9

8.3K 189 0
                                    

Happy Reading
-
-
____________________

Mami menaruh jari telunjuk ke bibir atas Kane, untuk mengetes apakah Kane haus atau tidak.

" Ra kayaknya Kane haus deh," ucap Mami.

" Iya Mi ini waktunya Kane minum susu, bentar aku kebelakang dulu." Sara beranjak dari sofa, dan meninggalkan Mereka berdua.

Tak lama Sara datang dari dapur.

" Loh mana ASI nya?" Mami bertanya melihat tangan kosong Sara.

" Masih diangetin Bibi," Sara duduk disamping Mami.

Mami mengangguk. " Kamu udah urus surat adopsi Kane?"

" Mas Kava sudah bilang sama pihak polisi tadi pagi, besok Senin kita mau urus semuanya."

" Bukannya ribet ya urus begitu?" tanya Mami.

" Iya Mi ribet, tapi jaman sekarang yang penting punya uang banyak pasti bakal cepet diurus." Ucap Sara sambil tertawa.

" Huss, kalau ngomong," ucap Mami.

" Tapi bener tau Mi, kamu punya uang kamu punya kuasa." Ucap Sara.

Mami yang mendengar ucapan Sara, hanya bisa geleng-geleng kepala.

" Mami nginep sini gak?" tanya Sara.

" Enggak Ra, ini Kane gendong dulu. Mami mau ke kamar mandi," Mami menyerahkan Kane ke Sara.

" Yah Mami, nginep lah Mi. Sara kangennnnn banget sama Mami." Sara memohon dengan wajah melasnya.

" Enggak bisa Ra, Mami banyak kerjaan besok." Tolak Mami, kemudian berjalan ke kamar mandi meninggal Sara yang sedih.

Bi Rum datang membawa ASI dan alat Lactation AID Sara.

" Non, ini ASI nya den Kane." Bi Rum memberikan ASI yang sudah dihangatkan dan juga alat Lactation AID.

" Makasih Bi," ucap Sara.

" Sama-sama non, kalau gitu Bibi pamit kebelakang dulu ya." Bi Rum pamit undur diri.

" Iya Bi," ucap Sara.

Sepeninggalan Bi Rum, Sara memasang Lactation AID, dan mulai menyusui Kane.

" Glek... Glek... Glek..." suara tegukan Kane.

" Haus banget ya sayang? Sampai bunyi gitu minumnya," ucap Sara.

Sara memperhatikan Kane yang sedang menyusu, dan merapikan rambut Kane yang berantakan.

" Habis nenen adek mandi ya, ini udah sore," ucap Sara.

Kane menatap ibunya dengan tatapan polosnya, Sara mencium tangan Kane yang tidak bisa diam dengan mencoba masuk kedalam baju Sara.

Drtt... Drtt... Drtt

Ponsel Sara berbunyi, nama Kava tertera dilayar ponsel Sara, Kava melakukan panggilan video call.

" Hallo, ada apa Kav?"

" Anak aku mana?" Kava bertanya dengan nada gembira.

" Ada ini."

" Mana tunjukkin Ra, aku udah kangen banget."

" Astaga, baru tiga jam yang lalu kamu ketemu."

" Tiga jam yang lalu, bagiku satu tahun gak ketemu."

Sara geleng-geleng kepala, mendengar perkataan Kava yang hiperbola.

" Mana Raaaa.... aku udah kangen banget," Kava memohon dengan muka memelas.

Abhinaya's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang