8

9.3K 197 2
                                    

Happy Reading
-
-

_____________

Sebelumnya Sara mengambil gendongan yang ada di sofa, untuk menggendong Kane.

" Bunda masak apa?" Sara mendekati Bunda yang sibuk memasak di dapur.

Bunda tersentak kaget. " Astaga Ra, kamu ngagetin Bunda aja. Bunda lagi masak kentang balado."

" Hehehe maaf Bunda," ringis Sara.

Bunda tersenyum saja, kemudian Bunda mengalihkan perhatiannya ke arah kane. "Cucu Oma habis nangis ya Ra?"

Sara menelan ludah secara kasar. " Eeem.... Iya Bun,"

Bunda mendekat ke Sara, setelah mencuci tangan. Kemudian Bunda menunduk, mendekati Kane yang berada digendongan Sara.

" Cucu Oma kenapa nangis?"

" Huu... Huu... Huu..." Kane menjawab Bunda, dengan jari jempol di dalam mulutnya.

" Masya Allah, cucu Oma pinter banget, bisa jawab pertanyaan nenek." Bunda mencium pipi kana kiri Kane.

" Ooh iya Ra, Bunda udah buatin jamu buat kamu." Bunda berjalan mengambil gelas yang berisi jamu dan menyerahkan kepada Sara.

" Diminum ya Ra, Bunda mau lanjut masak dulu."

" Makasih Bundaku sayang."

" Sama-sama nak, Oma masak dulu ya Kane."

Bunda kemudian melanjutkan masaknya, dengan ditemani Sara dan Kane yang duduk di kursi pantry.

" Bi inah kemana Bun?"

" Lagi pulang kerumahnya, anaknya lagi sakit."

" Ooh."

" Enak gak jamunya Ra?"

" Enak Bun, gak terlalu pait."

" Syukur kalau gitu. Nanti tiap hari Bunda buatin, biar ASI kamu cepet keluar."

" Iya Bunda, terimakasih banyak ya Bun."

Tiba-tiba terdengar suaranya teriak Kava, yang menggelegar ke seluruh rumah.

" Raaaa..." Kava berteriak.

" Jangan teriak-teriak Kav, ini bukan hutan ya." Bunda menyahuti Kava.

Kava berjalan menuruni tangga dan kemudian duduk di samping Sara.

" Raa... aku minta maaf ya," Kava menyatukan kedua tangannya.

" Iya aku maafin, tapi jangan diulangi." Sara berkata santai, dan melihat Kane yang memasukkan tangannya kedalam baju seng ibu.

" Iya janji," Kava tersenyum cerah, mendengar Sara sudah memaafkannya.

" Kenap nih? Kamu buat salah lagi ya Kav?" Bunda melirik Kava, dengan lirikan mautnya.

" Iya Bun, tapi Kava gak akan ngulangi lagi." Kava berkata takut-takut saat melihat lirikan maut Bunda.

" Halah kamu mah sering gitu, Ngomongnya gak diulangi lagi tapi nyatanya diulangi." Bunda mencibir, sambil menuangkan kentang balado kedalam wadah.

" Kali ini Kava janji gak akan mengulangi lagi Bun," Kava berkata dengan sungguh-sungguh.

" Ngomong ke istri kamu, jangan ke Bunda." Bunda melenggang pergi membawa masakannya untuk ditata di meja makan.

Kava segera menoleh kearah Sara dengan wajah melasnya. " Ra, aku janji gak akan nyingung tentang porsi makan kamu, dan aku pastikan aku gak akan mengulangi lagi."

Abhinaya's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang