SDAK-15

3 2 0
                                    

Hola everyone.. miss u already! Cukup lama aku revisi sampe akhirnya bisa update yang bener-bener.

Happy reading! Guys! Need your voments💋

...

Author's POV.

5 months later..

"Permisi, poss!" Suara itu.. kembali terdengar, dan berhasil menginterupsi langkahnya. Ia bergegas menuju luar menghampiri asal suara itu.

"Iya, pak?" kata Emilia kepada sang pengantar surat. Dan pengantar surat itu hanya menyodorkan sebuah amplop pada Emilia.

"Apa ini pak?" kata Emilia. "Saya juga kurang tau, mbak. Permisi," balas pengantar surat itu sebelum pergi meninggalkan Emilia yang termenung dengan sejuta pertanyaan.

Dan tanpa berpikir panjang, ia pun memutuskan untuk masuk kedalam dan menuju kamarnya. Merebahkan tubuhnya di atas kasur dan mengangkat amplop tersebut ke atas kepalanya.

Membolak-balikkan amplop bewarna putih itu. Serta membaca sebuah tulisan yang berada di sudut kanan atas amplop.

To : Emilia.
Jln. Cipinang Besar.

Kembali dilihat sudut kanan atas amplop itu. Keningnya berkerut bingung saat melihatnya. Sebuah perangko bergambarkan Ratu Inggris yang mengenakan mahkotanya, bewarna oranye dan bertuliskan 19p disana.

Dan dibaliknya amplop tersebut, tertera jelas siapa nama pengirimnya.

From : A Man You Rejected.
            K.A.M.

Baiklah, sepertinya Emilia mulai mengetahui siapa pengirimnya. Dibukanya amplop tersebut dan diambil sebuah surat dari dalamnya.

Emilia melempar amplopnya ke sembarang arah sebelum ia mulai membaca isi surat tersebut.

Dear, Em.

Bagaimana kabarmu di sana? I hope you're doing fine, because I miss you already.

Kau tau? Sepertinya banyak hal yang sudah ku lewati belakangan ini. Maaf, karena nyatanya kesibukan lebih merenggut keseharian ku. Ku harap kau bisa mengertiku.

Harus darimana? Aku bisa mulai merangkai lagi hubungan kita yang dulu? Baiklah.. ku pikir aku tak mampu mengutai kata-kata saat ini. Ku akui.. aku kalah, karena tak mendengar kabarmu, tawamu, dan suaramu. Aku kalah, dan aku merindukan semua itu.

Sudah ku buat perhitungan lebih dulu sebelumnya.. kemungkinan surat ini sampai ditanganmu adalah hari Minggu sore. Dan jika memang perkiraan ku benar, bagaimana jika kau menunggu telepon mu berdering di sana pada pukul 4:30pm. Aku akan menelepon mu pada pukul itu.

Dan dengan sontak Emilia langsung mengedarkan pandangannya pada sebuah jam yang berada di dinding kamarnya. Hufft, syukurlah.. setidaknya masih ada waktu sekitaran 5 menit menuju jam tersebut.

Dengan demikian, ia pun memutuskan untuk kembali membaca surat itu.

Sudahlah, ku harap surat ini sampai ditanganmu. Aku tak ingin menulis banyak.

Miss you infinitely, Em.

                                 Kenneth A Miller.

Jadi.. ia mengirimkan surat ini hanya untuk memintanya menerima telepon? Oh ayolah yang benar saja?

Memang sih, beberapa waktu belakangan ini ada kerenggangan di antara mereka. Bukan karena konflik, tapi dari kondisi masing-masing yang mulai memiliki kesibukan yang signifikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Samudra di Antara Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang