7

1.4K 56 3
                                    

Happy reading




Bugh bugh bughh

Kini terlihat seorang pemuda sedang berada di ruangan cukup gelap,terlihat kilat amarah begitu kental terpancar di wajahnya ,ia terus memukul samsak dengan brutal,guna untuk mengurangi rasa emosi yang ada dalam dirinya.

Agghhhhh

Bugh,,

Bughh,,

Bughh

Nafas pemuda itu terengah engah kemudian berhenti seraya memeluk samsak,disertai bayangan bayangan yang ada di dalam benaknya

Temannya yang sedari tadi diam melihat itu pun, menghampiri pemuda itu lalu menepuk bahunya pelan

" lo ngapain sih kayak gitu dev?kenapa?prihal bokap lo lagi?"

Sedangkan pemuda yang di sebut dev, hanya terdiam, pertanyaan temannya kali ini tepat sasaran.

Temanya yang di ketahui bernama galen pun hanya menghela napas pelan,ia tahu pertanyaannya,tepat pada sasaran

"Gue cuma mau kasih saran aja sama lo dev, sebaiknya lo berdamai aja sama bokap lo.Karna gw tahu ini semua bukan sepenuhnya salah bokap lo.Jangan egois, lo jangan terus-terusan nyalahin bokap lo, disaat dia juga sama terpuruknya kaya lo,di tambah nyokap lo yang koma sekarang- "jedanya sebentar lalu menatap ke arah devan

"Dan seharusnya lo paham kondisi bokap lo sekarang. Seberapa banyak beban yang di pikul bokap lo saat ini, dan gue harap lo mau berbaik hati untuk meringankan beban dia bro.Gue tahu ini sulit, tapi gue percaya bahwa lo bisa maafin bokap lo" ucap galen sambil menepuk nepuk bahu devan

kemudian berlalu pergi  meninggalkan devan yang tengah bergelut dengan pikirannya

🐳🐳🐳

Terlihat sosok pria paruh baya bernama andrew tengah berada di balkon rumahnya seraya menatap bulan,Pria itu menghela napas kasar

"Maafkan daddy nak" lirihnya

Kemudian ia berjalan pergi turun ke bawah untuk makan malam.

Sesampainya disana,pria paruh baya itu terkejut saat melihat devan yang tengah berada di kursi,seraya memandangi dirinya dengan tatapan yang-ah sulit di mengerti

Tanpa andrew duga, devan menghampirinya lalu memeluk tubuh andrew dengan erat.

Pemuda itu terisak dalam pelukan andrew

"Maafin devan dad,devan egois sama daddy" lirihnya

Tanpa diminta air matanya ikut luruh saat itu juga,ia sangat bersyukur anaknya tidak lagi membencinya ,kemudian ia membalas pelukan anaknya tak kalah erat.

"Maafkan daddy juga son,daddy lalai menjaga adikmu,anak daddy,pemata keluarga kita"

"Ini semua bukan salahmu dad,tapi aku yang telalu egois,maaf dad"

"Daddy memaafkanmu,terimakasih telah kembali bersama daddy,daddy menyayagimu"

Drtt,,drtt,,drtt

ABIAN (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang