Kita Berbeda Gus

7

Pagi harinya, di ndalem
sedang melakukan aktivitas sarapan seperti biasa.

"Bang, kata ummah kamu dapet nomernya Aca?." Tanya abi.

Gus Zidan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia melirik ke ummah yang
menampilkan senyum mengejek. tanpa berniat menjawab pertanyaan abi.

"Emang abang mau apain, pake minta nomernya nak Aca?." Tanya abi lagi.

"Dibuat PDKT abi." Kompor Rissa.

"Ih emang abang masih ABG apa. Pake acara PDKT." Sewot Gus Zidan.

"Nah itu, justru abang bukan lagi ABG abang langsung satset gitu lo bang. Ummah ga sabar mau lihat aca jadi putri ummah juga." Kata ummah.

"Betul ummah, adek juga ga sabar, kak Aca jadi kakak ipar adek."

"Adek, ummah. Gaboleh kayak gitu. Yang mau menjalankan kehidupan ini itu Zidan bukan kalian. Kalau kalian ingin mengharapkan nak Aca menjadi mantu kelurga ini, tapi kalau kata yang atas nggk, ya pasti nggak akan terjadi. Biar Zidan sendiri yang menyelesaikannya. Masak umur nya udah mateng tapi pemikirannya belum." Kata Abi mengingatkan sambil mengejek di kalimat akhir.

"Oke, abang pikir lagi."
"Jangan lama-lama abang." Bisik Rissa

Abi dan umma yang melihat itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.

Setelah sarapan selesai, mereka melakukan aktivitas masing-masing.

***
Sore harinya Aca mendapatkan pesan dari mamanya yang berada di kampung halaman. Jogyakarta.

mama
online

"ca, adek kamu besok ada
tour ke Malang."

"bayarnya berapa ma?"

"250.000 per anak "

"maaf ma kalo sekarang Aca
belum ada. insyaallah minggu
depan ada."

"kamu ini gimana sih.
teman-temannya itu
sudah banyak yang bayar."

"lagian kamu tinggal di
kota tapi kok nggak punya
uang."

"Ga becus banget jadi anak."

Aca yang membaca pesan terakhir dari mamanya hanya tersenyum. ia sudah tidak kaget dengan setiap omongan mamanya yang begitu pedas di dengar.

Siapa sangka, Aca yang begitu ceria dalamnya sedang menyimpan luka.
Aca anak pertama di keluarga nya. Jadi tak ayal kalau Aca tidak ada senderan baru atau tongkat sebagai penopang. Menjadi anak pertama dan memiliki adik, rasanya susah susah senang. Kita dengan pemikiran kita harus di tuntut untuk menjadi mereka sempurna dalam segala bidang.
Sudah tidak asing lagi ditelinga Aca jika mamanya berkata yang menyakiti hati Aca.

Setelah ia membaca pesan mamanya, ia memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya.

tidak ada makanan yang di makan Aca malam ini. Ia hanya mengisi perutnya dengan air putih. mengingat pengeluaran bulan ini yang sangat banyak. sudah terhitung 3 hari, Aca makan hanya 1 kali.

###

di tempat lain Gus Zidan sedang berkumpul dengan anggota keluarganya. ia sudah memikirkan kelanjutan perasaanya kepada Aca. namun belum itu sang Abi bercerita bahwa tadi siang saat Gus Zidan sedang mengisi kajian di luar, ada Kiai Abdul datang bersama istri dan anak semata wayangnya.