20

1 0 0
                                    

Gulali

💐

Lagi-lagi Dania mengajak Neihan bertemu diam-diam. Ia mendesaknya supaya lekas menyatakan perasaanya terhadap Lea. Namun Neihan tidak siap. Ia takut kalau Lea sampai menolaknya. Dania meyakinkan Neihan kalau Lea tidak akan menolaknya. Ia cukup baik dan tampan. Apalagi hubungannya sama Alvin tidak ada kemajuan.

"Hubungan Alvi sama Lea gak ada kemajuan. Jadi gak ada alasan buat Lo nunda-nunda."

"Iya dan. Tapi saingan gue nambah kayaknya. Leo juga deketin dia."

"Hmm.. kok bisa sih banyak yang naksir dia? Gue kurang apa?"

"Lo gak kurang apa-apa kok. Cantik. Baik juga. Tapi jangan iri."

"Iya gue emang iri nei. Dia punya segalanya. Orang tua 4. Banyak cowok yang suka sama dia."

"Gausah iri. Kalo Lo sedih curhat aja sama gue. Gue kan temen Lo juga."

"Kayaknya gue bakal tetep mutusin dia walaupun Lo nembak Lea. Hubungan ini udah gak sehat."

"Trus? Persahabatan kita gimana?"

"Ya biasa aja."

"Lo yakin bisa bersikap biasa aja?" tanya Neihan.

Dania yakin setelah hubungannya dengan Rafka berakhir mereka akan tetap baik-baik saja. Neihan pun pada akhirnya juga menyerah untuk mempertahankan hubungan mereka. Keputusan Dania sudah sangat bulat untuk mengakhiri hubungannya.

"Kita nonton yuk nei!" Ajak Dania.

"Gue langsung pulang aja."

"Ayolah nei!" Rengek Dania.

"Kalo ada yang liat kita gimana? Nanti Lo dikira selingkuh sama gue," ucap Neihan melepas tangan Dania yang melingkari lengannya.

Dania tetap merengek seperti anak kecil meminta Neihan mengajaknya menonton. Laki-laki itu kemudian menuruti kemauan temannya itu. Ia mengajaknya menonton film yang ingin ditontonnya.

🍒

Meskipun sudah dinyatakan sembuh, Leo masih memakai salep cacarnya untuk menghilangkan bekas cacarnya. Karena merasa bosan, Leo pergi ke kamar kakaknya. Walaupun tengah sibuk dengan proposal skripsinya, Reon masih mendengarkan cerita adiknya sambil berkutat dengan laptopnya membelakangi Leo yang tiduran di kasurnya.

"Proposal Lo udah selesai mas?"

"Iya. Besok gue sempro."

"Besok pulang sekolah gue ke kampus Lo."

"Gak usah. Ngapain aja tadi di rumah Lea?" tanya Reon.

"Ngobrol, cerita, liat koleksi ikan Lea. Rafka sama Lea udah temenan dari kecil. Dia pindah ke sini sejak kelas 5 SD."

"Iya. Dia pindah pas kelas 5 dan sering banget ke sini buat main sama ngerjain pr," cerita Reon.

Reon menceritakan kisah hidupnya waktu kecil. Lea sering bermain ke rumahnya. Kadang juga mengerjakan pr. Mereka kadang main PS bareng. Bahkan Lea, Asoka dan Silvy sering makan di sana. Makan masakan buatan nek Santi. Kedekatan mereka melebihi kedekatannya dengan Leo.

"Mas Reon! Asoka nakal! Tadi yang main aku sama Silvy duluan mas."

"Sudah gak usah ribut. Gantian ya!"

"Gantian wekk!" Ledek Asoka.

"Sudah mainnya. Ayo makan!" Ajak nek Santi.

Walaupun hanya tinggal berdua dengan Reon, rumah nek Santi tidak pernah sepi karena tiga bocah itu sering main ke rumahnya. Nenek juga tidak keberatan mengurus mereka meski bukan cucu kandungnya.

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang