Happy reading
•
•
•
•
•Hari ini bian sedang berada dipemakaman neneknya bersama ketiga abangnya,bocah laki-laki itu terus memandangi batu nisan neneknya seraya diusap pelan Hingga tak terasa air matanya perlahan keluar tanpa di minta
"Nenek gimana kabarnya sekarang?" lirih bian dengan suara bergetar
"nenek kenapa ninggalin bian?padahal nenek udah janji bakal terus sama bian" ucapnya kembali
Rey yang melihat itu pun menghampiri bian, ia ikut berjongkok dihadapan makam nenek bian, di usap surai bian oleh rey guna untuk menenangkan bocah itu
"Sabar ya dek,bukan berarti nenek yang melanggar janji tapi ini semua emang udah takdirnya harus begini" ucap rey kepada bian
"Tapi kenapa bang hiks ?ini semua salah bian ya hiks bang?seharus bian yang tertabrak,bukan nenek hikss" tangis bian pecah yang sudah berada di dekapan rey
Shaga dan kenzo yang melihat itu pun menghampiri bian dan mengusap lembut punggung bian agar lebih tenang
"Ini semua bukan salah adek tapi ini semua takdir,jadi stop buat nyalahin diri adek sendiri,kalo adek terus terusan sedih, nanti nenek adek juga ikut sedih,emang adek mau liat nenek sedih?" bujuk kenzo guna menenangkan abian
Bian yang mendengar itu pun hanya menggeleng pelan,ia tidak mau neneknya sedih karnanya
"Yaudah berarti adek jangan terus terusan sedih lagi,adek harus yakin bahwa nenek udah bahagia di atas sana" ujar kenzo kembali
Bian bocah itu mengangguk lemas kemudian ia dan ketiga abangnya berdo'a untuk neneknya
"Nenek harus tenang ya di sana, adek gak bakal sedih lagi,adek bakal berusaha buat ikhlasin nenek" ucap bian seraya mengusap pelan air mata yang mengalir di pipi gembulnya saat merasakan elusan lembut di punggungnya
"Ayok dek kita pulang dulu,nanti kapan-kapan kita kesini lagi"ucap rey
Sedangkan bian hanya mengangguk menatap ke arah abangnya sebentar,kemudian mengarahkan matanya ke batu nisan neneknya
"Nenek bian pulang dulu ya nanti kapan-kapan bian kesini lagi bareng abang bian"ucap bian lalu mengecup batu nisan neneknya dan berdiri meninggalkan tempat pemakaman tersebut
🐳🐳🐳
Sekarang bian berada dikediaman rumah shaga lebih tepatnya berada di dalam kamar untuk bian tempati sementara,awalnya bian menolak,tapi berkat bujukan ketiga abangnya dan tentunya di bantu oleh kedua orang tuanya shaga hingga ia terpaksa mengiyakan untuk tinggal bersama mereka
Clekk
Terdengar suara pintu terbuka ,nampaklah wanita paruh baya cantik dan ternyata itu adalah bunda shaga yang memasuki kamar bian
"Bian sini sayang cobain kue buatan bunda,sengaja loh buatnya spesial untuk bian" ujar bunda shaga yang bernama airin yang sedari tadi melihat bian yang termenung
Lamunan bian terbuyar saat mendengar suara airin yang menghampirinya membuat bian seketika menoleh ke arah airin
"Eh kenapa bunda?"
"Bunda tadi bilang loh suruh adek cicipin kue buatan bunda soalnya bunda buatnya khusus buat adek" ujar airin pada bian
"Maaf bunda tadi adek gak denger hhe"ucap bian dengan tawa hambarnya
Airin menatap manik mata bian yang terlihat sembab akibat menangis terlalu lama lalu mengusap surainya sayang
" bian masih kepikiran nenek ya sayang?makanya dari tadi kamu ngelamun terus"
Sedangkan bian hanya diam dengan mata yang sudah berkaca-kaca menatap airin yang kini di sebelahnya
Airin menghela napas pelan kemudian tersenyum ke arah bian lalu berkata
"bian harus coba ikhlas ya sayang?biarin nenek bian bahagia diatas sana,supaya nenek bian bisa tenang tanpa khawatir liat bian yang terus terusan sedih,emangnya bian mau liat nenek sedih di atas sana?"tanya airin
"Nggk mau bun,bian gak mau liat nenek sedih,bian maunya liat nenek seneng bun" ujar bian seraya menatap airin
"Yaudah dari mulai sekarang bian jangan sedih-sedih lagi oke? bian masih punya bunda,ayah,abang dan masih banyak lagi orang yang sayang sama bian"ujar airin penuh dengan pengertian pada bian
"Iya bundaa"
"Coba sekarang bian senyum,bunda mau liat anak bunda yang lucu ini senyum" ucap airin sambil menjawil hidung bian pelan kemudian mengecup seluruh mukanya kecuali bibir dengan gemas
"Haha udah bunda haha adek geli" tawa bian karna geli akibat mendapatkan ciuman oleh bundanya
"Gemes banget si anak bunda,yuk kita turun ke bawah ayah sama abang udah nungguin adek buat makan kuenya" ucap bunda mnggandeng tangan bian untuk berjalan kebawah
"Iya bundaa" ucapnya lagi pada airin kemudian mengikuti bundanya untuk turun ke bawah menuju ayah dan abangnya
Tanpa sadar ia sejenak melupakan kesedihan yang di alami olehnya sekarang.
🐳🐳🐳
Gimana nih ceritanya?
Jangan lupa utamakan vote sebelum membaca
Maaf ya kalo semisalnya ceritanya masih banyak typo bertebaran
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN (On Going)
General FictionAbian adalah bocah berumur 15 tahun selama dari kecil ia hanya hidup bersama neneknya Namun itu pun tidak betahan lama karna neneknya meninggalkan abian seorang diri akibat kecelakaan dimana neneknya mendorong abian saat sebuah truk besar yang melaj...