10

5 1 0
                                    

Serasa Ditembak

💐

Asoka, adik Lea itu pulang lebih terlambat daripada biasanya. Ia sampai di rumah menjelang maghrib. Asoka menghempaskan badannya duduk di sofa samping Lea dan menyuruhnya membenarkan posisi untuk mendengarkan ceritanya.

"Apaan sih ka!"

"Katanya suruh cerita. Giliran gue cerita, Lo malah ogah-ogahan dengerin gue kak." Asoka tidak tahu kalau Lea sedang punya masalah. Makanya gadis itu tidak merespon adiknya dengan sepenuh hati.

"Fine. I listen to you."

Lea lalu mendengarkan cerita Asoka yang panjang lebar. Ia terkejut mendengar adiknya benar-benar menyukai kakak kelas yang berumur dua tahun lebih tua di atasnya. Lebih tua satu tahun dari Lea juga. Lea menyarankan lebih baik dia sama yang seumuran atau yang lebih muda.

"Kok bisa? Gimana ceritanya sih lu naksir dia? Mending sama yang seumuran atau yang lebih muda ka."

Perempuan di bumi masih banyak. Lea heran pada Asoka, seperti tidak ada perempuan lain saja malah naksir perempuan yang lebih tua dari mereka berdua dan gadis yang ditaksir malah naksir laki-laki lain.

"Ini yang dikatakan cinta pada pandangan pertama."

Lea berdecih.

"Lagi ngumpul nih anak-anak mama. Lagi cerita apa?"

"Ini ma Asoka—" Lea tidak melanjutkan perkataannya karena Asoka memintanya tutup mulut.

"Kenapa dek?"

"Enggak papa ma. Ini kakak cerita kalo suka sama cowok yang namanya Alvin."

"Siapa Alvin?"

"Mama masih muda kok pikun? Itu loh yang tadi nganterin aku."

"Dianterin?" Asoka terkejut.

"Iya dong," cengir Lea yang menaik-turunkan alisnya.

"Ohh dia."

"Iya. Kita sekelas. Nama panggilannya banyak banget. Alvin, Alvi, Pinnochio. Lucu deh."

"Diihh.. banyak amat. Tapi emang sih, playboy itu banyak nama samarannya biar gak ketauan kalo punya pacar sana-sini."

Asoka mengetahui kalau Alvin adalah playboy karena Lea. Ia sering bercerita pada adiknya tentang Alvin. Begitupun Asoka yang sering bercerita pada kakaknya tentang kehidupan sekolah dan percintaannya baru-baru ini.

"Nyari cowok itu yang pasti-pasti aja. Tuh depan rumah ada dua anak ganteng."

"Ihh mama."

"Iya. Gue setuju kalo sama mas-mas yang di depan. Meskipun masih gantengan gue."

"Dih."

Asoka tertawa sementara Lea cemberut. Mamanya kemudian menyuruh Lea kembali mengantar makanan untuk Leo. Tapi Lea tidak mau malah melempar perintah mamanya pada adiknya.

"Kak, anter lagi makanan buat Leo. Buat makan malem," ucap mamanya sambil tersenyum.

"Asoka aja nih ma!" Lea melempar perintah mamanya pada adiknya.

"Gue. Mau mandi. Itung-itung first meet kak. Lo kan gak pernah ketemu sama mas Leo," ucap Asoka sambil kabur dan menjulurkan lidah pada kakaknya.

"First Meet? Udah kemarin kali. Sekarang Lo yang anter ka!"

"Mau mandi. Gapapa. Pertemuan yang kedua kali kak."

"Udah tadi."

"Cieee!! Ellu aja! Entar sering ketemu biar baper. Cihuyy!!" Ledek Asoka.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang