1.

959 20 5
                                    

Di siang hari di Kota Bandung yang sangat terik, seorang gadis diatas motornya menatap kos kosan yang bertingkat 2. kos itu akan menjadi tempat tinggal dan saksi dalam kehidupan seorang ZAQUENA KIANDRA PUTRI FASYA biasa dipanggil Aca. hari ini adalah hari pertama Aca menginjakkan kakinya di sebuah kota yang besar dan jauh dari keluarga nya. Tanpa didampingi oleh orang tuanya ia nekat untuk melanjutkan kehidupannya di kota orang.

Aca membuka Hp nya untuk menelpon pemilik kos dan memberi tahu bahwa ia sudah sampai di depan kos. tak lama ia menutup telpon tersebut,seorang pasangan paruh baya yang mungkin usianya menginjak kepala 5 menghampiri aca, ya itu pemilik dari kos itu.

"Assalamualaikum, nak Aca ya?" kata Ibu itu.
"Waalaikumsalam iya ibu saya Aca" sambil sedikit membungkukkan badannya sebagai bentuk hormat. "masyallah, Alhamdulillah akhirnya kamu sampai juga. Gimana perjalannya nak?" tanya ibu tersebut yang di yakini adalah Ibu Neni (pemilik kos)

"Alhamdulillah ibu lancar, tapi namanya pendatang jadi tadi sempat tersesat" jawab Aca dengan kekehan yang kecil. "oala tadi ngak minta tolong sama ibuk buat jemput aja nak" kata Ibu Neni.
"nggak usah repot-repot bu, lagian biar tau juga jalanan sini seperti apa" Jawab Aca

"ekhmm" suara deheman itu berasal dari Bapak-Bapak paruh baya di sebelah Ibu Neni, mungkin saja itu suaminya pikir Aca.

"Ehh iya pak lupa hahaha, nak Aca kenalin juga ini suami ibuk namanya Pak Hardi" kata ibu neni yang memperkenalkan suaminya.

"ohhh, salam kenal bapak saya Aca, saya anak rantau dari Kota Jogja" kata Aca sambil menangkupkan kedua tangannya di dada.
"salam kenal juga nak Aca saya Bapak Hardi suami nya Ibu Neni yang paling cantik sedunia." kata bapak hardi dengan diselingi kekehan ringan dan candaan.

Ibu Neni langsung mencubit kecil lengan suaminya itu. "ingat umur atuh ih Bapak".
"hahahaha" kekehan ringan dari ketiga orang tersebut.

"Yaudah kalo gitu ayo nak saya lihatkan kamarnya dimana." kata Ibu Neni sambil menggandeng lengan Aca.
mereka naik ke lantai dua di kamar nomor 5. letaknya tidak jauh dari tangga dan tidak terlalu memojok.

lalu Bapak Hardi membuka pintu kamar tersebut.
Bapak Hardi masuk ke kamar terlebih dahulu lalu disusul oleh Ibu Neni dan Aca. Ibu Neni menjelaskan peraturan dan fasilitas yang ada di kamar ini.

Setelah menjelaskan, Ibu Neni dan Pak Hardi pamit kembali pulang kerumahnya.
Aca bergegas untuk membersihkan tubuhnya lalu menata barang-barangnya. Aca kesini hanya membawa tas ransel yang berisikan baju-baju nya yang hanya beberapa setel karena sisa bajunya ia sudah minta tolong kepada temannya yang ada di Jogja untuk di paketkan saja.

 Aca kesini hanya membawa tas ransel yang berisikan baju-baju nya yang hanya beberapa setel karena sisa bajunya ia sudah minta tolong kepada temannya yang ada di Jogja untuk di paketkan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aca senang karena kos ini sudah menyiapkan fasilitas yang di butuhkan di dalam kamar, kos ini sudah menyediakan kasur, lemari, kipas dan wifi di dalam nya.
Bagi Aca juga membayar dengan harga 1juta/bulannya tidak menjadi masalah karena mendapatkan fasilitas, kamar mandi dalam, dan letaknya yang strategis itu sudah termasuk murah, apalagi ini di kota besar.

Kita Berbeda GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang