34

0 0 0
                                    

Pacar Leo

💐

Lea, Leo, Alvin dan Rafka bersembunyi dibalik tembok. Setelah bel pergantian pelajaran mereka bergegas ke kelas dan bersembunyi untuk memastikan gurunya sudah keluar dari kelas atau belum. Mereka tidak mau terkena omelan sang guru lagi.

"Gimana? Lancar gak pdkt nya?" tanya Ilona. Ia menghadap ke belakang setelah Lea kembali ke kelas.

Lea tersenyum, "Lancar kok." Lea juga menaikkan jempolnya.

"Ekhemm.. kalo jadian jangan lupa pj," goda Zee.

"Nanti di cafe depan kan ya?" tanya Dania.

"Iya. Makanannya enak-enak. Gue udah pernah nyobain sama Aylin."

"Sip kalo gitu. Lo yakin gak mau ikut il?" tanya Dania.

"Enggak," senyum Ilona.

"Selamat pagi anak-anak! Kita lanjutkan pelajaran Minggu lalu ya!"

Guru selanjutnya sudah berada di dalam kelas unggulan 11-A. Dania dan Ilona kembali menghadap ke depan. Mengantisipasi diri mereka dari hukuman. Mereka tidak ingin dihukum seperti Leo dan Rafka karena sibuk berbicara tak mendengarkan penjelasan guru.

Masih harus menunggu beberapa jam lagi menuju jam istirahat. Walaupun masih pagi, masih dua pelajaran yang dijalani, murid-murid sudah terlihat bosan dan lelah. Adapula yang merasa lapar. Tapi belum jam istirahat. Mereka merengek kelaparan dan minta izin untuk jajan. Tidak ada izin untuk itu. Mereka tetap harus menunggu jam istirahat.

"Akhirnya. Sepuluh menit lagi," gumam Zee.

"Kok bisa sih le, Lo deket sama Pino?" tanya Zee.

"I don't know. Tiba-tiba aja gitu hari ini dia perhatian. Padahal sebelumnya dia jauhin gue. Tadi ya, bantuin gue ngejelasin apa yang gue gak tau. Dia juga mau ngewakilin gue lari. Gue disuruh duduk aja di pinggir lapangan." Lea menceritakan kebahagiaannya hari ini pada Zee.

"Seneng deh gue dengernya."

"Thanks Zee."

Sepuluh menit kemudian bel istirahat yang ditunggu-tunggu, akhirnya berbunyi. Mereka bersorak gembira karena akhirnya bisa keluar dari kelas untuk makan di kantin.

"Le! Gue mau ngomong sama Lo!" Ucap Rafka menghampiri Lea di tempat duduknya.

"Gue pergi ama Rafka dulu ya!"

"Iya le," jawab Zee dan Ilona.

Rafka mengajak Lea ke taman belakang sekolah. Mereka duduk di kursi taman lalu Rafka mengungkapkan unek-uneknya yang mengganjal pada sahabatnya. Lea mendengarkan dengan seksama cerita Rafka dan meresponnya dengan baik.

"Kata Leo tadi pagi Lo ke kantin? Trus pas gue sama dia ke sana, tapi Lo gak ada. Ke mana? Lo liat sesuatu gak di kantin?" tanya Lea.

"Enggak gak ke mana-mana. Gak liat sesuatu juga."

"Jangan bohong! Lo liat Neihan sama Dania kan?"

"Enggak."

"Lo masih mau ngelak? Mereka udah bareng sejak gue sama Dania putus," ucap Rafka yang menunjukkan foto Dania dan Neihan di ponselnya.

"Lo dapet dari mana foto itu?" tanya Lea terkejut.

"Ya gue tadi emang liat mereka. Gue cuma berpikir Neihan mau menghibur Dania yang masih sedih setelah putus dari Lo. Gue gak kerpikiran kalo mereka punya hubungan lebih ka," ucap Lea.

Melihat reaksi Lea, Rafka yakin kalau Lea tidak berpikiran negatif terhadap Dania dan Neihan. Bahkan gadis itu terkejut melihat foto Dania dan Neihan yang jalan berdua ke mall. Takdir tidak bisa ditebak. Isi hati seseorang pun tidak bisa ditebak. Bagaimana bisa mantan pacar malah pacaran sama teman sendiri?

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang