3

14.1K 225 3
                                    


Happy Reading

______________________

TOK TOK TOK

Kava membuka pintu dengan membawa makanan ditangan kirinya, Kava duduk di kursi sebelah kanan dekat ranjang pasien. Untungnya Sara sudah menetupi asetnya dengan kain.

" Ra lo beneran nyusuin Kane?" tanya Kava penasaran.

" Ya lo liatnya gimana?" tanya balik Sara.

" Ya gue liatnya sih iya, Emang keluar ASI?"

" Belum," jawab Sara ketus untuk menyembunyikan rasa malunya.

Walaupun mereka sudah menikah selama hampir 1 tahun, tapi mereka belum melakukan hubungan suami istri yang sebenarnya. Gimana mau berhubungan, tidur aja pisah kamar. Paling-paling mereka tidur bersama ketika menginap di rumah kedua orang tua mereka, itupun gak sering.

" Terus Kane minum apa dong?" tanya Kava masih masih penasaran dan bertanya lagi.

" Minum ASI donor, udah deh lo jangan banyak tanya." Sara benar-benar malu saat Kava masih bertanya lagi.

" Ya udah gue gak bakal tanya lagi, ini gue bawain makanan." Kava mengalah saja walaupun masih penasaran dan demi tidak terciptanya perang, lebih baik dia memendam rasa penasarannya.

Sara yang mendengar kata makanan langsung sumringah, " Mana? gue laper banget nih."

Kava membuka bungkus makanan yang dia bawa, " Mau gue suapin?" Kava menawarkan bantuan kepada Sara.

" Gak usah, emang gue anak kecil apa." ditanyai seperti itu membuat Sara malu, pipinya sampai merah.

Mungkin bagi pasangan normal menyuapi istri atau suami itu hal lumrah, tapi bagi Sara itu tidak.

" Emang bisa?" Kava bertanya dengan nada menggoda.

" Udahlah Ra gak usah malu biar gue aja yang suapi, lo pasti ribet nyusui Kane sambil makan."

Kava mengambil sendok dan mulai menyuapi sang istri, untungnya Sara tidak menolak. Saat suapan kedua baby Kane mulai menggeliat.

" Eung..." Kain yang menutupi Kane agak sedikit tersingkap akibat gerakan tangan Kane.

" Eh... Eh... Udah kenyang ya?" tanya Sara sambil mengintip Kane melalui celah kain. Setelah Sara melihat ternyata memang Kane sudah kenyang, sebab Kane sudah melepaskan hisapannya.

" Mana bisa jawab sih Ra," Sara mendelik ke arah Kava yang nyengir tanpa dosa.

Kemudian Sara membenahi bajunya dan melepaskan kain yang menutupi Kane. Sedangkan Kane menatap Sara dengan polosnya sambil kedip-kedip.

" Kenapa sayang kok liatin aku sampai segitunya," Sara menjawil hidung Kane.

Kane tersenyum lebar. " Uuuw.... Uuuw... Eung." Kane mengoceh sambil tersenyum ke arah Sara.

Sara tersenyum melihat Kane yang tersenyum lebar. " Eh senyumnya lebar banget, udah kenyang sekarang jadi senyum-senyum ya," Sara menanggapi ocehan Kane dengan mengelus pipi merah Kane.

Abhinaya's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang