13

214 11 0
                                    

Aca menceritakan dari A sampai Z, dimana Gus Zidan pertama kali bertemu dengannya samai Aca menerima pinangan Gus Zidan.

"Mbak, maaf bukan aku ingin ikut campur. Tapi aku rasa 1 th itu bukan waktu yang singkat. Mbak nggak kasian sama Gus Zidan kalau disuruh menunggu selama itu lagi." Ucap Fadhil.

"Memang itu waktu yang cukup lama tapi mbak juga nggak bisa berbuat banyak. Nggak mungkin mbak menikah dengan membawa uang yang pas pasan. Mbak juga udah mikirin ini matang-matang, kalau nantinya Gus Zidan menemukan orang baru dan ingin melepas mbak, mbak ikhlas." Jawab bijak Aca.

"Tapi ca aku kurang setuju dengan opini mu. Kamu perempuan yang nantinya akan dipinang. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak. Karena itu tugas dari keluarga laki-laki yang ingin meminang kamu." Sela Nadhira.

"Tapi aku sependapat sama Aca. Kita nggak mungkin menikah lalu membiarkan semuanya dipegang sama pihak laki-laki. Karena yang menikah adalah 2 orang bukan 1 orang. Walaupun memang jika dipikir-pikir tugas keluarga laki-laki." Ucap Nasya.

"Lihat dong siapa cowoknya." Ucap Alea yang mulai dengan sifat kepo nya.

"Aku nggak punya foto beliau." Ucap Aca dengan raut polos.

"ZAQUENA KIANDRA PUTRI FASYA. YALLAH." serentak teman-teman Aca.

"Hahahaha mbak serius kali masak fotonya aja ga punya." Heran Fadhil dengan diselingi kekehan.

"Mbak serius dek, mbak nggak punya. Tapi kayaknya mbak masih nyimpen sosmed nya deh. Sebentar." Ucap Aca sambil membuka HP nya.

"Yallah, turunkan rasa cinta dan rasa bucin kepada Zaquena Kiandra Putri Fasya teman saya yallah. Agar dia tahu bagaimana mengagumi salah satu ciptaan mu." Ucap Nadhira sambil mengadahkan tangannya seperti orang berdoa.

Ucapan Nadhira membuahi mereka semua tertawa terbahak-bahak.

"Nah ini ada fotonya di tag." Ucap Aca sambil menunjukkan ponselnya.

"Orang mana mbak?." Tanya Fadhil.

"Bandung-

Kayaknya sih." Ucap Aca.

"Ca, yallah ca plis lah, kok ada orang kayak kamu. fotonya gapunya asal nya dari mana juga gatau jangan jangan nomornya pun juga gapunya." Ucap Zella.

"Pun kayaknya ga pernah chat an deh." Tambah Nadhira.

"Emang."

"YALLAH ACAAAAAAAAAAA!!!!!"
------------

Saat ini Aca dan Fadhil berada di kursi kereta api yang akan membawa mereka ke kota Jogyakarta.

Aca dan Fadhil di antar ke stasiun saat pukul 22.00 jadi kemungkinan mereka akan tiba subuh.

Selama perjalanan Fadhil dan Aca sibuk dengan ponsel nya masing masing sambil sedikit berbagi cerita sampai akhirnya mereka sama sama tertidur.

-----
Tepat sholah-sholah subuh, Aca dan Fadhil tiba di stasiun tugu. Ia menelpon sang papa untuk menjemputnya. Nyatanya papa tidak bisa menjemput mereka karena papa dan mama sedang berada di luar kota untuk menjenguk saudara nya yang sakit, namun sang papa sudah mengabari calon menantu nya yang tak lain dan tak bukan adalah Gus Zidan untuk menjemput mereka.

Selang menunggu beberapa menit.
Terlihat mobil Gus Zidan berhenti tepat di depan Aca dan Fadhil karena memang mereka menunggu di luar.

"Assalamualaikum, Maaf ya lama, tadi ada kendala di jalan." Salam Gus Zidan.

"Waalaikumsalam, gapapa Gus." Jawab Aca dan Fadhil.

"Yasudah kalau begitu langsung masuk aja ya." Suruh Gus Zidan.

Kita Berbeda GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang