[ THIS PART MAY CONTAINS MATURE CONTENTS. PLEASE BE WISE ]
Tahun baru tak luput dari pesta kembang api. Di Jakarta, spot kembang api ada di beberapa titik. Farel dan Allia ada di salah satu spot tersebut setelah melewati kemacetan selama 20 menit.
Keramaian ini sungguh membeludak dan bagi pasangan kaku seperti Farel dan Allia, ini adalah momen di mana keduanya harus terikat dan menempel satu sama lain agar tidak terpisah.
Dengan itu, selagi berjalan menuju titik terbaik, Farel berada di belakang Allia— menempel sangat dekat dan tangannya melindungi Allia dari senggolan-senggolan orang lain. Dilindungi sebegitunya.
Allia sendiri tersipu malu.
Farel? Tak perlu ditanya. Baginya, ini kesempatan bagi Farel sendiri untuk memperlihatkan Allia bahwa ia menyukainya.
Farel berharap agar Allia peka dengan perlakuan dirinya kepada gadis itu, sedangkan Allia sedang memastikan perasaannya.
Tahun baru ini seperti momen yang tepat bagi mereka untuk memperdalam segala perasaan yang telah menumpuk. Seperti sekarang, tubuh Allia yang lebih kecil terbungkus oleh tubuh Farel yang cukup besar dengan pundak lebarnya. Tidak boleh ada yang menyenggol istrinya.
"Jam berapa, sih? Udah rame banget kok, ya..." kata Allia. Farel yang mengenakan jam langsung melihat dan berkata, "Baru jam setengah sebelas lewat. Kita stay aja di sini— tuh, ada tempat duduk beton. Duduk situ aja." Farel memandu.
Hanya ada satu sisi yang bisa diduduki dan Allia yang menempati. "Kamu nggak mau duduk juga?" Allia bertanya.
"Kamu aja." Farel sendiri berdiri di sampingnya layaknya pengawal. Allia tersenyum sendiri melihat diri mereka yang lama-lama semakin dekat. Allia meneguk minuman botol yang ia beli sebelumnya karena haus dan ramai orang di sini— supaya tidak perlu repot-repot kembali ke pinggir area untuk membeli minum.
Matanya tertuju pada Farel yang sedang melihat orang-orang. Ia menyenggol Farel, "Minum?" Allia menawarkan, Farel menerima. Diteguknya air itu dengan menempelkan bibirnya. Allia yang melihat itu malah salah tingkah sendiri karena ia tau itu adalah ciuman secara tidak langsung.
Karena risih sendiri melihat Farel yang berdiri terus, Allia sedikit mengomel, "Rel, mending kamu duduk sini gantian deh. Kasian berdiri terus kamunya." katanya sambil berdiri.
Farel malah terkekeh melihatnya, "Kamu aja sih, Al. Aku mah nggak apa-apa."
"Nggak mau. Maunya kamu duduk." Allia memaksa, tapi Farel tidak bisa menolak. Akhirnya, Farel duduk bergantian dengan Allia. Gadis itu berdiri di sebelahnya juga seperti pengawal.
Bedanya, Farel jauh lebih khawatir.
"Jangan jauh-jauh." kata Farel. Allia menunduk menatapnya dan terheran sendiri. "Apa? Aku daritadi di sini."
"Nanti kamu ditarik orang."
Allia tertawa mendengarnya. "Kamu pikir aku anak kecil." Tanpa aba-aba, secara tiba-tiba, Farel merangkul pinggang Allia yang sejajar dengan pandangannya itu dan menariknya mendekat serta menempel dengan dirinya. Gadis itu tertegun.
"Dibilangin juga."
Allia hanya bisa membeku.
•••
Menuju puncak tahun baru. Terhitung sisa 10 menit lagi dan Allia bersama Farel sudah berdiri dekat dengan spot kembang api. Lelaki itu benar-benar membungkus Allia layaknya pengawal.
Rupanya malam itu, banyak percakapan yang terjadi antara mereka. Tema yang mereka angkat hanya seputar orang-orang di sekitar sini dan mengenai kuliner sekitar. Banyak senyum dan tawa yang mereka lakukan bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
ФанфикKarier. Satu hal yang menjadi fokus utama dua orang dengan latar belakang berbeda. Keduanya bersatu, ikatan yang luar biasa pun terbangun sendirinya. Jika mereka memang ditakdirkan bersama, semesta akan turun tangan. [JONGCHANGIE Alternative Univers...