Happy Reading
-
-_________________________
"Mau bisa tengkurap kali ya, biasanya bayi kalau mau tambah gede suka rewel," tebak Mami.
" Bisa jadi Mi, Kane udah bisa miring soalnya." Sara ikut membenarkan tebakan Mami.
" Cucu nenek mau tengkurap ya?" Mami mencolek pipi Kane, yang diam anteng sambil menyusu dengan mata yang menatap Sara.
" Lengket banget ya sama kamu," Mami memperhatikan Kane dengan seksama. Bagaimana Kane menatap Sara dengan tatapan polonya, tangan yang mencengkram baju Sara dengan erat, seolah takut dijauhkan dari sang ibu.
" Enggak juga Mi, sama Papanya juga lengket." Sara mengusap pipi Kane dengan sayang.
" Kalau kamu tinggal nangis gak?" tanya Mami lagi.
" Sejauh ini, aku belum pernah ninggalin Kane waktu dia melek. Mami Kenapa nanya kayak gitu?" tanya Sara.
" Menurut penglihatan Mami, Kane bakal nangis kalau kamu tinggal. Lihat tuh, ngelihatin kamu aja sampai segitunya. Tangannya juga megang baju kamu erat banget," ucap Mami.
Sara langsung melihat tangan Kane yang memegang bajunya dengan erat, dan mengalihkan perhatiannya ke arah mata Kane yang menatapnya dengan polos.
Saat pandangan mata Sara dan Kane bertemu, Kane tersenyum hangat. Sara yang melihat senyumnya juga balas tersenyum dan mencium pipi merah Kane.
" Mungkin Kane takut Mami ambil secara tiba-tiba, jadinya pegangan erat. Dalem hati Kane ngomong gini lagi enak-enak nenen malah nenek ganggu." Sara tertawa setelah menyelesaikan perkataannya.
Mami juga ikut tertawa melihat tawa Sara yang lebar.
" Ada apa nih?" Bunda datang dan duduk disamping Mami.
" Ini loh, Kane pegangan erat banget sama Sara. Kata Sara Kane takut aku ambil lagi mbak, makanya pegangan erat Mamanya." Mami menjelaskan secara singkat apa yang terjadi.
Bunda yang mendengar itu langsung tertawa.
" Astaga cucu Oma, takut ya dipisah sama Mama?" Bunda mencolek pipi Kane.
Kane mengeratkan pelukannya ke tubuh Sara.
Sara yang merasa ketakutan Kane, langsung mengelus punggung Kane agar tenang.
" Bun kayaknya Kane beneran takut deh, waktu Bunda colek pipinya. Kane langsung pegang baju aku tambah erat banget" ucap Sara.
" Padahal tadi Mami gak bermaksud begitu, eeh malah bikin cucu Mami takut. Maafin Nenek ya Kane," Mami merasa bersalah, kemudian Mami mencium kepala Kane.
" Mami jangan merasa bersalah gitu dong, niat Mami kan baik. Mungkin karena Kane lagi rewel aja," Sara tersenyum meyakinkan Mami.
" Udah gak apa-apa, anak kecil emang suka gitu, gak mau jauh dari ibunya. Ini salepnya dipakai dulu," Bunda menyerahkan salepnya pada Sara.
" Makasih Bunda," Sara menerima salepnya.
Sara memakai salepnya dengan satu tangan, tangan satunya menyangga tubuh Kane.
Mereka kemudian melanjutkan menonton film sampai jam delapan malam.
" Ra, Kane udah tidur tuh" Mami menunjuk Kane yang sudah tertidur, dan melepaskan hisapannya.
" Bawa ke kamar Ra, udah malem," ucap Bunda.
" Iya Bun," Sara beranjak dari duduknya.
Bunda dan Mami juga ikut bangkit berdiri, Mami mengambil barang-barang Kane dan Sara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abhinaya's Family
Storie breviCERITA PERTAMA Cover by google ----------------- Setelah meneguk air barulah Sara menjawab. " Gue gak papa kok Kav, asam lambung gue kambuh kayaknya. Tadi gue belum makan dari siang tadi." " Ckk.. gimana sih Ra makan aja sampe lupa," Kava mengomel...