17

329 31 2
                                    

Konbanwa minnasannnnn
Happy reading😇

Sudah lewat 2 minggu dari perkiraan waktu kelahiran Gulf,tapi sampai saat ini pun tak ada tanda tanda pergerakan dari perutnya,malah sekarang semakin jarang bayinya bergerak di dalam sana,yang mana membuat Gulf semakin takut.

Maka dari itu siang ini Gulf menghubungi Mew untuk cepat pulang,karna dia benar benar sudah tidak bisa berfikir tenang lagi.tadi pagi sebum berangkat kerja Mew sudah berusaha menenangkan Gulf,tapi mungkin itu tidak berdampak sama sekali.

Sesampainya Mew di rumah dia segera mencari dimana keberadaan suami manisnya itu.dia melihat Gulf sedang duduk menunggu di sofa.

"Hey mas pulang" Ucap Mew sambil duduk di sebelah Gulf.

"Kita kerumah sakit sekarang aja ya mas,Gulf takut ade kenapa napa" Ucap Gulf dengan wajah yang sudah di basahi air mata.

"Tadi jadi ngabarin Tay?Tay bilang apa?" Tanya Mew.

"Dokter Tay nyuruh ke rumah sakit langsung aja,biar bisa di cek" Jawab Gulf.

"Yasudah kita ke rumah sakit,Gulf ga boleh berfikiran yang tidak tidak ya,ade pasti baik baik aja" Ucap Mew menenangkan Gulf.

Mereka memasuki mobil,Mew mulai menjalankan mobil sambil salah satu tangannya tetap menggenggam tangan Gulf untuk menenangkan Gulf.

Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju ruangan Dokter kandungan Gulf.

Setelah semua pengecekan di lalukan oleh Tay mereka kini masih menunggu penjelasan dari Tay.

"Gulf kayanya ade betah banget di perut kamu,dia kuat sekali,tapi itu ga baik buat dia,karna seharunya dia udah lahir,kalo kita biarin takutnya terjadi hal buruk dengannya,kita buat jadwal untuk operasi aja ya,biar ga terjadi apa apa,baik untuk ade maupun kamu sendiri,hari ini kita buat jadwal untuk operasi besok ya"ucap Tay.

"Yasudah Tay secepatnya saja,boleh ga kalo jadwal mu besok di ubah untuk operasi Gulf?" Tanya Mew,ya walaupun notabennya mereka berteman,tapi Mew masih berperasaan,takut mengacau jadwal rutin Tay.

"Bisa,Gulf juga kan sejak aku yang tangani,aku lebih tau perkembangan janinnya sampe sekarang,besok akan ku buat jadwal untuk operasi nya" Jawab Tay.

Mew hanya mengangguk,sedangkan Gulf sudah tidak terkontrol lagi,pikirannya sudah tidak bisa di ajak untuk kearah yang positif lagi.

"Tenang ya sayang,besok kita udah bisa ketemu langsung sama ade,berdoa agar ade baik baik aja,bisa ketemu sama kita,ade sehat kamu pun sehat" Ucap Mew sambil memeluk Gulf. Gulf hanya mengangguk sambil menangis dalam pelukan sang suami.

Keesokan harinya

"Gulf harus kuat,ga boleh menyerah ya,mas tunggu kamu sama ade di sini,mas ga bisa temani di dalam,tapi mas akan berdoa dan temani kamu dari sini" Ucap Mew.lalu dia mengelus kepala Gulf dan mengecupnya.

Sebelum masuk ke ruangan operasi mereka bedoa bersama,dengan Tay juga.

Setelahnya Mew hanya bisa cemas sendiri menunggu di depan pintu ruang operasi,karna orang tua dan mertuannya masih dalam perjalanan,karna operasinya di lakukan pagi sekali,jam 7 pagi.

Sekitar 30 menit mertuanya datang bersamaan dengan orang tuanya.

"Bagaimana Gulf,Mew?" Tanya ibu mertuanya.

"Belum keluar bu,Mew masih nunggu" Jawab Mew.

"Kita berdoa sama sama ya,agar Gulf dan baby kalian sehat sehat" Ucap mamanya.

Mew hanya mengangguk.

Papa dan ayah mertuanya mengajak untuk mereka bedoa bersama,belum sempat mereka memulai doanya,dokter Tay keluar dari ruangan operasi,dan tentu saja itu mengejutkan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Sepasang Hati }{ MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang