukunya. Kenapa kerumah nathan? Buat nebeng dong.
TOK. TOK. TOK. TOK.
Tidak ada jawaban.
"Aihhh kemana anak tu, motornya masih ada jangan bilang masih tidur " Jinan kembali menggedor pintu dan menelpon pemilik rumah.
Ga lama Nathan keluar dengan memakai seragam lengkap yang rapi. Jinan menarik tangannya agar segera keluar.
"Sabar anj gue baru keluar " Ucap Nathan.
"Ga pake lama ayo berangkat bentar lagi upacara " Ucap Jinan panik.
"Yodah naik lu " Jinan naik dan memasang helmnya.
Mereka berangkat menuju sekolah, selama di perjalanan Jinan melafalkan doa agar upacara belum di mulai.
Mereka tiba ke sekolah, Jinan turun saat Nathan turun dan langsung menarik tangannya untuk menuju Lapangan.
Saat tiba lapangan sekolah sepi kek tanpa penghuni. Jinan berlari ke kelas, kelasnya sepi juga baru ada beberapa murid disana.
"Loh kok pada sepi sih " Ucap Jinan sambil berjalan ke mejanya dan masih menggenggam Nathan.
"Lo lupa? Guru guru kan bilang hari ini gaada upacara gegara akan menyiapkan lapangan sebagai tempat acara HUT sekolah yang lo bakal tampil nanti " Jinan menepuk jidatnya wajar sih dia lupa soalnya pengumuman nya senin lalu jadi lupa.
"Oh iya hehe " Nathan merotasikan bola matanya, malas menanggapi.
Mereka sebenarnya jadi perhatian kelas saat ini tak terkecuali 3 teman Jinan yang lain. Mereka menatap tangan Jinan dan Nathan yang terbaluti gelang cuople.
Ga lama Rafa masuk ke kelas Nathan punya ide untuk bucin ke Jinan dulu. Dia merangkul Jinan dan menaruh kepala Jinan di pundaknya tak lupa mengelus pipi Jinan juga.
Sesuai rencana Rafa berhenti saat melihat pemandangan itu.
"Pagi pagi dah liat kek gituan ah " Batin Rafa.
Dia menaruh tasnya malas dan duduk di samping caca yang merupakan kawan sebangkunya.
Caca paham Rafa cemburu sekarang tapi kenapa harus cemburu toh dia bukan siapa siapa.
Jinan sebenernya bingung tapi ya dia suka ini sangat sangat memanjakan.
Di balik pintu muncul seorang anak cewe yang terdeteksi sebagai Lizzy masuk ke kelas mereka membawakan seperti sebuah bekal. Lizzy menghampiri Nathan dan Jinan yang lagi ngebucin.
"Kak Nathan " Sapa Lizzy dengan lembut.
"Ah iya kenapa Lizzy " Nathan melepas rangkulannya.
"Ini buat kakak, dimakan ya " Nathan menatap kotak bekal yang di bawa Lizzy.
"Ah makasih ya " Nathan menerima kotak bekal itu dan menyuruh Lizzy kembali ke kelas.
"Nan " Ucap Nathan, Jinan menoleh.
"Lo mau ga, gue dah makan lo pasti belom kan gegara cepet cepet tadi.
"Tapi kan ini buat lo than " Ucap Jinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Online (BxB) | END
RomanceHOMOPHOBIC DILARANG KE SINI!! "Lo suka ma gue? " "E-engga " "Bohong " "Be-emhhh" .... Bottom : Jinan Top : Nathan Dilarang plagiat kalo nama tokoh dan alur cerita hampir mirip dengan cerita itu hanya kebetulan Start : 28 Oktober