Happy reading
•
•
•
•
•Setelah acara pamitan tadi, kini bian,devan,dan andrew sedang berada di dalam jet pribadi milik keluarga rodriguez.
Awalnya bian menangis menolak tidak ingin ikut keluarganya ke USA,karna dapat di pastikan ia akan jauh dari bunda,ayah dan para abangnya.
Namun,setelah mendengarkan penjelasan andrew, bahwa mereka akan pergi menjenguk mommy nya yang sekarang koma,akhirnya bian pun mengangguk dengan perasaan kalut setelah mendengar kondisi ibu kandungnya sekarang.Mengapa di saat dirinya kembali kepada keluarga aslinya,mommy nya koma.
Pikirannya kalut,hingga tak terasa cairan bening menetas dari pelupuk matanya lama kelamaan ia menangis histeris di pelukan andrew,
Andrew dan devan yang melihat permata nya menangis pun dadanya terasa sesak,devan mendongakkan kepalanya guna untuk menyeka air mata yang akan keluar sedangkan andrew berusaha untuk menenangkan bian agar bocah itu berhenti menangis dan kembali tenang,lama bian menangis membuat kepalanya terasa pusing, kemudian menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik andrew dan menutup matanya perlahan.
Skip.
Mereka kini telah berada di USA dengan keaadaan bian yang masih tertidur di pelukan lebih tepatnya berada di gendongan andrew.
"Adek belum juga bangun dad?" tanya devan
"Hmm,sepertinya baby kelelahan akibat menangis sedari tadi"
"Mau gantian gak dad gendong adeknya,daddy pasti capek dari tadi gendong adek terus"tawar devan kepada andrew yang sedari tadi menggendong bian yang terlelap
" tidak usah son,nanti baby terbangun biar daddy aja yang gendong,lagi pula kita naik mobil kesana"
Devan mengangguk mendengar ucapan daddy nya, lalu mereka berjalan ke arah parkiran bendara tanpa mendengar tatapan kagum serta bisikan-bisikan dari pengunjung lainnya dan masuk ke dalam mobil untuk pergi ke rumah sakit.
🐳🐳🐳
"Eughh"
"Udah bangun hm"ucap andrew saat mendengar lenguhan putra bungsu nya
"D-daddy ini kita di mana?" tanya nya bingung dengan mata sayu akibat bangun tidur,karna setahunya ia tadi berada di dalam jet milik sang daddy.
"Di mobil baby, kita akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk mommy mu"ucap andrew seraya mengusap surai lembut bian
Bian hanya menganggukan kepala saat mendengar ucapan daddy nya,kemudian matanya beralih menatap devan yang kini juga menatapnya,direntangkannya tangan bian pertanda ia ingin di gendong kedalam pelukan abangnya,devan yang mengerti maksud bian pun beralih menggendong bian ke dalam pangkuannya dan membiarkan adiknya bersandar di dada bidang miliknya seraya mengelus surai lembut bian
"Daddy kapan sampainya?"
"Sebentar lagi baby,memangnya kenapa hm?"
"bian udah gak sabar mau ketemu mommy,pasti mommy cantik soalnya bian kan tampan"ucapnya tersenyum bangga
Sedangkan andrew dan devan hanya terkekeh mendengar ucapan bian.apa katanya?tampan? Tidak sadarkah jika muka bian itu telihat imut dan juga menggemaskan pikir mereka.
" ih daddy sama abang kenapa ketawain bian"
"Gapapa baby,anak daddy yang satu ini lucu dan juga imut, bukan begitu bang?"ucap andrew menggoda putra bungsunya dan dibalas anggukan oleh devan
" enggak ya adek nggak imut,tapi adek itu tampan"ujarnya sewot menatap garang ke arah daddynya
Namun yang di tatap hanya terkekeh mengacak surai rambut bian,bukannya terlihat seram justru bocah itu terlihat menggemaskan,devan yang tidak tahan melihat keimutan adiknya pun mengecup seluruh muka bian.
"Haha abang udah haha daddy geli hahaha" ucapnya kemudian beralih dalam pangkuan daddy nya dan menyembunyikan mukanya di dada bidang milik andrew.
Andrew dan devan lagi-lagi terkekeh melihat tingkah lucu permatanya,hingga tak terasa mereka sampai di rumah sakit keluarganya.
Skip.
"M-mommy" lirih bian saat melihat seorang wanita paruh baya cantik sedang terbaring di brangkar rumah sakit dengan alat medis di tubuhnya
Ya,kini bian tengah berada di ruangan VVIP rumah sakit keluarganya,ia menangis melihat kondisi ibu kandungnya sekarang,andrew dan devan hanya diam memperhatikan bian yang tengah mengajak karin-mommy bian bicara.
"Hallo mommy, ini bian anak kandung mommy yang sepet hilang beberapa tahun lalu,mommy apa kabarnya?meskipun bian belum pernah ketemu mommy tapi rasanya bian kangenn banget sama mommy hhe"
"Mommy kenapa belum bangun?mommy gak mau liat bian ya,karna bian nakal udah buat mommy sedih,maafin bian ya mom,bian mau cerita mommy boleh kan?"
"Dulu sebelum bian belum ketemu daddy dan abang, bian tinggal sama nenek amira,dia itu baik banget, udah mau rawat bian sampe besar,bian dulu sempet tanya sama nek amira tentang orangtua kandung bian. Soalnya dulu bian sering di ejek sama teman teman sekolah karna bian gak punya orang tua,nek amira gak pernah jawab pertanyaan bian mom, tapi setiap bian nanya prihal orangtua kandung bian pasti nenek selalu nangis sambil peluk bian,sampai bian berpikir kalo bian itu nggk punya orang tua yang sayang sama bian karna mereka buang bian" ujarnya terisak pelan menatap mommy nya yang masih terbaring lemah
"Disitu bian cuma berharap semoga aja nenek gak ninggalin bian seperti yang lainnya karna bian takut sendirian,tapi harapan itu hancur mom karna nenek benar benar meninggalkan bian untuk selamanya,bian kembali sendiri tapi gak lama bian di rawat sama orangtua abang shaga sampai akhirnya daddy dan abang datang jemput bian dan bilang bahwa bian adalah keluarga kandung daddy sama abang"
"Di satu sisi bian seneng karna bian masih punya keluarga kandung, tapi di satu sisi bian sedih karna keluarga bian baru jemput bian setelah membuang bian,tapi setelah mendengar penjelasan daddy bian jadi paham akhirnya bian ikut sama daddy buat pulang, tapi sedih saat denger kalo mommy bian koma hiks" ucapnya menangis histeris di pelukan andrew dan pundaknya bergetar hebat
"Bian senang bisa liat mommy,bian cuma bisa berdo'a semoga mommy cepet bangun biar bisa liat bian.Bian sayang mommy" ucapnya dengan air mata mengalir kemudian mengecup pipi mommy nya singkat,matanya beralih menatap tak percaya ke arah jari mommy nya yang bergerak singkat
"D-dad jari mommy gerak"
Deg.
🐳🐳🐳
Gimana ceritanya?
Next?
Jangan lupa sebelum baca vote+comment ya
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN (On Going)
BeletrieAbian adalah bocah berumur 15 tahun selama dari kecil ia hanya hidup bersama neneknya Namun itu pun tidak betahan lama karna neneknya meninggalkan abian seorang diri akibat kecelakaan dimana neneknya mendorong abian saat sebuah truk besar yang melaj...