8

5 1 0
                                    

Kebahagian yang Datang Setelah Musibah

💐

Lea mengusap-ngusap matanya, meregangkan badan lalu bangun dan bergegas membereskan tempat tidur. Ia melihat jam dindingnya menunjukkan pukul setengah enam. Setelah itu ia langsung menuju kamar mandi dengan handuk yang dibawanya di pundak.

Guyuran air membuatnya kembali segar. Lea sudah tidak mengantuk lagi. Ia mengambil seragam sekolah yang sudah disiapkannya untuk dikenakan. Memoleskan tint di bibirnya dan senyum manisnya pun terlukis.

"Pah, kak Austin ngajak aku berangkat bareng."

"Bareng papa aja. Ada yang mau papa tanyain sama kamu. Lagipula Austin nanti harus balik arah. Kalo kalian telat gimana?Pulangnya gapapa kamu sama Austin."

Gadis itu menurut. Ia membatalkan janjinya sama Austin secara mendadak untuk berangkat bersama papanya. Ia menatap jalanan beraspal yang diatasnya banyak kendaraan bermotor melintas. Penuh polusi. Sehingga tidak dapat melihat cerahnya pagi dengan sempurna.

"Pa, Lea bingung mau ikut CTC apa?"

"Baru juga mau papa tanya. Kamu ikut Bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia sama biologi. Nilai IPA kamu kan bagus."

"Papa tau CTC itu apa? Kok langsung nyuruh Lea ambil bahasa Inggris sama IPA?"

"Iya kan papa yang minta Tante Yani masukin kamu ke kelas unggulan biar gak sia-sia pindahan dari Internasional."

"Lea emang pengen bahasa inggris sih. Tapi kalo yang lain kayaknya gak perlu."

"Gak nambah satu lagi aja matematika atau fisika? Atau ikut tim olimpiade?"

"Gak ah pah. Gak butuh."

"Tapi sayang le."

"Enggak pah. Lea mampu kok."

"Okay."

Wow. Kejutan bagi Lea. Ia berada di kelas unggulan berkat campur tangan papa dan tantenya. Tantenya adalah mantan kepala sekolah yang sekarang adalah CEO sekaligus pemilik ruang belajar. Mama Austin dan Audrey.

"Kamu gak marah kan sama papa?" tanya papanya.

"Enggak pa. Gapapa. Apa yang mau papa tanyain ke Lea?"

"Ya itu tadi. Soal CTC. Trus sekolah barunya enak le?"

"Enak pa. Udah banyak orang yang Lea kenal. Rafka sama Daniel juga sekolah di sana."

"Baguslah. Belajar yang rajin ya le!"

"Siapp boss!!"

Setibanya di sekolah Lea mencium tangan dan memeluk papanya lalu masuk ke dalam. Tanpa berpikir lagi, Lea pergi ke ruang guru. Ia sudah memutuskan memilih CTC Bahasa Inggris saja.

"Ikut semuanya aja le! Trus gabung sama tim olimpiade. Ada kembaran kamu juga."

"Enggak bu. Saya capek. Saya bukan Aylin. Tadinya aja saya gak mau ikut sama sekali."

"CTC itu wajib minimal satu yang diikuti. Kenapa malah gak mau ikut?"

"Yaa males bu."

"Bener-bener beda ya kamu sama Lia."

"Iya bedalah Bu," senyum Lea.

Bu Winona hanya menggelengkan kepala lalu memberitahu jadwal CTC Bahasa Inggris pada Lea. Hari Rabu pagi setengah 6 sampai jam 7 dan Rabu malam jam setengah 7 sampai jam 9.

"Waduh 2 kali pertemuan bu? Saya kira hanya satu."

"Iyaa. Kalau hanya satu kali pertemuan, gimana mau ikut olimpiade sayang? Namanya juga Competition Training Center."

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang