Pendahuluan. (prolog)

48 19 1
                                    

Emilia, adalah seorang gadis muda berparas cantik, bersurai hitam pekat yang panjang dan dengan poni rambut yang menutupi keningnya.

Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya yang bernama Tiffany, kala itu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Dan pada masa itu, keluarganya bisa dibilang sebagai keluarga yang cukup berada. Karena ayahnya merupakan seorang pendiri salah satu bengkel terkenal di daerahnya, Jakarta.

Mandiri adalah salah satu sifat yang sangat melekat pada dirinya.

Di tahun 1990, Emilia bekerja sebagai salah satu pelayan restoran di daerah Jakarta. Mengapa bekerja? Sedangkan ia memiliki keluarga yang berada? Karena menurut Emilia mengandalkan harta orang tua bukanlah suatu hal yang mencerminkan kedewasaan.

Hari-harinya sebagai pelayan restoran berjalan dengan lancar seperti biasanya. Hingga sebuah pertemuan yang menghantarkannya pada sebuah rasa yang tidak biasa ia rasakan, cinta.

***

Kenneth, adalah seorang pria yang berkebangsaan Inggris. Ia berprofesi sebagai seorang pekerja proyek yang sangat di andalkan keahliannya.

Selain pekerja proyek, ia juga merupakan seorang atlet lari pada kala itu. Pada pagi hari ia selalu membiasakan dirinya untuk berlari, karena menurutnya tidak ada pagi tanpa berlari. Setelah berolahraga, ia menyiapkan dirinya untuk bekerja sebagai pekerja proyek di kantornya.

Dan juga ada salah satu fakta dalam diri Kenneth yang mungkin jika orang-orang mendengarnya mereka tidak akan mempercayainya. Fakta tersebut adalah, ia tidak merokok dan juga mengonsumsi alkohol. Mungkin sebagian orang tidak percaya saat mendengarnya, tapi itu benar adanya. Karena sebagai orang luar sangat mustahil untuk tidak mengonsumsi hal-hal tersebut.

Alasannya adalah karena Kenneth adalah seorang pelari, sehingga mengharuskannya untuk bisa menjaga kesehatannya, terutama pernapasannya yang menjadi hal terpenting bagi dirinya sebagai pelari.

Suatu waktu ia dipindah tugaskan untuk membantu menangani proyek di Indonesia. Kehadirannya sangat disambut baik oleh para karyawan-karyawan disana. Tak sedikit pula wanita yang tertarik dengan paras bulenya yang cukup tampan.

Suatu hari, ia bersama beberapa teman kantornya mengadakan makan malam di salah satu restoran di daerah Jakarta. Acara makan malam tersebut berjalan lancar sampai manik abu-abunya menangkap kehadiran seorang gadis cantik yang sedang membawa pesanannya kemejanya.

Maniknya tak henti menatapnya gadis tersebut tanpa berkedip sama sekali, seperti tatapan kagum dengan mata yang berbinar. Dan menyadari hal itu, gadis muda tersebut kembali membalas tatapan Kenneth dengan manik hitamnya.

Mata yang saling beradu satu sama lain ini yang menghantarkan mereka terhadap suatu hubungan yang erat di antara keduanya.

Perasaan yang timbul dari hati masing-masing yang membuat mereka memutuskan untuk menjalin cinta.

Samudra di Antara Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang