. . ➦【SIS-11】 ˎˊ˗ ꒰ :🍦: ꒱

112 23 0
                                    



✎───『FIRST LOVE』───❆⊰



Leora mengamati nama-nama yang tersimpan di kontaknya. Kini Chito bukan satu-satunya kontak yang dipunya, ada juga nomor pegawainya dan teman-teman Chito yang ia simpan.

Sesuai saran dari dokter dan permintaan mereka kalau-kalau ada sesuatu Leora bisa menghubungi mereka.

Sehari saja berdiam diri di kos membuat Leora jenuh. Selain bosan, ia juga tidak tahan berlama-lama membiarkan uang berhenti datang kepadanya. Begitu dirasa tubuhnya cukup sehat, ia segera memberi kabar ke pegawai-pegawainya, memberitahu bahwa hari ini toko Cone Tall akan dibuka kembali.

Agus dan Joko ngibrit ke toko bertepatan Leora yang sedang membuka kunci pintu toko.

"Halo, Bos!"

"Bos udah sehat?"

"Yo~ Udah dong!" Leora mendorong pintu dan masuk ke dalam toko bersama Joko dan Agus.

Dua pegawainya itu segera memakai celemek dan melakukan pekerjaan mereka tanpa diperintah.

Joko mengeluarkan sekotak masker dari dalam tasnya dan menarik selembar masker untuk dipakaikan ke Leora.

"Eh, buat apa, Jok?" tanya Leora heran.

"Biar Bos gak hirup aroma mint! Joko minta sorry waktu itu sodorin mint ke bos pas lagi depresyot!" jelas Joko.

"Gak apa-apa kali, alergi gak akan sampe meninggol." Leora hendak melepas masker itu, tapi Agus menahannya.

"Jangan, Bos! Kalau bos kambuh terus masuk rumah sakit lagi nanti kita gak ada kerjaan." Kejujuran Agus membuat Joko meringis gemas.

"Ya udah deh." Leora membenarkan kembali posisi masker yang menutupi setengah wajahnya itu.

Tiga puluh menit kemudian pelanggan mulai berdatangan dan menjadi ramai. Bos dan pegawai-pegawainya itu bekerja dengan giat hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul tiga siang.

"Huaaah ... Capek banget!"

Agus menjatuhkan dirinya pada kursi. Dia sebebas itu karena sekarang sedang tak ada pelanggan di dalam toko sedangkan Leora tak pernah membuat peraturan yang melarang pegawainya untuk beristirahat di jam kerja.

"Gerah banget~ Bos, boleh makan es krim, gak? Saya bayar kok." Joko bertanya kepada Leora yang sedang menghitung uang di kasir.

"Sok ambil aja gak usah dibayar," balas Leora singkat tanpa memindahkan matanya dari lembaran-lembaran merah di tangan.

"Thanks you, Bos!" Joko segera berlari kecil mengambil gelas plastik dan membuat es krimnya sendiri.

"Thanks mah thanks aja!" komen Agus sembari mengipasi wajah dengan topi pegawai.

"Kok ribet kau!?"

"Lu bacot!"

"Pacaran aja kalian," sahut Leora tiba-tiba menyebabkan Joko dan Agus untuk pertama kalinya mengeluarkan nada tinggi ke Leora.

"Najis!"

"No gay gay! #Menolakbxb" Joko menyilang kedua tangannya di depan dada.

"Lu ngatain gue cowok?" protes Agus emosi.

Leora memasukkan kembali uang-uangnya ke dalam mesin kasir dan pergi mencuci tangan. Ia menghela nafas bahagia bisa kembali menjalankan tokonya bersama pegawai-pegawai yang kocak.

Ia keluar dari dapur dan kembali duduk di meja kasir. Memangku wajah dan mengetuk-ngetuk meja.

Ketukannya berhenti kala melihat seorang pemuda dengan setelan seragam berlari menuju tokonya.

SWEET ICE SCREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang