Jo dan Florin sampai di apartemen mereka tanpa ada yang membuka mulut untuk saling menyapa. menggigat dari mulai di tempat makan dan di atas motor tidak ada yang mendahului untuk berbicara. Jo yang sedang kesal dan Flo yang sedang dalam mode malasnya berbicara karna dicuekin.
melihat tidak ada itikad baik dari jo untuk mengajaknya ngobrol flo memilih memasuki kamar meninggalkan jo namun ternyata diikuti.
"HP kamu mana?"
"aku kan dah bilang lowbat. emang tadi winda gak beritahu?" jawab Flo dan diakhiri dengan bertanya.
"trus masalahnya selesai? kamu gak ada minta maaf"
"ya ialah. emang kamu mau memperpanjang nya?"
"aku cariin kamu lo ay. aku kawatir apalagi kamu gak bisa dihubungi"
"yaudah sih jo sekarang kan udah bareng. apalagi? aku minta maaf deh"
"kamu berubah ay"
Flo menatap lekat kearah jo dengan isi otaknya yang tidak karuan.
"apa maksud kamu ngomong kayak gitu?"
"kamu berubah ay. sekarang kamu mulai mengabaikan aku seperti tidak ada"
"kamu sadar gak sih apa yang kamu omongin itu?"
"ya aku sadar. aku sadar atas apa yang aku lakukan, mencari kamu yang tidak ada kabar sedangkan kamu lagi mengandung, mengandung anak kita aku khawatir Flo" terdengar suara jo yang tegas yang Florin sendiri sedikit kaget.
"AKU HAMIL JO. BUKAN LAGI MENGIDAP PENYAKIT MEMATIKAN." ucap Flo dengan penekanan karna dianggap lemah hanya untuk pergi makan tanpa pemberitahuan.
jo dapat melihat kemarahan dan kesedihan di wajah sang istri walaupun tidak diiringi dengan air mata disana.
"maksud aku bukan gitu ay" ucap Jo yang berusaha menenangkan Flo.
" udah, aku akan bersih-bersih" putusnya berjalan memasuki kamar mandi
dan berapa detik kemudian terdengar suara yang membuat Jo membeku ditempatnya.
"dan untuk masalah ini jangan beritahu dulu ke semua keluarga, termasuk kedua orang tua kita."
***
Florin sangat kanget melihat orangtuanya dan mertuanya ada didapur sedang menata berbagai jenis makanan. dia nyakin itu makanan yang mereka bawa sendiri dan mungkin dimasak tangan mereka sendiri. niat awal tadi yang memang kedapur untuk mengambil minum malah melihat pemandangan ini dan berhenti dipintu. dan dimana suaminya? yang dia nyakini orang yang dibalik semua ini.
nafasnya mulai memburu dengan wajah yang tidak bisa ditebak.
"ay..."
"sebenarnya tadi kamu paham gak sih apa yan tadi aku bicarain sama kamu? kamu sadar gak sih apa yang kamu lakuin?" ucap Florin tanpa mencari dari mana.
"aku minta maaf ay. aku ngehubungi mama tadi pagi tanpa aku ngasih tau kamu dulu"
Florin terlihat beberapa kali menghela nafasnya kasar dan memijit pelipisnya , rasanya kepalanya mau pecah.
" aku niatnya mau cerita aja sama mama , buat sekedar belajar cara mengurus orang kalo lagi hamil gimana. gak tau mama nakal seantusias itu dan sekarang seperti ini." lanjutnya.
"aku jadi bigung . disi yang sebenarnya berubah siapa sih sebenarnya, aku atau kamu?"
"aku minta maaf ay" ucap Jo dan meraih tangan sang istri namun tidak ada tanggapan sama sekali.
"loh.. kamu udah selesai mandinya sayang? kok malah pada berdiri disitu sih ayok makan dulu. ajak istrimu Jo," terdengar suara mama saras mengentrupsi keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost sheep.
Tiểu Thuyết Chungcinta bisa saja menjadi segalanya untuk saling berbagi memori hidup. namun pendewasaan dari setiap masing-masing adalah hal yang penting. tidak peduli hari ini ada ikrar janji karena bsok kita tidak tau akan terdengar juga ingkar.