BAB 12

4.3K 386 10
                                    

Malam harinya Becky memutuskan untuk pergi ke rumah Freen. Dia sudah berpamitan pada orang tuanya. Dan sekarang Becky sedang berada di perjalanan

"Semoga Freen sudah pulang dan dia mau menemui ku" ucap Becky pada dirinya sendiri

Kini Becky sudah ada di depan rumah Freen. Rumah mewah dengan gaya klasik modern. Dirinya begitu gugup dan mencoba untuk menarik nafas dalam untuk menetralkan dirinya

Becky menekan tombol bel dan tak lama pintu pun terbuka. Sepertinya pelayan di rumah ini yg membuka pintu

"Maaf nona mencari siapa?"

"Emm saya.. itu.. saya mencari Freen. Apa Freen ada?" ucap Becky dengan gugup

Belum sempat pelayan itu menjawab, tiba² ada suara wanita

"Siapa bi?"

"Ini nyonya sepertinya teman tuan muda Freen"

Becky tampak bingung karna pelayan ini memanggil Freen dengan sebutan "tuan muda"

"Apa kamu teman nya Freen nak?" tanya seorang wanita paruh baya yg masih terlihat cantik dan awet muda. Becky yakin dia adalah orang tua Freen

"Iya tante saya teman Freen. Apa Freen nya ada?"

"Silahkan masuk dulu. Mari"

Becky pun mengikuti wanita tersebut dan di persilahkan untuk duduk

"Sepertinya Freen masih di kantor. Mungkin sebentar lagi akan pulang"

"Em begitu ya tante" Becky menjawab dengan sedikit kecewa mengetahui Freen tidak ada di rumah

"Nama kamu siapa? Kamu terlihat sangat cantik. Freen tidak pernah menceritakan jika punya teman secantik kamu"

"Nama saya Becky tante"

"Wajahmu terlihat seperti bukan orang asia"

"Emm ya saya blasteran Thai-Inggris"

"Wah pantas saja. Kamu terlihat sangat cantik seperti barbie"

Becky dan ibu Freen sedikit banyak ngobrol hingga terdengar suara pintu terbuka menampakan Freen yg baru saja masuk ke rumahnya

Ekspresi terkejut jelas terlihat di wajah Freen karna melihat Becky ada di rumah nya. Tau dari mana alamat rumah Freen pikirnya

"Kau sudah pulang sayang?"

"Ya Ma"

"Apa Papa tidak pulang denganmu?"

"Katanya Papa masih ada urusan jadi Freen pulang duluan"

Ibu Freen yg melihat anaknya sedari tadi melirik Becky, dia memutuskan untuk meninggalkan kedua anak muda ini

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Freen dengan nada dingin

"Aku ingin bicara denganmu Freen. Di kampus kamu selalu menghindariku jadi mau tidak mau aku harus pergi ke rumah mu"

"Bagaimana kau bisa tau alamat rumahku?"

"Aku bertanya pada teman²mu tadi"

"Hais mereka benar²" batin Freen

Freen pun mengajak Becky untuk bicara di halaman belakang dekat kolam renang

"Apa yg mau kau bicarakan?"

"Bisakah kau tidak bersikap dingin padaku?"

"Aku tidak"

"Freen, kumohon jangan begini. Sebenarnya apa alasanmu menghindariku?"

"Aku tidak menghindarimu"

"Apa ini tentang Non?" Tanya Becky

"Tidak"

"Lalu apa? Jelaskan padaku!"

"Sebaiknya kau pulang ini sudah malam"

"Aku tidak akan pulang sebelum mendapat yg aku mau"

"Lalu apa mau mu?"

"Aku ingin kau jelaskan alasan mu menghindariku Freen"

"Aku tidak menghindari mu sudah ku katakan tadi"

"Kau masih tidak mau mengaku?" Becky berucap dengan mata yg sudah berkaca kaca

Melihat wajah Becky yg sudah mulai akan menangis, Freen menoleh ke arah lain. Dia tidak sanggup melihat Becky seperti ini

"Jika kau tidak mau bicara. Biar aku yg bicara. Aku tidak ada hubungan apapun dengan Non. Pertemuan ku dengannya tidak sengaja, saat kau melihat dia memelukku itu juga tidak sengaja dia hanya mencoba menolongku agar tidak terjatuh..."

Becky menjeda ucapannya sambil menarik nafas agar dia tidak menangis. Walupun rasanya air mata nya sudah siap untuk mengalir tapi Becky harus bisa menahannya

"... Dan untuk kejadian tadi. Aku tau kau juga melihatnya. Dia memang mengungkapkan perasaannya padaku tapi aku tidak menerimanya"

"Kenapa kau tidak menerimanya?"

"Sudah ku katakan bahwa aku tidak menyukainya" ucap Becky dengan suara bergetar. "Karna yg ku suka adalah kamu Freen" ucap Becky dalam hati

"Huhh baiklah. Kau sudah mengatakan yg ingin kau katakan kan? Sekarang segera lah pulang ini sudah cukup malam. Dan aku juga sangat lelah hari ini"

Becky di buat tak percaya dengan jawaban Freen. Dia sudah mengatakan dan menjelaskan panjang lebar tapi Freen malah mengusirnya?

Dengan perasaaan kesal Becky pun mulai berjalan ke arah pintu. Dia juga menghapus air matanya yg sudah tidak bisa lagi dirinya tahan. Namun sebelum benar² keluar Becky berbalik menghadap Freen

"Maaf mengganggumu malam² dan terima kasih karna kau memberi waktu untukku bicara"

Becky pun berlalu meninggalkan rumah Freen dengan perasaan tidak percaya dan kecewa karna Freen sama sekali tidak memperdulikannya.

Di sepanjang jalan Becky terus menangis. Dadanya terasa begitu sesak. Apa sebenarnya yg membuat Freen begitu membencinya? Kenapa Freen memperlakukan Becky seperti ini? Becky terus memikirkan hal itu di dalam kepalanya

Sedangkan Freen yg melihat Becky pergi dengan wajah kecewanya. Dia pun juga merasakan sesak di dadanya

"Maafkan aku Becky. Sungguh aku minta maaf" ucap Freen dalam hati

Dia pun segera menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya. Setelah beberapa saat dia keluar dari kamar mandi dan merebahkan tubuhnya di ranjang

Dia memejamkan mata tapi pikirannya masih penuh dengan Becky

"Maafkan aku Bec. Aku sudah menyakiti dan membuatmu menangis"

"Apa kau sebenarnya juga menyukaiku seperti aku menyukaimu?"

"Setelah aku membuatmu kecewa. Apa kau masih bisa memaafkan ku?"

"Aku harus bagaimana setelah ini?"

"Aku sungguh sangat menyukaimu Bec bahkan mungkin aku sudah mencintaimu tapi aku masih terlalu pengecut untuk mengungkapkan perasaanku padamu"

Tanpa terasa air mata Freen mengalir membasahi wajah rupawannya. Dia masih terus bergulat dengan isi kepalanya hingga dia akhirnya tertidur






















Klik ⭐yuk ges yuk jangan males gitu dong ah
Vote ya guys :)

My Badly BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang