18

3 1 0
                                    

Rumah Lea

💐

Pelajaran selanjutnya, Zee dan Dania sudah berada di kelas. Mereka mengeluh pada Rafka dan Lea kalau hari ini sangat lelah karena anak-anak OSIS sibuk mengurus olimpiade dan Turboba. Rafka juga sama. Ia merasa lelah karena latihan basket untuk turnamen.

"Sabar. Mulai besok juga gue pasti sibuk sama olimpiade."

"Semangat Lea," ucap Dania.

"Thanks."

Tiba-tiba Zee berujar ingin main ke rumah Lea sepulang sekolah. Lea mengiyakan. Kemudian Rafka dan Dania juga ingin ikut mengunjungi rumah Lea. Para gadis tidak setuju Rafka ikut. Tapi laki-laki itu memaksa. Akhirnya sepulang sekolah mereka sepakat kalau tujuan mereka main kali ini adalah rumah Lea.

"Kita gak ajak Neihan, Daniel sama Leo?" tanya Dania.

"Ajak aja. Gapapa," ucap Lea.

"Mau ke mana?" tanya Leo.

"Ke rumah Lea," jawab Zee.

"Yaudah, Lo sama gue le," ucap Leo.

"Trus gue sama siapa?" tanya Zee.

"Nanti kan ada Daniel sama Neihan," ucap Rafka.

Kedua orang yang dimaksud kemudian hadir. Mereka sudah siap pulang dengan tas ransel masing-masing. Zee kemudian memberitahu Daniel dan Neihan bahwa agenda mereka hari ini adalah mengunjungi rumah Lea. Daniel juga menyuruh Zee memasukkan Lea ke grup lawak mereka.

"Oh iya. Bentar le."

"Kenapa dikasih nama grup lawak? Kalian sering ngelawak di grup?"

"Enggak. Saking heningnya, gue kasih nama itu," jawab Daniel.

Lea tertawa. Kemudian sebuah notifikasi masuk di hp Lea. Ia kini sudah resmi jadi anggota grup lawak. Dan ada satu notifikasi lagi. Ia juga dimasukkan ke grup olimpiade oleh Alvin. Notifikasi-notifikasi lainnya kemudian masuk. Memberi informasi padanya tentang olimpiade. Mata pelajaran apa saja yang ada di olimpiade dan pemberitahuan mengenai tes besok.

"Besok berangkat pagi," batin Lea.

"Ayo pulang!"

"Iya."

Lea membaca chat dari grup olimpiade sambil berjalan menuju parkiran. Saking fokusnya sebuah pilar besar tak terlihat olehnya. Untungnya Leo mengangkat tangannya berjarak kurang lebih sepuluh senti sehingga dahi Lea menyentuh tangan besar Leo.

"Jalan liat ke depan!" Tegur Leo.

"Taruh dulu hpnya," tegur Zee.

"Heheh iya. Lagi fokus liat grup olimpiade," cengir Lea.

"Thanks le," ucapnya kemudian.

"You're well."

"Ini gue kenapa sih?" Batin Lea. Ia menyadari ada yang aneh dari perasaannya.

Besok harus berangkat lebih pagi karena tes dimulai pukul 6. Tes yang diikuti sesuai dengan mata pelajaran yang ingin diikuti masing-masing ketika olimpiade. Lalu ada pesan masuk lain ke ponsel milik Lea. Ia menerima pesan dari wali kelasnya yang meminta Lea supaya ikut olimpiade fisika saja. Bukan bahasa inggris.

Bu Winona

Selamat siang Lea
Ibu sebagai wali kelas kamu berharap kamu ikut cerdas-cermat sama olimpiade fisika atau kimia
Soalnya barusan ibu liat nilai-nilai kamu lebih tinggi dari Aylin

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang