17

267 14 0
                                    

Saat ini sepasang pengantin baru berada di dalam kamar milik gadisnya. waktu sudah hampir larut malam.

Aca sedang membersihkan make up nya.sedangkan Gus Zidan sedang membersihkan diri di kamar mandi di dalam kamar.

Gus Zidan keluar dengan celana pendek berwarna coklat dan atasan kaos putih berlengan pendek.

Gus Zidan menghampiri Aca yang masih fokus dengan make up nya.

"Belum selesai?." tanya Gus Zidan.

"habis ini. kenapa?." tanya balik Aca.

"nggak papa, udah larut juga." balas Gus Zidan.

Gus Zidan duduk di tepi kasur milik Aca dan memperhatikannya. selesai Aca membereskan make up nya barulah ia masuk ke kamar mandi dengan membawa piyama nya.

10menit berlalu. gemericik suara air sudah tidak lagi terdengar. Aca keluar dengan piyama dan jilbab instan. Aca kembali melangkah ke meja rias dan memoleskan beberapa serum di wajahnya.

tanpa Aca sadari, sosok laki-laki yang berada di kamarnya memperhatikannya mulai dari keluar kamar mandi.

ketika Aca ingin melangkah ke kasur ia sedikit gugup, namun tidak ia perlihatkan. berbanding balik dengan Aca, Gus Zidan malah ingin segera istirahat dengan memeluk Aca.

saat Aca sudah sampai di tepi sisi kasur yang lain. Aca langsung merebahkan tubuhnya dan diikuti oleh Gus Zidan.

Aca menarik selimutnya hingga lehernya. dan menghadap kanan seperti yang sudah disunnahkan. belum aca memejamkan matanya suara Gus Zidan lebih dulu menghentikan pergerakannya.

"ekhm..dosa loh memunggungi suami." kode Gus Zidan.

Aca membalikkan tubuh menjadi telentang menghadap atap atap kamarnya.
"maaf gus." sesal Aca

"hadap sini coba." pinta Gus Zidan.

"mau ngapain?sunnahnya kan sebelah kanan. jad Gus buruan tidur biar saya juga bisa tidur." jelas Aca.

tanpa Aca duga, aksi Gus Zidan malah membuat jantung hatinya berdegup kencang. Gus Zidan langsung berpindah posisi. bukan bukan, bukan turun ranjang melainkan menindih sebentar tubuh Aca.

"ayo tidur." ucap Gus Zidan yang merasa gemas akan istrinya yang diam membeku.

"jatuh gus, udah bener disana ngapain pindah?." omel Aca.

"nggak akan, saya pegangan kamu." ucap Gus Zidan ngeyel.

mau tak mau Aca sedikit menggeser tubuhnya ketempat Gus Zidan semula.

Gus Zidan menarik tubuh Aca hingga berpelukan denganya.

"nah gini baru dapat pahala double sayang." ucao Gus Zidan

Tidak tidak, ini tidak baik untuk jantung Aca.

Aca yang masih dalam keadaan shock hanya diam saja. ia bingung mau melakukan apa hingga matanya menutup karena usapan dari tangan Gue Zidan di punggungnya.

°°°°
pagi harinya, Gus Zidan lebih dulu terbangun saat alarm yang berasal dari Hp nya berbunyi.

Gus Zidan mengambil Hp nya untuk mematikan alrm itu agar tidak menggangu tidur sang istri, sengaja ia tidak membangunkan mengingat sang istri terlihat lelah.

ia tersenyum saat melihat tangan Aca juga membalas pelukannya. Gus Zidan menyempatkan untuk mencium kening sang istri sebelum ia bangun untuk melaksanakan sholat malam. Aca sama sekali tidak terusik karena memang tubuhnya sangat lelah dan ia baru tidur saat sudah larut.

5menit lagi adzan subuh berkumandang Gus Zidan beranjak dari sajadahnya dan membangunkan sang istri.

"sayang, udah mau subuh bangun dulu yuk ntar dilanjut lagi tidurnya." ucap Gus Zidan sambil menepuk pelan lengan Aca.

Aca menggeliat namun tidak membuka matanya. Gus Zidan tiba-tiba mendapatkan ide untuk membangunkan istrinya.

'cup cup cup cup cup' Gus Zidan mencium seluruh muka Aca kecuali bibirnya.
dan benar. Aca terbangun dan langsung tersentak. kepala Aca langsung pusing saat melihat Gus Zidan dan mengingat statusnya yang bukan lagi single.

Gus Zidan langsung menyodorkan botol minim milik Aca dan langsung diminum oleh si empu.

"maaf ya, saya nggk bermaksud buat kamu kaget." sesal Gus Zidan.

"nggak papa Gus. udah jam berapa ini?." tanya Aca

"sudah jam 4 lebih bentar lagi sudah adzan." jawab Gus Zidan.

"yallah, aku nggak sholat malam." ucap Aca pada dirinya sendiri.

"nggak papa, tadi saya lihat kamu kelelahan banget, saya nggak tega mau bangunin kamu." jelas Gus Zidan.

akhirnya Aca berhegas untuk membersihkan tubuhnya dan melaksanakan sholat subuh. ia kira Gus Zidan akan sholat berjamaah di masjid bersama papanya namun dugaanya salah. Gus Zidan masih stay di atas sajadah sanbil berdzikir.

"gus nggak sholat di masjid?." tanya Aca

"nggak, saya ingin sholat sama makmum halal saya." ucap Gus Zidan.

Aca yabg mendengar jawaban itu membuat jantungnya berdetak. tanpa berlama lama lagi Aca segera memasangkan mukena di tubuhnya dan memulai sholat dengan di imami Gus Zidan.

selesai berdzikir dan memanjat doa kepada Allah SWT. Gus Zidan membalikkan tubuhnya menghadap Aca. Aca yang peka segera menyalimi tangan Gus Zidan. namun tangan kiri Gus Zidan menyentuh ubun-ubun Aca dan terdengar doa yang lirih. Aca yang tidak tahu hanya mengamini karena ia yakin doa itu pasti baik.

"apakah saya boleh lihat mahkota kamu?." tanya Gus Zidan.

Aca seketika langsung menundukkan kepalanya. ia malu menampakkan rambutnya di depan pria, bahkan dengan papa atau adiknya pun tidak sepenuhnya terlihat. namun Aca sadar bahwa ketika ia sudah menjabat sebagai istri artinya segala miliknya juga menjadi hak suaminya.
ia mengangguk dengan menunduk. dan dengan gerakan cepat Gus Zidan segera melepas tali mukena yang berada di belakang kepala Aca.

cantik. 1 kata itu yang bisa mendefinisikan istrinya. dengan rambut sedikit berwarna merah kecoklatan, panjang nya sedada dan ikal.

"masyallah." ucap Gus Zidan dengan tersenyum lebar. Aca yang mendengar semakin menunduk dalam. ia tidak berani untuk memperlihatkan wajahnya kepada Gus Zidan.

3 menit kemudian.
"udah ya Gus, saya malu." ucap Aca yang sudah tidak kuat ditatap terus-menerus oleh Gus Zidan.

"ngapain malu? saya kan suami kamu." balas Gus Zidan.

"iya tetep aja saya nggak pernah buka jilbab saya di depan laki-laki." ucap Aca.

"mulai sekarang harus terbiasa apalagi jika dikamar." kkata Gus Zidan yang terlewat santai.

Aca menguap, Gus Zidan yang peka membawa kepala Aca untuk tidur di pahanya. sedang ia membaca Al-Qur'an sambil bermurojaah.

suara Gus Zidan yang melantukan kalamullah sangat indah sampai membuat seseorang yang berbaring di pahanya, perlahan tapi pasti memejamkan matanya.

°°°
waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. namun pasangan yang baru saja halah masih asik berada di dalam. sudah beberapa kali mama mengetuk pintu milik seorang gadis namun belum juga mendapat balasan dari dua orang yang berada di sana.

papa yang juga khawatir mambuka kamar tersebut. rasa khawatirnya menghilang dan berubah menjadi perasaan senang. senang karena sang putri semata wayangnya sudah besar dan sudah memiliki keluarga kecil sendiri.

ia melihat Aca dan Gus Zidan yang masih tidur dengan keadaan Gus Zidan yang bersandar di singel sofa dan Aca yang tidur di atas paha suaminya.

kedua nya masih menggunakan pakaian sholatnya. dan menampilkan wajah lelahnya.

papa tidak membangunkan kedua orang tersebut dan memilih keluar dari kamar anak gadisnya.

Kita Berbeda GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang