BAB 34

3.5K 324 5
                                    

Setibanya di apartemen, Becky langsung bergegas menuju kamar mandinya sedangkan Freen mencoba menelfon Daddy Becky untuk mengatakan jika Becky tidak bisa masuk kerja karna tidak enak badan

Setelah selesai menghubungi Daddy Becky Freen lalu menghubungi Zack untuk memberitahu bahwa dia tidak ke kantor hari ini dan meminta Zack untuk menghandle pekerjaan yg di kantor dan meminta Zack mengirimkan beberapa berkas untuk Freen kerjakan di rumah

Becky yg baru selesai dan keluar dari kamar mandi melihat Freen baru selesai berbicara pada seseorang di telfon. Freen menoleh dan menyadari jika Becky sedang berganti pakaian

"Aku sudah mengabari Daddy jika kau sedang tidak enak badan"

"Apa kau sungguh belum memaafkan ku?"

"Belum sebelum kau jujur padaku"

"Oke baiklah nanti kita pulang ke rumah Daddy"

"Kenapa harus ke rumah Daddy sedangkan kamu bisa langsung mengatakannya padaku"

"Kau akan tau nanti Freen"

"Apa kau berselingkuh dariku?"

"Lelucon macam apa itu Freen"

"Lalu kenapa kamu tidak memberitahuku siapa lelaki itu? Dan aku pernah melihatnya di kantor. Apa dia juga bekerja di sana?"

"Tentu saja dia juga bekerja disana"

"---"

Becky mendekati Freen dan memeluk lengan Freen sedikit memberi usapan

"Jika kau berfikir aku selingkuh, itu sungguh tidak benar babe"

"---"

"Aku memang dekat dengannya sangat dekat tapi kam-" ucapan Becky di potong oleh Freen

"Aku harus bekerja"

Freen keluar dari kamar dan menuju salah satu ruangan yg memang ia jadikan untuk tempat kerja. Freen masuk ke ruangan itu dan mengunci pintunya agar Becky tidak bisa masuk

"Freen babe buka pintunya aku belum selesai bicara"

Becky terus mengetuk pintu dan berbicara agar Freen membiarkannya masuk tapi Becky tidak mendengar jawaban apapun dari dalam

Becky hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar lalu dia kembali ke kamar.
Sungguh Becky tidak bisa jika Freen mendiamkannya seperti ini tapi dia hanya ingin memberi kejutan untuk Freen. Rasanya Becky serba salah atau memang dia bersalah karna tidak memberitahu Freen tentang Richie

-------

Di sisi lain tepatnya di kantor Freen. Ada seorang perempuan yg berperawakan seperti model tengah berjalan menuju meja resepsionis dan kebetulan sekali Zack yg baru keluar lift pun mengenali sosok itu dan menghampirinya

"Khun Nita"

"Khun Zack"

"Ada yg bisa saya bantu?"

"Ah saya ingin menemui khun Freen. Apa khun Freen sedang sibuk?"

"Apa khun Nita sudah membuat janji pada khun Freen? Tapi khun Freen tidak mengatakan pada saya jika ada janji dengan khun Nita"

"Maaf saya memang belum membuat janji dengan khun Freen. Saya datang kemari hanya ingin bertemu dengan khun Freen"

Kening Zack berkerut. Zack berfikir sepertinya khun Nita punya niat tersendiri selain tentang kerjasama dengan Freen

"Tapi maaf khun Nita, khun Freen tidak ke kantor hari ini"

"Apa khun Freen sedang sakit?"

"Tadi khun Freen hanya mengatakan jika tidak bisa ke kantor karna ada urusan pribadi"

"Ah begitu rupanya"

Wajah Nita tampak sedih dan Zack menyadari akan hal itu

"Apa Khun Nita menyukai Freen?" batin Zack

"Baiklah kalo begitu saya permisi dulu khun Zack"

"Silahkan khun Nita"

Nita memasuki mobilnya dengan rasa kecewa. Hari ini memang dia tidak memiliki janji dengan Freen untuk meeting atau sekedar membahas soal proyek yg mereka kerjakan. Hanya saja Nita merasa ingin selalu melihat dan dekat dengan Freen maka dari itu dia datang ke kantor Freen untuk menemuinya tapi ia sedang tidak beruntung, Freen tidak ada di kantornya dan Zack bilang "urusan pribadi" itu cukup mengganggu pikiran Nita

"Apa dia sedang bersama tunangannya?" guman nita

"Apa wanita itu tidak punya kerjaan jadi harus merepotkan Freen dan membuat Freen tidak ke kantor?"

"Apa sebegitu spesialnya dia bagi Freen sampai Freen rela tidak masuk kantor hanya untuknya? Aarghhh menyebalkan"

Nita terus saja menggerutu dan memukul stir mobilnya untuk meluapkan rasa kesalnya. Sepertinya dia benar² sudah jatuh cinta pada Freen yg sudah bertunangan. Apa Nita harus merebut Freen dari tunangannya?

*
*
*
*

Saat ini adalah jam makan siang. Becky sudah memasak dan menata makanan di atas meja. Sedangkan Freen dari tadi masih mengurung dirinya di ruang kerjanya

Tok tok tok

"Babe ayo kita makan siang. Aku sudah memasaknya untuk kita"

Tidak ada jawaban dari Freen. Becky terus mengetuk pintu hingga akhirnya pun Freen membuka pintunya

"Kau makanlah dulu aku masih harus bekerja"

"Makan dulu babe nanti dilanjutkan lagi"

"Becky aku masih banyak kerjaan"

Saat Freen hendak menutup pintu, Becky menahannya dan segera menyeret Freen menuju meja makan

"Kamu boleh marah padaku tapi setidaknya kamu hargai aku sudah memasak untuk kita makan siang"

Freen hanya bisa pasrah dan menuruti apa yg Becky katakan. Becky pun dengan telaten mengambilkan nasi dan beberapa lauk ke piring Freen dan Freen menerimanya

"Terimakasih"

Becky tersenyum saat Freen mengucapkan dan menerima apa yg ia lakukan untuk Freen. Walaupun Freen masih tidak ingin menatapnya tapi setidaknya mereka bisa makan siang bersama

Mereka berdua makan dengan tenang. Hanya suara sendok dan piring yg saling beradu. Tidak ada percakapan lagi antara mereka dan Becky tidak mempermasalahkan itu

Selesai makan. Freen berdiri dari kursinya, membawa piring nya ke wastafel untuk mencucinya

"Biar aku yg cuci babe"

"Tidak masalah. Kau sudah memasak tadi biar aku yg membereskan"

Setelah semuanya selesai. Freen mengelap tangannya yg basah dan kemudian menuju ruang kerjanya lagi. Sedangkan Becky masih tetap di dapur melihat Freen kembali ke ruangannya

Kali ini Freen tidak mengunci pintunya jadi Becky bisa masuk ke ruangan itu

"Nanti malam kita ke rumah Daddy aku kana menjelaskan semua agar kau tau dan tidak marah lagi padaku. Sungguh Freen aku tidak bisa melihatmu yg mengacuhkan ku seperti ini. Aku suka kamu yg perhatian, manja dan lembut padaku bukan seperti ini. Aku harap setelah dari rumah Daddy nanti kau tidak lagi salah paham padaku. Aku minta maaf jika membuatmu marah dan salah paham. Sebenarnya aku hanya ingin memberimu kejutan tapi aku tidak tau jika akan seperti ini jadinya. Aku benar² minta maaf. Yasudah, kamu lanjutkan kerajaanmu aku akan ke kamar"

Setelah mengatakan itu, Becky keluar dan menutup pintu ruangan itu. Ia sangat berusaha agar air matanya tidak keluar.

Freen hanya bisa menghela nafas kasar. Freen benar tidak tega melihat Becky meminta maaf seperti tadi apalagi mata Becky terlihat berkaca kaca saat mengatakan itu. Tapi di sisi lain Freen juga kesal karna Becky tidak mau jujur padanya tentang pria yg bersama nya waktu itu
























Yuk bisa yuk pencet buat vote
Ga susah kan???
Enjoyy guys :)

My Badly BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang