"Tetkadang kekayaan pin tidak bisa membuat siapapun takluk dengan kekayaan tersebut"
Malampun telah tiba dimana Revan yang baru saja bangun dari tidurnyapun memuruskan untuk segera membersihkan diri sebelun di amuk oleh pemilik kamar. Iya seharian ini memang di habiskan Revan untuk tidur setelah acara pernikahan dan juga mengurusi perusahaan yang ia rintis tanpa sepengetahuan siapapin itu sedang tertipa masalah. Dengan begitu Revan yang tidak mau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pun sebisa mungkin untuk langsung menuntaskan masalah tersebut sebelum tercium di berbagai media tau pesaing perusahaan dan menyebabkan saham yang dimiliminya anjok. Bagaimana dengan Chika?, entah setelah menandatangani perjanjian yang dibuat Revan itu Chika hingga sekarang sepertinya belum balik ke kamar lagi.
"Astaga udah sore aja ini, mau keluar malu tapi nggak keluar kamar gue mau ngalain juga"bingung Revan setelah selesai dengan acara mandinya. Sebenarnya Revan ingin sekali keluat kamr untuk sekedar bercengkrama saja meskipun sebagian orang yang ada di rumah ini tidak ada yang menyukainya terutama Papi Chika dan juga Abangnya yang nomor dua.
"Atau gue main ML aja ya, tapi kalau nggak keluar kamar nanti dikira gue manantu macam apa lagi"bingung Revan tidam seperti di rumahnya.
Setelah terbelenggu dengan pemikiranya Revan pun memutuskan untuk keluar dari kamar hanya untuk membuat kopi ataupun juga ingin berkenalan dengan orang yang bekerja disinj agar suatu saat ia bisa mengobrok dengan mereka di saat di rumah ini tidak ada yang mengajaknya mengobrol. Disaat Revan ingin membuka pintu kamar Chika sudah di dahului oleh pemilik kamar tersebuf yang ingin membersihkan diri setelah bermain dengan keponakannya itu.
Kreek...
Suara pintu yang tiba-tiba terbuka itupun membuat mereka terkaget satu sama lain dengan saling tatap. Tak lama dari itu untuk memecahkan suasana yang awkaward itu pun seketika Chika mendorong badan Revan agar Chika bisa masuk ke maranya sebab bafan Revan memenuhi pintu tersebut.
"Mingir ngak lo gue mau lewat nih"kata Chika dengan nada juteknya yang membuat Revan merasa memiliki hobi baru untuj mengisengi Chika.
"Aduh... mbak nya kni tenaganya boleh juga"kata Revan dengan nada yang di buat-buat dan menain turunkan alisnya. Melihat hak tersebut membuat Chima mengentak hentakkan kedua kakinya dan mendumel entah aoa yanv di katakan Chika.
Disaat Chika baru saja masuk dan melihat ke arah ranjang terdabat sebuah kain handuk berwarna biru tergeletak begitu saja di ranjanv oun seketika darah Chika pun mendidih begitu saja. Sebab belum ada satu hari mereka mendadi suami istri sudah membuat Chuka naik darah saja.
"Heh Reva lo kalau habis mandi tuh handuknya di taro lagi di gantungan kalau nggak mau ya di taro tempatnya jangan di taruh sembatangan kayak gini. Gue nggak mau ya besok besok kayak gini lagi"kata Chika dengan mengambil handuk tersebut dan masuk kekamar mandi dengan menutup pintu kamar mandi denvan keras sehingga Revan yang ingin kekuar kamar menghentikan niatnya terlebib dahulu setelah mendengan omelan Chika begitu juga dengan acara penutuoan pintu yang keras itu.
"Anjir galak juga"batin Revan dan ia pun melanjutlan untuk turun ke lantai satu.
Revan yang baru saja menuruni tangga pun trlah di suguhkan pemandangan dimana Papi Pucho dan juga anak Kedua ya alias Abang Kevan tengan menatapnya dengan tajam seolah-olah ia hanyalah orang yang memang tidak di inginkan. Tetapi bila dipilir kembali kalah mereka tidak menyulaimya kenapa perjodohan ini harus di lakukan. Kan bila di pikir oleh logika saja mereka bisa saja membatalkan dan tidak menyetujui perjodohan yang tidak masuk akal ini tetapi kenapa malah bisa berjalan sejauh ini.
"Bagus banget ya tuan muda raja ini yang ganteng ini jam segini baru bangun padahal udah sore" kara Kevan dengan menyindir Revan Revan yanh merasa bahwa dirinya yang sedang di bicaralan pun hanya acuh tak acuh sebab ia tidak begitu menghiraukan apa yang dikatakan oleh Kevan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendengar Cerita
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang Revano Bintang Greshan Segala yang mengagumi seorang gadis bernama Yessica Tamara Quineera seorang talentdari agensi milik orang tuanya. Akankah Revano mampu untuk mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya atau malah ia akan di...