KEHILANGAN

500 48 6
                                    

Li Lianhua membuka matanya perlahan, matahari sudah memasuki kamarnya, yang berarti itu sudah pagi menjelang siang. Dia teringat kejadian semalam, dan langsung memegang perutnya secara alamiah, tapi tidak ada apapun disana. Dia bangun dengan panik dan menyadari kalau hanfunya sudah diganti, dia hanya memakai hanfu putih dan merasakan denyut yang perlahan muncul dari perut bawahnya.

Dia lalu melihat beberapa orang pelayan membawa baki penuh darah dan juga sebuah ember

"Tunggu! Apa itu!" Dia berteriak

Para pelayan itu kaget dan ketakutan "tu-tuan, ini..."

Li Lianhua mencoba berdiri, tapi baru saja kakinya menginjak lantai, dia sudah terjatuh, dan rasa ngilu dibawah perutnya menjadi semakin sakit, dia memegang perutnya dan darah merembes

"Ah tuan, sebaiknya kau istirahat, jahitanmu belum kering-"

"Jahitan?" Li Lianhua berkata dengan bingung, dia lalu melihat seorang pelayan menyembunyikan ember yang dibawanya dibelakang punggungnya "apa yang kau sembunyikan! Apakah itu- itu!" Li Lianhua mencoba berdiri dengan susah payah, dan berjalan dengan sempoyongan

"Tuan aku mohon-"

"DIAM! BIARKAN AKU MELIHATNYA!" Dia merebut ember itu dari salah satu pelayan, dan ketika melihat apa yang berada didalamnya, dia kaget, air mata mulai terbentuk dimatanya, dia mulai menangis, itu sangat sakit, sakit sekali apa yang dia alami "anakku!" Dia berteriak "ini anakku!" Dia mengambil bayinya yang sudah tidak bernyawa dari dalam ember dan membawanya ke ujung ruangan lalu memeluknya erat, dia melihat kearah bawah bayinya dan dia mulai menangis lagi "putri, seorang putri. Putriku!" Dia mendapatkan anak perempuan, anak yang selalu Fang Duobing inginkan. Dia menciumi putrinya, dan tangisannya kembali pecah, hidupnya bagaikan runtuh, dia bersujud ditanah dan berteriak sambil memukul-mukulkan kedua tangannya ke lantai. Darah yang semakin banyak merembas dari balik hanfu nya pun tidak dipedulikannya. Dia hanya memikirkan putrinya dan akhirnya yang malang "putriku..... Ini putriku...." Seperti orang yang sudah kehilangan akalnya, Li Lianhua menimang putri kecilnya di gendongannya dan tidak henti menciuminya walaupun wajah dan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh darah.

Pemandangan itu sangat menyedihkan, para pelayan bahkan tidak dapat menahan tangis mereka melihat penderitaan Li Lianhua

"Ini ibumu putriku, ibu akan menguburkanmu" Li Lianhua berbisik di telinga bayinya

Tidak lama setelah itu, akhirnya Li Lianhya bangkit, wajahnya terlihat sangat tenang meskipun hatinya hancur. Dia berjalan sambil menggendong bayinya melewati pelayan dan menuju pintu keluar, tepat setelah dia melewati pintu keluar, beberapa prajurit mencegatnya

"Minggir kalian" Dia memerintahkan

"Maafkan kami tuan, kami harus mencegahmu untuk keluar dari kamar ini"

"AKU PANGERAN NANYIN KALIAN BERANI MELAWAN PERINTAHKU! AKU INGIN MENGUBURKAN BAYIKU YANG KALIAN BUNUH! APAKAH KALIAN TIDAK PUNYA HATI!" Li Lianhua berteriak

Para pengawal saling menatap, mereka akhirnya menurunkan pedang mereka dan membiarkan Li Lianhua lewat.

Li Lianhua menuju pekarangan belakang kerajaan, dia lalu berjongkok dan meletakkan putrinya diatas kain putih yang dia bawa sebelumnya, dan mulai membungkusnya, di sela-sela menutup kainnya, dia menatap wajah putri kecilnya "kau mirip ayahmu" Dia berbisik, dan air matanya jauh kembali. Dengan tangannya sendiri dia menggali tanah, jari-jarinya perlahan mencakar-cakar tanah dan ketika dirasa sudah cukup dalam, dia berhenti. Lalu dia mengambil bayinya yang sudah terbungkus kain, dan mencoba meletakkannya didalam lubang, namun dia ragu, dia menarik kembali bayinya kedalam pelukannya dan kembali menangis. Untuk terakhir kalinya dia mencium kening bayinya dan meletakkannya kembali kedalam lubang. Dengan berat hati dan di iringi hujan air mata, Li Lianhua menaburkan tanah keatas jasad bayinya dengan tangannya sendiri. Dan setelah anaknya tertutup dengan tanah, Li Lianhua kembali menangis sesenggukkan diatas gundukan makam bayinya, dia memeluk gundukan tanah itu dan membenamkan kepalanya diatasnya. "Putriku.... Aku dan ayahmu sangat mendambakan kehadiranmu, tidak disangka jodoh kita sampai disini" Dia meracau

UNTIL THE END OF TIME (FANG DUOBING LI LIANHUA) BOOK 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang