11

1.3K 59 1
                                    

Happy reading




Andrew yang melihat pergerakan jari istrinya pun, langsung memencet tombol yang berada di dekat brangkar tempat istrinya terbaring.

Tak lama dokter pun datang dengan tergesa"bersama suster yang mengikutinya di belakang,karna dapat di pastikan jika ia terlambat nyawanya akan melayang di tangan iblis yang menjelma sebagai manusia.

"A-ada yang bisa saya bantu tuan"

(Anggap aja mereka pake bahasa inggris).

"Cepat periksa istri saya sekarang" ucapnya dingin

"Baik t-tuan,kalo begitu bisakah anda keluar terlebih dahulu, izinkan saya untuk memeriksa istri anda" ucap dokter itu menunduk sopan

"Hm"

Kemudian andrew keluar dari ruangan tersebut, dengan bian yang berada digendongannya dan diikuti oleh devan,menunggu istrinya yang tengah di periksa.

"Hiks dad,mommy gapapa kan?" ujar bian yang kini berada di gendongan andrew

"Sstt,,, putra kecil daddy jangan nangis,daddy yakin mommy pasti baik-baik aja sekarang" ucap andrew mengelus punggung kecil bian yang bergetar

Hingga tak lama pintu ruangan itu pun terbuka menampakkan dokter yang tengah berjalan ke arah mereka.

"Bagaimana" ucap andrew dingin namun tersirat kecemasan di dalam nya

Dokter itu hanya tersenyum tipis saat mengetahui hasil dari pemeriksaannya beberapa detik yang lalu

"Sepertinya tuhan sangat baik,Hal yang tidak terduga,istri anda melewati masa kritisnya dan kini istri anda sudah terbangun dari komanya"

"Mommy"lirih devan dengan perasaan senang hingga menitikan air matanya

"Paman dokter serius kan hiks mommy nya bian udah bangun hiks" ucap bian menangis terharu saat mendengar mommy sadar dari komanya

Sedangkan andrew hanya diam dengan prasaan senang,tak percaya jika istrinya kini telah sadar dari komanya,membuatnya terharu. Matanya kini berembun namun ia tahan agar air matanya tidak keluar dihadapan yang lain.

"Benar tuan muda kecil,nyonya sudah sadar dari komanya,namun hanya saja ia sedang tertidur untuk beristirahat sebentar,kemungkinan nyonya akan bangun malam nanti"

"Terimakasih paman dokter udah buat mommy bian bangun lagi" ucap bian tersenyum tulus ke arah dokter itu

"Sama sama tuan muda keci lagi pula itu sudah menjadi tugas saya ini semua keajaiban yang di berikan tuhan kepada nyonya.Kalo begitu saya pamit kembali memeriksa pasien lainya" ucap dokter itu menunduk sopan kemudian berlalu pergi meninggalkan Andrew dan kedua anaknya yang kini senang mendengar kabar gembira ini

🐳🐳🐳

"Mommy bian seneng deh,sekarang mommy udah bangun"ucap bian yang kini berada di berangkar di samping karin sambil memeluk tubuhnya.

Kini bian berada di ruangan VVIP mommy nya bersama daddy dan abangnya, ia senang akhirnya mommynga telah bangun dari komanya.

Saat karin membuka matanya ia di kejutkan dengan sosok bocah kecil yang menghampirinya dengan berkata " mommy" kearahnya

Ia tampak kebingungan siapa anak laki laki itu?dan kenapa suaranya mirip dengan orang yang memanggilnya di dalam mimpi tidur panjangnya?

Namun kebingungannya hilang dan di gantikan dengan tatapan penuh rindu saat Andrew menceritakan bahwa anak laki laki itu adalah putra kecilnya yang menghilang beberapa tahun silam.

Ia sangat senang karna putra kecilnya telah kembali,ia berjanji setelah ia sembuh nanti ia akan menjaga bahkan menyanyanginya layaknya orangtua sayang kepada anaknya.

"Iya kah?mommy juga senang bisa liat putra kecil mommy yang lucu ini"

"Ihh bian itu gak lucu mommy,tapi bian itu tampan dan keren,benar kan daddy?"ucapnya kesal bibirnya mengerucut lucu kemudian meminta pendapat dari daddynya

"Masa sih?bukannya baby itu menggemaskan ya" ucapnya menggoda ke arah bian

"Iss au ah bian ndak like sama daddy bian mau bobo aja sama mommy" ucapnya merajuk bersedekap dada,mebuang muka nya ke arah lain,bibir yang mengerucut lucu dan pipi tembemnya yang ikut membesar hingga membuat bocah itu terlihat semakin menggemaskan sekarang.

"Utututut,,,,putra kecil mommy marah ya sama daddy,sini sayang sama mommy,temenin mommy tidur biarin daddy kamu gak usah di ajak" ucap karin membawa bian ke dalam pelukan nya  untuk tertidur

Kemudian ia usap" punggung kecil putranya,hingga tak lama kemudian suara dengkuran halus terdengar berasal dari bian

Karin yang melihat putranya tertidur pun hanya tersenyum gemas,di ciumnya dahi bian lama lalu menatap ke arah suaminya

"Apa kamu sudah mengabari yang lainnya mas?"

"Sudah honey,dan kemungkinan mereka lusa akan kesini"

Karin yang mendengar itu pun hanya mengangguk pelan lalu mengisyaratkan devan yang sedari tadi diam untuk mendekat ke arahnya

"Yahh" lenguh devan lesu

"Kenapa hm" ucap karin lembut mengelus surai devan

"Kalo mereka dateng pasti nanti adek bakal di monopoli sama mereka" jawabnya lesu

"Gapapa dong,nanti biar adek banyak temennya,kamu juga bisa main sama adek kapan aja"

Devan hanya berdehem singkat kemudian menyembunyikan kepalanya di ceruk leher mommy mencari posisi nyaman

Sedangkan andrew hanya mendengus cemburu melihat kelakuan modus  anaknya terhadap istrinya lalu memisahkan mereka dengan paksa

"Sudah,jangan modus sama istri daddy, sana cari pacar biar bisa ada yang meluk" omel andrew memeluk istrinya possesif

Devan hanya mencibir kelakuan daddynya yang sangat bucin terhadap mommynya,masa anak sendiri gak boleh meluk mommy nya

"Udah mas lebih baik kamu tidur sama devan,lagian ini udah malam biar baby sama aku aja"

"Huh yaudah mas ke ruangan sebelah honey,kalo butuh sesuatu tekan tombol aja" ucap andrew mencium kening istrinya lama kemudian menarik devan pergi ke ruangan sebelah untuk tidur

Karin yang melihat tingkah suami dan tingkah putranya hanya terkekeh kecil dan membaringkan tubuhnya di sisi bian yang tengah telelap lalu memeluk nya hati hati agar tidak terkena infusnya

"Sweet dream permatanya mommy" ucapnya lalu menyusul bian pergi ke alam mimpi

🐳🐳🐳

Gimana nih ceritanya?

Next?

Jangan lupa vote+comment terlebih dahulu ya

Terimakasih

ABIAN (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang