5

329 9 0
                                    

Gus Zidan tidak langsung masuk ke dalam mobil, ia melihat adiknya yang berlari ke Aca. Ia melihat Aca, namun Aca benar-benar tak menoleh pada dirinya.

Setelah memastikan adiknya dan Aca masuk ke dalam kamar kos Aca, barulah Gus Zidan meninggal kan halaman kost Aca.

_*_*_*

"Assalamualaikum." salam Rissa saat memasuki kamar kost Aca.
"Waalaikumsalam, ayo masuk, maaf ya duduknya seadanya." Kata Aca

"Nggak papa kak, santai aja. Harusnya aku yang minta maaf ke kakak, karena ganggu waktu weekend nya." Sesal Rissa.

"Nggak kok, nggak papa lagian juga kakak free. Tapi mungkin nanti, kakak tinggal jemur pakaian sebentar." Balas Aca.
"Iya kak"

Mereka duduk beralaskan karpet bulu berbentuk lingkaran. Mereka mengobrol ringan dengan di temani makanan ringan, karena hanya itu yang Aca punya.

Aca pamit untuk menjemur pakaian terlebih dahulu, ia meninggalkan Rissa di dalam kamar.
Rissa tidak merasa keberatan karena Aca, menjemur juga tidak terlalu jauh dari kamarnya.

Setelah selesai semua, mereka akan keluar untuk membeli makanan sebagai sarapan padahal jam, sudah menunjukkan pukul 08.35.
Mereka memutuskan untuk mencari pecel, karena keinginan Rissa. Mereka pergi menggunakan motor milik Aca.

###

Di lain tempat, tepatnya di ndalem.
Keluarga Al-Ghazali tengah menyambut keluarga saudara dari Ummah. Yaitu keluarga Rozaq.

Sedikit info;

Keluarga Rozaq adalah adik dari Ummah lebih tepatnya Rasyid adalah adik Ummah.
Keluarga Rozaq tidak memiliki pesantren, Namun memiliki perkebunan teh yang lumayan besar.
Rasyid Maulana Rozaq sang kepala keluarga
Reni natasya selaku istri
Ramadhani putra Rozaq anak 1 mereka
Dan, thalia nisa Rozaq anak ke 2 mereka

Hampir semua keluarga tau jika keluarga ini memiliki mulut yang sangat pedas.
Seperti sekarang ini saat semua sedang berbincang ringan.

"Aduh mbak rania, ini rumahnya kok panas banget sih dipasangin AC gitu loh mbak, kan pesantren ini gede, nggak akan rugi kalo uangnya di pake beli AC." Ucap Reni sambil mengibaskan tangannya di depan muka.

"Ini udah dingin dek" jawab Ummah dengan nada sedikit kesal.
Lantaran adik iparnya ini benar-benar menguji kesabarannya.

"Udah mbak biarin, ntar juga berhenti berhenti sendiri" sahut Rozaq.

"Tante, mana kak Rissa? Aku mau main sama Kak Rissa" selat Thalia

"Nggak ada, kak Rissa nya lagi pergi." Jawab ummah.

"Aduh gimana sih mbak, anak gadis kok jam segini udah keluar aja. Mau jadi apa anaknya, kalo jam segini dibiarin." Jawab
Reni dengan nada sinis.

"Iya dek, saya bolehin keluar tadi, dari pada disini nanti kena mulut pedes kamu itu." Jawab Ummah agar adik iparnya sadar

Sedangkan Abi dan Rozaq sudah menggelengkan kepala melihat kelakuan sang istri mereka yang beradu mulut.

###

Sedangkan di tempat lain.
Aca dan Rissa telah berkeliling mencari makan.
Setelah itu mereka pulang, tak lupa membawa nasi bungkus untuk makan siang di genggaman Aca.

Mereka memutuskan untuk tidur terlebih dahulu karena diluar tadi panasnya sangat terik dan macet.
Tidak heran kalau hari ini macet, sekarang weekend yang pastinya semua orang ingin keluar menghabiskan waktu bersama keluarga.

Setelah tidur singkat itu Aca terbangun dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 1 siang.
Aca segera bergegas menunaikan kewajibannya sebagai umat islam dan membiarkan Rissa yang masih tertidur, karena Rissa tadi sudah berkata bahwa ia sedang uzur.

Kita Berbeda GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang