Pendengar Cerita Bagian 7

464 43 2
                                    

"Aku tidak tahu akan dibawa kemana takdir yang akan di lalui ini"

Langit hari ini terliah cukup mendung seperti hati seorang Pria yang baru saja membuka matanya perlahan dan menghirup udara di pagi hari ini setelah ribuan untaian tali yang rumit di kepala.

Revano Bintang Greshan Segala dengan pikiran dan hati yang bimbang ini ia berniat untuk memberi tahu kepada orang tuanya bahwa dia akan menuruti apa yang di katakan oleh neneknya terlepas dari harta yang sudah di janjikan itu. Tetapi keputusan ini Revan berani ambil pyur berharap untuk kesembuhan neneknya.

Kali imi Revan dengan berpakaian kantornya sudah siap untuk menuju kantor GRS Company mengantikan sang ayah di temani oleh saudaranya yang menjabat sebagai asistennya siapa lagi kalau bukan Gito.

Dengan menenteng dadi yang belum di ikat di lehernya Revan berjalan dengan wibawanya menuju ruang makan untuk melakukan sarapan bersama dan kebetulan kedua orang tuanya juga telah pulang dari rumah sakit untuk menemani sang nenek. Tetapi untuk pagi ini mereka telah menugaskan bi inah untuk mengantikan mereka pagi ini karena setelah obrolan yang cukup panjang di lakuan selepas Rwlevan pulang Grecio dan Shani akan menaruh semua kepercayaan dari tiga perusahaan besar menkadi tanggung jawab Revan.

"Pagi ibu, ayah"sapa Revan dan mendudukan pantatnya di sebelab Gito yang ternyata sudah sampai sejak beberapa jam yang lalu.

"Pagi sayang, bagaimana apa kamu sudah siap untuk memimpin sebuah kerajaan bisnis ini?"tanya Grecio meskipun sebenarnya Grecio cukup tahu bagaimana rumitnya pikiran sang anak semata wayangnya ini menghadali kemauan sang nenek yang di luar kendali tersebut.

"Mau bilang nggak siap kan harus siap jadi di siap siap in aja"jawab Revan dengan menyeruput susu yang sudah di siapkan oleh Shani.

"Bener jaga, maaf ini ayah yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk melindungi kamu dari keinginan nenek nak"kata Grecio dengan nada penuh penyesalan.

"Udah lah yah mau gimana lagi ini udaj jadi keinginan dan kepitusan nenek, oh ya Revan cuma mau bilang nanti malam kiga kerumah cewek kemarin untuk membicarakan tentang pernikahan dan mau seperti apa acaranya" ucap Revan dengan enteng seperti tanpa beban. Mendengar ucapan Revan membuag Shani pun terkejut dengan apa yang di ucapkan anak kesayangannya ini.

"Hah.... kamu serius sayang"kata Shani dengan tak percaya. Dilain siai ia begitu bahagia mendengar bahwa gadis yang dulu juga pernah ia pikirkan untuk menjadi pasangan anaknya tetali yang Shani inginkan bukan seperti ini caranya. Hanya saja takdir membawa mereka untuk menjalani kisah yang sedikit penuh tekanan ini.

"Serius ibu"Jawab Revan dengan nada yang begitu tegas dan terlihat sedikit ada keraguan tetapi Revan hiraukan begitu saja.

"Kalau kamu memang tidak yakin jangan di lanjutkan nak, kamu berhak untuk mencari kebahagiaan kamu sendiri jangan karna nenek sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja sehingga kamu tidak bisa menolaknya"Kata Shani dengan mengambilkan nasi untuk suaminya yang terlijat masih mencerna perkataan sang anak.

"Ini sudah jadi kepitusan Revan ibu,Ayah terlepas dari apa yanv terjadi Revan akan berusaha untuk menjadi yang terbaik dari yang baij versi Revan"kata Revan dengan penuh penekanan.

"Baik lah kalau itu sudah menjadi keputusan bulat kamu, nanti malam kita kesana dan jangan lupa kamu beri tahu nenek agar beliau juga segera sehat oke" ucal Grecio dengan tenang yaj meskipun Grecio sebenarnya juga tidak begitu yakin bahwa ini akan menjadi kepitusan yang baik atau malah sebaliknya.

Sarapan kali ini berjalan begitu saja dengan topik yang sanagat serius. Kali ini Revan dan Gito sudah menuju ke YRS Grup dimana itu gabungan dari 3 perysahaan yang Revan urus. Tiga perusahaan tersebut yang tidak lain ialah SG grul, GSR Entertaiment, dan GRS Company. Setelah kesepakatan bersama perusahaan tersebut dinamakan dengan YRS Grup. Entah apa artinya karna nama tersebut juga di ganti tanpa sepengetahuan Revan.

Pendengar CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang