Twenty six

1.5K 168 26
                                    

Jimin memainkan jarinya pada meja sebuah restorant itu jengah. Merasa sedikit kesal dengan orang-orang dewasa yang satu pun tak kelihatan batang hidungnya. Sempat dirinya berfikir apa iya mereka sedang dikerjai? Namun pemikiran tersebut spontan dirinya tepis kala melihat kiriman pesan terakhir pada grup keluarga yang mengatakan bahwa mereka tengah dalam perjalanan.

Diliriknya taehyung yang tengah duduk termenung dengan raut wajah yang sudah amat lesu. Begitu pula dengan jungkook yang kondisinya terlihat jauh lebih mengenaskan dari pada kakaknya.

"Kalian haus gak? Mau pesen minum dulu?" Tawar yg lebih sulung diantara ketiganya?

Taehyung hanya menggeleng, sedangkan jungkook terdengar sudah mulai berdecak.

"Ini acaranya batal atau gimana sih? Ini tuh udah jauh dari waktu yang ditentuin" sungut si yang paling muda.

Nampak mata sipit seorang jimin sudah berkilauan menatap nyalang ke arah jungkook. "Ini gue juga masih berusaha ngehubungin mereka" kesalnya.

Jungkook mendengus kemudian mengalihkan pandangan kearah berlawanan. Hingga maniknya tak sengaja  menemukan orang yang tengah dibicarakan sedang berlarian seperti seseorang yang tengah kesetanan.

"Noh-noh! Nongol juga akhirnya" sungutnya. Taehyung serta jimin sontak membawa pandangan mereka kearah tatapan mata jungkook. Dan benar saja—

"M- hah maaf telat hah" ucap seokjin terbata kala merasa pernafasannya tercekat akibat berlarian. Pun dengan yoongi.

"Dih mentang-mentang adek kakak,  telat aja bisa barengan" sindir adik kim taehyung itu. Sedangkan kedua kakaknya terkekeh kecil membenarkan ucapan adiknya.

"Hehe maaf-maaf, tadi jalanan macet. Padahal papa udah berangkat dari 1 jam yang lalu" Ujar seokjin cengengesan seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dan pernyataannya barusan berhasil mendapat anggukan pembenaran dari yoongi.

"Mama sama bunda chaeyoung mana?" Sela taehyung kala tak menemukan kehadiran mama beserta bunda dari sepupunya itu.

Seokjin dan yoongi melihat kearah sekitarnya "Loh mereka berdua belum sampek juga?"

"Loh, kenapa papa nanyanya ke kita. Bukanya kalian berempat berangkat bareng-bareng?" Ucap taehyung membalikan pertanyaan.

Seokjin menggeleng begitu pula dengan yoongi. "Tadi papa langsung berangkat dari kantor, Mama bilang katanya dia bakal berangkat bareng sama bunda kalian setelah pulang dari butik" jawab
Seokjin yang diiyakan oleh yoongi.

"Udah coba telpon?" Tanya yoongi yang langsung mendapat anggukan dari ketiganya.

"Coba sekali lagi" usul seokjin.

Jimin menggeleng " Kita udah coba telpon berkali-kali om tapi tetep ga diangkat"

"Palingan masih di jalan. Mending pesen minum dulu yuk?" Ajaknya yang kemudian diiyakan oleh semuanya.

Namun setelah 30 menit lewat bahkan sampai minumannya terlihat tinggal setengah jari pun kedua wanita itu tak juga kunjung hadir. Membuat Khawatir tentu saja mulai timbul pada masing-masing insan.

"Ck" decak jungkook yang membuat semua pandangan kini terarah kearahnya.

"Lo kenapa?" Tanya taehyung.

"Gatau, tiba-tiba aja gue jadi khawatirin mama sama bunda"

Jimin mengangguk "iya gue juga. Mudah-mudahan ga terjadi apa- apa sama mereka" balasnya.

Tak berselang lama bunyi nada dering terdengar dari arah salah satu ponsel mereka. Tangan yoongi bergerak cepat kala merasa bunyi serta getarannya datang dari arah saku jas kerjanya.

Bukan Bad Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang