"Tidak ada yang sia-sia dalam menjalani sebuah perjalanan yang rumit dan naik turun ini"
Akhirnya rangakian demi rangkaian pun berjalan begitu saja meskipun Chika cukup sedih karena tidak bisa menghadiri projectan yang telah di siapkan oleh fans nya karena memang keadaan di sana tidak memungkinkan untuk dia datang ke projek tersebut.
Karena acara telah selesai Chika tak lupa mengundang para member maupun staff untuk makan malam bersama di restoran yang telah di sediakan olehnya jauh-jauh hari dimana Revano sendiri juga tidak mengetahui hal tersebut. Acara ini Chika buat untuk berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu melancarkan acara yang baru saja selesai itu. Tak lupa keluarga Revanopun juga iku dan sedikit menimbulkan desas desus dari berbagai orang yang melihat itu. Sebab mereka memang jarang untuk melihat member atau para artisnya yang melangsungkan perunjukan terakhir seperti ini. Tetapi entah bagaimana khusus Chika hampir semua Staff maupun keluarga Greshan ikut menonton.
"Gimana met mau fokus kuliah doang atau mau apa lo?" Ucap Ashel yang baru saja menambah makanan dan menghampiri meja para sahabatnya itu.
"Iya lo udah nggak jktan lagi harus rajin-rajin tuh kuliah lo jangan sering bolos Chik"kata Jessi yang tau kelakuan Chika saat kuliah ada aja alasan yang menurutnya kadang tidak logis itu.
"Masa udah jadi pengangguran masih males aja lo"kata Olla yang ikut menimbrung obrolan tersebut.
"Gila lo ngatain gue pengangguan," kata Chika dengan meletakkan minumannya yang barusaja ia minum.
"Alah gue mah tau lo kayak gimana chik mau ngapain lagi kalaunggak nganggur"jawa Olla yang tau aja pikiran Chika. ngapain juga kerja kalau sudah punya suami yang kaya raya tujuh turunan nggak habis-habis.
"Udah-udah nggak usah berantem lo pada mau pada balik kagak udah malem juga"Lerai Ashel yang pusingmendengarkan ke dua sahabatnya yang tengah adu bacot itu.
Akhirnya rangkaian acara benar-benar berakhir dan semua pun telah membubarkan diri tinggal Chika bersama keluarga besar mereka. Dimana Revan yang tengah bermain dengan anak dari kakak pertama Chika. dan para orang tua lainnya tengah berbincang-bincang. sengaja mereka tidak menyuruh Chika untuk gabung di ruangan Khusus keluarga dan membiarakan untuk bercengkrama dengan teman JKTannya. Meskipun Papi Chika kurang suka dengan keluarga ini demi sang anak ia rela meninggalkkan egonya untuk bercengkrama. Agar Perjodahoan yang telah dilakukan tidak menimbulkan kecurigaan dan berakhir lah semua yang telah di perjuangkan itu. Karna hari semakin larut akhirnya keluarga Chika berpamitan untuk pulang begitu pun Chika dan Revano pulang ke rumah sang Nenek yang kebetulan hari ini juga ikut menyaksikan hari yang spesial ini.
Tak membutuhkan banyak waktu mereka bertika pun telah sampai di kediaman Sagala. dan lagi-lagi mereka tidak juga segera menuju kamar masing-masing melainkan berkumpul di ruang keluarga sebab ada beberapa yang ingin di katakan oleh sang nenek entah apa yang ingin di obrolkan. Dengan badan yang sudah remuk itu mau tak mau Chika tetep ikut dan mendengarkan apa yang ingin dikatakan. Meskipun sempat Revan suruh untuk ke kamar saja tetapi Chika menolaknya dan memilih untuk duduk berdampingan dengan Revan yang kebetulan duduk di tempat yang tidak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
"Karna udah malam nenek nggak akan basa-basi karna tau Chika juga udah lelah seharian ada kegiatan, Karna kalian berdua setelah menikah kemarin belum nenek beri hadiah lusa kalian siap-siap untuk pergi ke labuan bajo dengan agenda Haneymoon dan di tunggu kabar baiknya"Kata Nenek
"emm bukan Revan menolak hadiah dari nenek apa nggak lebih baik Chika istirahat dulu sebab baru saja kemarin selesai dengan kegiatan yang begitu padat dan menurutku lebih baik ia untuk mengistirahatkan dirinya terlebih dahuku nek" jelas Revan yang mengerti bahwa seharusnya Chika memang mengistirahatkan dirinya dahulu terlebih lagi bia besok ia berangkat ke labuan bajo seperti apa yang di inginkan oleh neneknya. Revan tak yakin bahwa Chika akan menikmati perjalanan tersebut.
"Sepertinya apa yang di katakan oleh Revan betul ibu, mungkin lebih baik di tunda dulu satu sampai dua minggu lalu mereka akan melakukan perjalanan liburan mereka selama satu bulan penuh dan setelah itu kita hanya perlu menunggu hasil yang terbaik" Kata Gracio agar sang ibu mengerti dengan keadaan sang anak yang pasti sedang lelah fisik maupun mental.
"Baik lah baik lah aku akan menunda itu tetapi perlu nenek ingatkan jangan menunda-nunda hingga nenek mu yang penyakitan ini tidak bisa melihat sang cicit" kata Nenek laku menyuruh pegawai yang selalu merawatnya di manapun berada untuk pergi kekamarnya.
Setelah kepergian sang nenek itu sudah menandakan bahwa pertemuan singkat itu sudah selesai. Dimana Chika dan Revan melanjutkan perjalanan menuju kamarnya yang semoat tertunda. Begitu juga dengan Gracio dan Shani yang jiga ingin sekali mengistirahatkan badannya yang begitu lelah setelah perjalanan jauhnya dari yogyakarta ke jakarta untuk menghadiri rangkaian acara yang di selenggarakan tersebut.
Tidak beda jauh dengan itu di salah satu kamar bernuansa hitam oytih itu terdapat dua sijoli yang sedang berdebat dengan suapa yang akan mandi dulu.
"Lo dulu lah yang mandi, gue mau rebahan dulu anjir encok nih badan gue"kata sang pria yang ingin merebahkan badannya.
"Nggak-nggak lo belum bersih jangan coba-coba tidur di kasurya"ucap wanita yang sedang mebereskan barang bawaannya.
"Ya elah ribet banget orang gue mau rebahan doan aja"
"Ya mangkanya kalau mau rebahan mandi duku ganti baju lah"
"'He... nih liat gue mau mandi awas aja kalau gue udah mandi tapi lo masih ngomel gue cium lo"'kata sang pria yang tidak menghirahkan ocehan wanita tersebut yang mendumel karena sebekun sang pria itu pergi ke kamar mandi wajah wanita itu ia berikan baju yang sedari tadi sang oria pakek. Meskipun tidak bau tetapi hak yang jorok bagi si wanita.
"Dasar dajal,"dan masih banyak lagi umpatan-umpatan yang di lontarkan melihat kelakuan pria itu. Sudah cepek masih aja di usilin. Yah kurang lebih ia sudah tau kelakuan-kelakuan yang di lakukan oleh pria itu setelah menjalin hubungan yang terpaksa ini. Tetapi ya sudah mau bagaimana lagi ini sudag takdirnya seperti ini. Yang terpenting ia masih bisa menikamati masa mudanya. Meskipun perkataan nenek tadi terus terngiang-ngiang di otanya. Kemungkinan-kemungkinan yanv tidak di inginkan bisa saja terjadi terlebih lagi dia belum siap dengan kenyataan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pendengar Cerita
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang Revano Bintang Greshan Segala yang mengagumi seorang gadis bernama Yessica Tamara Quineera seorang talentdari agensi milik orang tuanya. Akankah Revano mampu untuk mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya atau malah ia akan di...