6

1.4K 60 1
                                    

Happy reading





Flashback on

Seorang pemuda kini tengah memasuki pekarangan mansionnya dengan keadaan yang begitu kacau,tanpa sadar ada seorang pria paruh baya yang sedang menatapnya dingin

"Dari mana saja kamu devan" ucap pria itu tajam dengan penuh penekanan

"Bukan urusanmu dad!lagi pula apa pedulimu"

"Jelas diriku peduli karna kau anakku,sudah sepantasnya bukan?aku memedulikan bahkan menghawatirkan anakku sendiri" ucapnya kembali

"Oh ya?lalu bagaimana dengan adikku yang hilang karna musuhmu itu!bahkan kau putus asa sekarang mencari adikku yang hilang beberapa tahun lalu dan sekarang dengan bodohnya,semua orang disini menganggap adikku mati.Apa itu yang di namakan peduli?Tuan andrew yang terhormat" desis pemuda itu dengan penekanan

Mendengar desisan anak nya pun pria itu menggeram marah,lalu memejamkan matanya untuk mengendalikan emosi yang akan meluap kapan saja

"tak bisa menjawab heh?"sarkas pemuda itu

"JAGA UCAPANMU SON"

"Kenapa?daddy marah?ingat!ini semua karnamu dad!seandainya dulu daddy tidak lalai menjaga adikku dari musuhmu, mungkin saja adikku saat ini tidak hilang dad!"gertak pemuda itu dengan napas memburu,kemudian pergi dari mansion dan menyalakan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata

Seorang pria paruh baya itu terdiam kala mendengar ucapan anaknya

"ya,ini semua memang salahku"lirihnya

Kemudian pria itu melenggang pergi memasuki kamarnya,terlihat sebuah foto bayi mungil yang berada di atas nakas,lalu pria itu mengambilnya dan menatap penuh rindu.Hingga tanpa sadar air matanya keluar dari kedua pelupuk matanya

"Maafkan dady baby,karna telah lalai menjagamu dulu.Daddy sangat menyayagimu" lirih pria sambil mengecup foto itu lama kemudian memeluk nya dengan air mata yang masih mengalir di pelupuk matanya.

Flasback off

🐳🐳🐳

Sedangkan kini bian tengah berada di ruang keluarga sedang menonton tv dengan ketiga abangnya,sambil memeluk toples berisi keripik kentang di tangannya.

ya,memang saat ini abangnya sudah pulang dari tempat eskulnya dan tentu saja rey dan kenzo ikut pergi ke rumah shaga hanya untuk melihat adiknya yang menggemaskan itu.

Rey yang melihat bian yang tengah santai menonton tv pun,mempunyai ide untuk menjahili adiknya.
Kemudian ia menghampiri adiknya yg tengah serius menonton tv sambil menyungah makanan pun merasa gemas sesekali ia mengecup pipi bian,hingga lagi dan lagi.

"Iss..abang jangan nakal ya" peringat bian berusaha untuk menjauhkan mukanya dari ciuman abangnya itu

Sedangkan rey tentu saja tak mengidahkan ucapan bian,bahkan ia terus mengecup pipi bian yang bulat sampai meninggalkan sediki air liur di sana

"Abanggg" rengek bian dengan mata berkaca"

Namun rey tetap mencium pipi bian sesekali menggigit bahkan mencubit pipi bian lumayan kencang

Bian yang sudah terlanjur kesal pun akhirnya menjambak rambut rey dan menangis kencang

"HUAAAA BUNDAAA BANGG REYY NAKALL"

Airin yang berada di dapur pun buru-buru menghampiri abian.Kemudian menggendongnya guna untuk menenangkan bocah itu,sedangkan shaga dan kenzo menatap tajam rey yang kini tengah cengengesan dengan tangan peace✌

"Cup cup anak bunda kenapa nangis hmm?"

"Bang rey hiks nakalin adek hiks bundaa" tangis bian di gendongan airin

"Udah ya jangan nangis lagi nanti bunda marahin bang rey nya"

"Iya hiks nanti cubit hiks bang rey nya hiks yang kenceng" ucapnya kembali

"Iya nanti bang rey bunda cubit yang kenceng"

Sedangkan rey kini hanya pasrah mendengar ucapan keduanya,lalu ia beranjak dari duduknya untuk menghampiri abian

"Dek maafin abang ya" ucap rey pada abian yang berada di gendongan airin

"Gak mau" ucap abian sambil mendusel kan kepala nya di dada airin

"Jangan gitu dong dek,abang minta maaf,abang sedih banget kalo adek gak maafin abang" ucap rey dengan wajah sesedih mungkin,bahkan mengeluarkan sedikit air matanya agar adiknya itu iba padanya

Sedangkan kenzo dan shaga hanya memutar bola matanya malas,melihat rey yang caper terhadap adik mereka

Bian yang melihat abangnya sedih pun menjadi tidak tega,kemudian ia turun dari pangkuan airin dan berjalan menghampiri rey

"Gendong abangg" pintanya manja pada rey

Rey yang mendengar itu pun bibirnya berkedut menahan untuk tidak tersenyum namun tak urung ia menggendong abian ke pangkuannya

"Udah maafin abang hm"

"Hu'um tapi ada syaratnya" ucap bian pada rey

"Apa syaratnya dek?nanti abang kabulin"

"Pinky promise" ujar bian sambil mengangkat satu jari kelingkingnya

"Promise" ucapnya seraya mengaitkan jari kelingkingnya pada abian

"Yaudah adek mau coklat sama es krim banyak-banyak"ucapnya semangat

Rey yang melihat semangat adiknya pun merasa gemas,ingin sekali ia mengecup pipi adiknya.Tapi ia tahan,takut adiknya ngambek lagi

" iya nanti abang bawain coklat dama eskrim yang banyak,tapi makannya jangan langsung semua nanti giginya sakit"

"Okyy abangg"

"Karna sekarang udah baikan,mending sekarang kita makan siang dulu,bunda udah masak banyak soalnya" ucap airin tiba-tiba

"Ayo bunda,bian mau mam dah lapar"
Ucap bian sambil merentangkan tangan pada airin

Seakan tahu yang di maksud bian,airin pun menggendong bian ala koala kemudian pergi di ikuti ketiganya untuk makan siang bersama.

🐳🐳🐳

Gimana nih ceritanya?

Next?

Jangan lupa vote sebelum baca

Terimakasih

ABIAN (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang