Wajah penuh memar itu seakan tak berarti apa-apa baginya, ia berusaha melepaskan ikatan di tangannya dengan segala cara. Dirinya tidak tahu berada di mana dan tempat seperti apa sekarang ini, bahkan keberadaan Estella dan Vemi pun masih menjadi tanda tanya. Hanya ada satu pintu yang biasa dilalui oleh pemuda yang kini menjadi musuhnya itu. Hanya satu tekad Violy kali ini, yakni bebas bersama Estella dan Vemi.
Seketika pandangan Violy tertuju pada benda berukuran kecil di atas meja di dekat pintu. Itu adalah jam tangan yang diberikan oleh seorang gadis, yang membantunya di penjara bawah tanah kala itu. Jam tangan itu terhubung dengan alat komunikasi anggota inti Eaqles, gadis itu sengaja membuatkannya sebagai kenang-kenangan.
Dengan segala cara Violy mendekati meja yang berjarak 1 meter darinya itu. Tidak jauh memang, tetapi untuk kondisinya saat ini, sulit rasanya untuk bisa mengambil jam tangan itu kembali.
Gadis itu terus menggerakkan kursi tersebut dengan kaki dan tubuhnya, besar harapannya untuk bisa mengambil benda itu sebelum ada yang datang. Setelah beberapa menit, akhirnya ia berhasil mendekati meja tersebut. Namun sayangnya, Violy tak bisa menggapai benda itu karena tangannya terikat ke belakang.
Cukup lama gadis itu terdiam, akhirnya ia memutuskan untuk menyentuh tombol yang ada di sisi jam berbentuk lingkaran itu menggunakan dahi dan dagunya. Tepat saat tombol itu berhasil ia tekan, seseorang membuka pintu, Violy yang terkejut pun tanpa sadar telah menjatuhkan jam tangan tersebut.
Jantungnya berdegup kencang, menantikan siapa yang datang kali ini. Begitu sosok tersebut hadir di hadapannya, Violy sudah menyiapkan mental, apa pun yang terjadi. Namun, hal yang tak terduga terjadi, sosok misterius dengan mengenakan masker, topi, dan jaket hitam itu malah melepaskan ikatan di tangan dan kakinya.
"Siapa kamu?" tanya Violy penasaran.
"Cepatlah pergi, Estella dan Vemi sudah menunggumu," jawab sosok tadi.
Melalui suaranya, Violy yakin bahwa sosok tersebut adalah seorang perempuan. "Bagaimana denganmu? Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendiri!"
"Kita akan bertemu lagi di markas, jika aku tidak tertangkap," ujar gadis itu.
Seketika Violy terdiam, ia merasa tidak asing dengan suara gadis yang telah menolongnya tersebut. "Tunggu! Aku seperti pernah mendengar suaramu, terdengar tidak asing."
Gadis itu mengangguk, kemudian membuka pintu dan memastikan bahwa tidak ada siapa pun di sana. "Cepatlah, sebentar lagi Emerald akan datang!"
Sosok misterius itu menarik lengan Violy ke luar ruangan tersebut. Ternyata, ruangan itu berada di sebuah lorong yang terdapat beberapa ruang di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALIGNITY : Encounter The Evil (COMPLETED)
ActionGenre : Action - Thriller Tema : Mafia Blurb : Berhenti bukan berarti menyerah, tetapi amarahnya terus dipancing agar kembali ke dalam peperangan itu. Anggota yang kembali pada kehidupan masing-masing pun satu persatu datang dengan harapan tinggi. M...