Drama

101 8 2
                                    

Berpikirlah sebelum bertindak, jangan seperti orang dongo karena kelakuan bodohmu itu.

• Gabriella Margareth Angelina S •

Karena jam pembelajaran masih dimulai membuat koridor sekolah tampak sepi. Sesekali Gabriel berpapasan dengan siswa atau siswi yang membawa buku, atau habis ke toilet. Tanpa memperdulikan tatapan siswi yang berpapasan dengannya, ia langsung menuju kantin.

Sampainya di kantin, suasana benar-benar sepi. Beberapa menit lagi mungkin akan penuh oleh lautan manusia yang akan menuntaskan rasa laparnya. Gabriel memesan seblak super pedas dengan es teh manis, setelah itu ia langsung menuju meja yang paling pojok. Duduk menunggu seraya sibuk berkutat dengan ponselnya dan tidak menyadari kehadiran seseorang.

"Lo Gabriel, kan?" celetuk seseorang membuat Gabriel menoleh ke sumber suara.

Gabriel mengangguk. "Kenapa dan lo siapa?" ujarnya berbalik tanya.

Siswa yang terlihat sedikit berandal itu terkekeh mendengar ucapan Gabriel. "Gue pacar lo, O'on!" sahut laki-laki bernama Gala itu gemas.

Gabriel terkejut, tapi ia kembali mendatarkan wajahnya. "Seinget gue, kita udah putus kan? Sebelum gue kecelakaan dan koma." balasnya datar. Gabriel meneliti penampilan Gala yang tak jauh darinya. "Galaksi Wihardja E," gumamnya pelan membaca name tag yang ada di seragam Gala.

"Kita dijodohin, Gab. Lo gak bisa mutusin gitu aja," balas Gala penuh penekanan.

Gabriel menaikkan satu alisnya. "Gue pastiin perjodohan konyol ini gagal, Galaksi." kekeh Gabriel datar.

Terlihat wajah tampan Gala berubah menjadi merah, Gabriel pun melirik ke tangan Gala yang sudah mengepal kuat. Siap meninju siapapun, Gala sepertinya jadi mode senggol bacok gara-gara ucapan Gabriel yang terdengar sangat yakin dan tegas.

"Permisi, Mbak. Ini pesanannya," celetuk seorang gadis seraya tersenyum canggung.

Gabriel mengangguk. "Lo boleh pergi," usirnya datar.

Gadis yang bernama Mala itu mengangguk gugup. "I-iya, Mbak," balasnya kemudian segera pergi dari suasana canggung di meja itu.

"Bukan lo, tapi cowok itu," jelas Gabriel menunjuk Galaksi dengan dagunya.

Galaksi yang merasa tak diinginkan pun segera pergi dengan langkah lebar, sedangkan Mala masih diam di tempat. Gabriel yang melihat Mala seperti patung pun menyuruhnya mendekat dan duduk di depannya.

"Lo kenal cowo tadi?" tanya Gabriel tanpa melirik lawan bicaranya, ia fokus memakan seblak yang sangat menggoda di depan itu.

"Denger-denger, dia ketua Geng yang markasnya di warung belakang, Mbak." sahut Mala seadanya.

Gabriel mengerutkan keningnya. Ia menatap Mala. "Denger-denger? Lo gak tahu faktanya?" tanyanya heran.

Mala tersenyum canggung. "Gak tahu, Mbak. Aku baru ikut Ibu setelah lulus SMP," balasnya.

Gabriel mengangguk. Keheningan hadir antara Gabriel dengan Mala. Sebenarnya, Mala tak nyaman dengan keheningan yang ada, tapi ia ragu untuk mengajak Gabriel berbicara.

KRING KRING KRING!! WAKTUNYA ISTIRAHAT PERTAMA DIMULAI, SELURUH SISWA-SISWI SMA GENTALA DIPERSILAHKAN KELUAR DARI KELASNYA MASING-MASING.

Mendengar bel istirahat berbunyi, Gabriel langsung menatap kearah pintu masuk ke kantin. Ia menunggu kedatangan siswi yang tak lain dan tak bukan adalah Alexa. Gadis bar-bar dan memiliki mulut pedas.

"HUAAA RETHAAA!" seru Alexa berlari cepat menuju meja Gabriel yang ada di pojok.

Dengan isyarat matanya, Gabriel menyuruh Mala pergi dan diangguki oleh gadis itu. "Kenapa?" tanyanya menatap Alexa yang sedang meminum es teh manis miliknya hingga habis.

TRANSMIGRASI GLADYS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang