22

255 13 2
                                    

malam semakin larut, angin semakin dingin, suara manusia sudah mulai sunyi tergantikan dengan suara jangkrik.

Aca sudah tidur setelah rasa pedas dalam mulutnya menghilang namun tidak dengan Gus Zidan. Gus Zidan masih setia duduk di atas karpet bulu agar tidak menganggu tidur istrinya. ia jadi kepikiran untuk membeli kasur yang lebih empuk dan lebih lebar.

hingga terdiam terlalu lama Gus Zidan menyusul istrinya di bawah alam sadar.

Saat subuh mendatang Aca lebih dulu terbangun ia melihat Gus Zidan tidur dengan posisi yang kurang nyaman. Aca tidak mau egois ia jadi berfikir untuk membeli kasur yang sedikit lebar untuk nya dan Gus Zidan.

wajah tenang dari Gus Zidan membuat mata Aca betah untuk menatapnya meskipun pemilik wajah itu sedang tertidur pulas.

setelah puas barulah Aca ke kamar mandi untuk mandi, saat ia sudah keluar lengkap dengan baju serta wudhu ia melihat Gus Zidan dengan muka cemberut.

"kamu kok ga bangunin aku yang." Ucap Gus Zidan.

"niatnya tadi mau bangunin tapi kelihatnnya mas juga capek apalagi tidur posisinya duduk. kenapa juga ga tidur di kasur" Balas Aca.

"kamu yang lebih capek. aku tidur sambil berdiri aja mau klo kamu yang suruh." ucap Gus Zidan sambil senyum senyum sendiri karena sepertinya Aca sudah mulai terbiasa dengan panggilan mas untuknya.

"yaudah nanti pulang aku kerja kita mampir beli kasur. pegel semua punggung nya kalau duduk." ucap Aca.

"siap sayang. aku wudhu dulu kalau gitu." ucap Gus Zidan sambil berdiri berjalan ke arah kamar mandi.

Aca menggelar sajadah untuk Gus Zidan dan dirinya. ketika ingin memakai mukena Muka Gus Zidan keluar dari kamar mandi.

"sayang jangan sholat dulu. aku imamin." ucap Gus Zidan.

Aca hanya geleng geleng kepala melihat nya.

----
saat pulang kerja, Gus Zidan menjemput Aca tepat waktu. ralat, lebih tepatnya Gus Zidan sudah sampai disaat menit menit terkahir Aca bekerja.

Aca yang kebetulan duduk di sebelah jendela mengetahui jika ada mobil milik Gus Zidan.
ia menghiraukan itu, toh 5menit lagi sudah pulang.

Aca keluar dengan teman teman cewenya dan berpencar ketika sudah keluar dari loby.

Aca mengetuk kaca jendela mobil Gus Zidan. Gus Zidan langsung membuka kunci mobil
(kalian tau kan kunci yang di dalam mobil buat kunci pintu biar ga dibuka aku ngk tau namanya)

Aca masuk kedalam mobil yang disambut hangat oleh Gus Zidan.

"assalamualaikum." salam Aca masuk mobil.
"waalaikumsalam cantik." jawab Gus Zidan.

"jadi beli kasur?" tanya Aca
"boleh."
akhirnya Gus Zidan dan Aca menuju tempat beli kasur.

prinsip Aca adalah jika barangnya bisa digunakan jangka panjang beli yang bagus sekalian tapi kalau barang yang jarang di pakai beli yang harga masih ramah di kantong.

-----
"yang aku cuma mau ingetin akhir bulan ini kamu resign loh ya sesuai sama waktu kita mau nikah dulu."

"hmmmm" jawab Aca dengan malas. ia pikir Gus Zidan lupa dengan hal itu nyatanya tidak sama sekali

ya memang kesepakatan dulu bahwa Gus Zidan melarang Aca untuk bekerja, namun Aca sayang dengan gajinya karena pasti akan ada potongan jadi berakhir lah dengan selesai akhir bulan.
----
hari berlalu begitu terasa cepat. tak terhingga kini sudah berada di pengujung bulan.

hari ini adalah hari dimana Aca sudah tidak menjadi seorang admin lagi, tidak ada dikejar-kejar leadtime, rapat, ini itu dan lain sebagainya. teman teman Aca menangis semua karena Aca yang mudah bergaul siapa saja membuat orang orang sekitarnya betah dengan dia. namun mau tak mau lagi Aca tetap harus resign meskipun berat.

Kita Berbeda GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang