Konbanha minnasannnnnn
Selamat membacaGulf sudah di tangani oleh dokter,sekarang dia sudah berada di kamar rawat inap.ya dia terpaksa harus di rawat inap karena akan dilakukan pengecekan berkala.pendarahan yang di alaminya cukup serius itu yg menyebabkan dia harus di rawat dan full bedrest.
Gulf masih tertidur,setelah diberikan obat,dan Mew yang duduk di sofa kamar sambil memijat kepalanya.sungguh dia tidak pernah terpikirkan akan selelah ini.
Dia tidak sepenuhnya menyalahkan Gulf karena cerita yang dia dengar dari bu imah,Gulf asalnya sudah cukup membaik.entah apa yang di lakukan Gulf bisa seperti sekarang ini.
Gulf mulai bangun,dan melirik ke arah Mew.
"Mas" Ucap Gulf dengan suara yang pelan dan parau.
Mew mengalihkan pandangannya kepada Gulf.dia mendekat ke arah ranjang tidur Gulf,dan mengelus kepala Gulf.
Dia tidak membuka suara apapun,dia hanya duduk di sebelah Gulf,dan itu sukses membuat Gulf sedikit takut.
"Mas,,,,maaf" Ucap Gulf.
Cukup lama Mew masih enggan untuk membalas ucapan Gulf.
Hingga dia menghela nafas pelan."Kenapa tidak pernah mau mendengar ucapan saya?saya cuman suruh kamu pikirin badan kamu sendiri,jaga kesehatan kamu sendiri,ga 24/7 saya bisa selalu jagain kamu Gulf,saya punya kerjaan yg harus saya kerjakan" Ucap Mew.
"Tadi siang aku cuman ngerasa tubuhku sudah enakan,aku hanya ingin beberes kamar kita mas" Jawab Gulf.
"Saya ga minta kamu untuk melakukannya!" Ucap Mew dengan nada yang penuh penekanan.
Gulf hanya diam,dia pun tidak menyangka resikonya akan sampai seperti ini.
"Kamu baru melewati trimester pertama,kamu melaluinya dengan sulit,sekarang pun kamu masih berusaha untuk memberikan yang terbaik buat baby,tolong jangan berlebihan,jangan hanya karena kamu merasa tubuh kamu sudah lebih membaik,dengan tanpa berpikir panjang kamu asal mengambil tindakan,penda sebentar keinginan seperti itu.utamakan keselamatan kamu dan baby"ucap Mew.
"Gulf ngerti,maaf udah buat mas khawatir,aku cuman ga pengen stres hanya karna duduk diam aja di kamar.aku pengen ngelakuin sesuatu yg buat aku ga bosen" Jawab Gulf.
"Iya kamu bis ngelakuinnya tapi jangan berlebihan,secukupnya saja,jangan maksain keadaan kamu." Jawab Mew.
Gulf sudah tidak bisa menjawab ucapan Mew lagi.
"Maaf" Ucap Gulf.
Mew tak membalas apa apa,dia hanya melangkah keluar,karena dokter Tay meminta untuk bicara sebentar di luar.
Gulf samar sama masih bisa mendengar pembicaraan mereka.dan cukup terkejut dengan pernyataan Tay,juga jawaban dari Mew.
"Pendarahan yang di alami Gulf cukup serius,dari awal pun kandungannya tidak sekuat itu untuk hamil,di tambah pendarahan yang dia alami,dia harus bedrest total Mew,jangan sampai kecapean,atau bahkan stres,itu akan mempengaruhi kandungannya." Ucap Tay.
"Iya makasih Tay" Jawab Mew.
"Jangan berdebat terus dengannya,jangan membebani pikirannya" Tambah Tay.
"Aku tak berniat membebani pikirannya,hanya saja aku juga capek,aku capek dengan pekerjaan ku di kantor,dan sampai di rumah pun aku harus mengurusnya lagi" Jawab Mew.
"Jangan bicara begitu,kasih kepercayaan kepada orang lain,agar kau tidak terlalu lelah,fokuskan dirimu mulai sekarang untuk Gulf,dia butuh kamu"ucap Tay.
"Aku usahakan,aku akan membagi waktuku,tapi untuk lebih fokus kepadanya aku ga bisa,aku akan selalu menomor satukan pekerjaanku dari apapun" Jawab Mew.
Egois itu yg dapat mendeskripsikan Mew saat ini.
"Jaga bicaramu Mew,jangan sampai menyakiti perasaan Gulf" Ucap Tay.
Tay tidak habis pikir lagi dengan sifat Mew ini.
Tay melirik ke dalam kamar dari kaca yg ada di pintu.dia kasihan dengan Gulf yg harus menghafapi seseorang seperti Mew.
Kembali ke Gulf,dia dengar,dia dengar semua pembicaraan mereka.
"Apa aku tidak sepenting itu ya bagi mas Mew,apa aku sangat membebaninya,apa aku ga pantas untuk mendapat kasih sayang darinya"batin Gulf.
"Sakit mendengar semua itu,aku sudah berusaha mulai membuka hati untuknya,karna aku berfikir mungkin lebih baik kami mulai terbuka sedari sekarang,tapi nyatanya hanya aku,hanya aku yang berusaha terbuka padannya" Tambah Gulf.
Matanya yg sudah berkaca kaca,dia hanya bisa menghela nafas sambil mengelus perutnya.
"Maaf ya sayang,mama terlihat lemah seperti ini,maaf sudah buat kamu kesusahan di dalam perut mama,maaf mama ga bisa kuat buat kamu,yang kuat ya sayang,biar mama bisa letemu kamu nanti,kamu kesayangannya mama" Ucap Gulf dengan suara pelan.
Sekarang ini keadaan membuat mereka sedikit menjaga jarak,selepas berbicara dengan Tay,Mew lebih memilih pergi ke taman untuk menenangkan pikirannya,sedangkan Gulf hanya bisa melamun sendirian di dalam kamar.
Sebenarnya tak ada yang bisa mereka perbuat selain bisa saling menerima,bisa saliing terbuka,saling mempercayai,tpai nyatanya itu adalah hal yang sulit.
Mew mulai memasuki kamar rawat Gulf,membuat Gulf menoleh sebentar lalu kembali memalingkan wajahnya.mereka masih saja diam,sibuk dengan pemikiran masing masing,hingga,,,,
"Gulf saya ingin bicara"
"Mas Gulf ingin bicara"
Ucap mereka bersamaan.
Senpat terdiam beberapa saat."Boleh aku duluan yang bicara mas?" Tanya Gulf.Mew pun menganggukinya.
Berat rasanya ingin mengutarakan keinginannya,tapi mungkin ini menjadi hal yg baik untuk mereka.
"Mas,,,,,mari kita berpisah saja!" Ucap Gulf dengan pandangan yang tetap menunduk,tanpa mau melihat ke arah Mew.
"Gulf,,,apa" Belum sempat Mew menyelesaikan ucapannya sudha di sela lebih dulu oleh Gulf.
"Kalau kita pisah,mungkin mas ga akan merasa aku jadi beban lagi buat mas,mas bisa bebas nantinya,tidak akan lagi capek mengurusku saat sampai di rumah,mas bisa lebih fokus dengan pekerjaan mas,mas juga ga harus menuruti keinginanku lagi" Ucap Gulf.
"Kenapa bicara begitu?" Tanya Mew.
"Itu kan yang mas mau" Jawab Gulf.
"Tidak apa apa mas,mas tetap bisa menanyakan keadaan baby nanti,cuman bedanya kita tidak akan tinggal serumah lagi,agar mas bisa lebih santai" Tambah Gulf.
Sungguh hatinya sakit,sedari dulu hal ini lah yang dia takutkan,saat dia mulai bergantung dengan orang lain,yang pada akhirnya akan pergi meninggalkannga.
Dia tidak suka dengan perasaannya sekarang,dia mulai membuka hatinya untuk Mew tapi sebaliknya Mew yang juga menyakiyi hatinya.
"Mas juga tadi bicara seperti itu kan pada dokter Tay,aku dengar mas,dan aku udah pikirkan itu,demi kebaikan mas juga" Ucap Gulf.
Mew tidak mengira bahwa perkataannya tadi di dengar oleh Gulf,dia terlambat sadar bahwa dia sudah menyakiti perasaan seseorang di sini.kembalinya dia dari taman sebenarnya ingin memperbaiki hubungan mereka,bukan malah menghancurkannya seperti ini.
"Gulf mas tidak bermaksud seperti itu,tolong dengarkan mas dulu bisa?" Tanya Mew.
Namun hanya di jawab gelengan oleh Gulf,gagal sudah kini air mata Gulf sudah mengalir di tambah dengan isakan tangis yang tertahan.Gulf tidak kuat lagi,dia lemah dengan perasaan nya sendiri.
Mew ikut sakit mendengarkan.sungguh dia tidak berniat demikian,tapi nyatanya itu sudah menyakiti Gulf.
Mew mendekat berusaha memeluk Gulf dan menenangkannya.Gulf tidak menolak,dia menerima elusan di punggungnya dengan masih terisak.
"Maaf sudah menyakiti perasaanmu Gulf,maaf tidak bisa terbuka denganmu" Ucap Mew.
Segitu dulu ya guys.
Kapan kapan aku lanjut lagi
Bye byeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Sepasang Hati }{ MewGulf
Krótkie Opowiadaniaada kalanya rasa sakit itu datang disaat kita sudah mulai merasakan kebahagiaan... kebahagian,kesedihan,luka hati yang silih berganti Gulf rasakan. keadaan yang membuat kita meragukan segala hal yg telah kita lalui. mungkin itu juga yang saat ini Gu...