Jangan lupa buat komen dan vote terlebih dahulu sebelum baca!
Dan jangan lupa buat follow author dulu biar ga ketinggalan ceritanya.
Happy Reading semuanya......
****
Al mendengus sebal bisa-bisanya dia kena hukuman hanya gara-gara hari lugoh atau hari bahasa terlebih minggu ini adalah hari bahasa Arab semua santri wajib pakai bahasa Arab dua puluh empat jam.
Oh ayolah meski Al mudah memahami sesuatu dengan cepat tapi setidaknya ada keringanan untuk dirinya karna masih pendatang baru, yang membuatnya semakin kesal ialah ketika ustadz Arif bilang dirinya seorang yang lemah dan tidak gentleman.
"Tad masa gini doang di hukum, lagi pula saya masih baru disini bahasa Arab saya juga ga lancar-lancar amat. Harusnya ustadz ngasih keringanan. "
"Kamu anak kecil yang harus merengek minta di ringankan? Tidak gantelman sekali. "
Rahang Al mengeras saat mendengar penuturan ustadz nya itu, "kata siapa saya tidak gantelman? "
"Buktinya kamu meminta di ringankan, lagi pula hukuman ini bukan hanya semata-mata untuk kesalahan kamu yang tidak memakai bahasa Arab tapi juga kamu kabur saat seharusnya kultum sore di aula. "
"Hafalan tiga juz selama dua minggu itu termasuk ringan untuk hukuman kabur dan membersihkan aula itu juga sangat ringan untuk seorang pelanggar bahasa, baru seperti ini saja kamu sudah mengeluh apa itu di sebut seorang gantelman? "
Oke Al sekarang mengakui ia bersalah karna dua hukuman itu pertama Al memang kabur disaat orang-orang kultum sore dan pulang saat Magrib, hanya karna balapan liar yang sudah ia janjikan bersama teman-temannya.
Tapi kan itu sangat sebentar bahkan tidak 24 jam ia pergi tapi hukumannya sudah seperti ini.
Iya Al ikut balapan liar saat dirinya tau ada beberapa temannya yang sembunyi-sembunyi masuk ke pesantren lewat pagar belakang dan menemuinya, kaget bukan? Iya Al sendiri juga kaget, kaget bagaimana bisa temannya tau Al di pesantren.
Awalnya Al sudah menolak tapi temannya terus membujuknya dan mengatakan ini yang terakhir kalinya untuk Al ikut balapan, dan berakhir Al menyetujuinya.
"Baik-baik saya akan buktikan kalo saya seorang yang gantelman tad."
"Bagus buktikan jika memang kamu seorang yang gantelman. "
Al bangun dari duduknya berniat meninggalkan ustadnya, "salam, "
"Ribet banget sih tad, assalamu'alaikum. "
"Wa'alaikumsalam."
Al mengepel aula utama dengan perasaan dongkol, "bego, bego banget sih arghh. " kesal Al
Al menghela napas panjang mengelus dadanya "sabar-sabar, ini ujian gak boleh marah-marah nanti ga jadi masuk surga gara-gara marah doang. " ingat Al pada diri sendiri
"Mending istighfar aja dah shalawat an biar dapet pahala, "
"Astagfirullah saya melakukan ini ikhlas karna allah. " imbuhnya yang sudah mengeluh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Weeding (Slow Update)
Teen FictionHanya kisah sederhana untuk menemani waktu luang kalian. Tentang seorang anak brandalan yang ternyata harus menjadi penerus pesantren, dan pertemuan nya dengan dua Humaira. Aisyah Humaira Afhania dan Emira Humaira Alzena. Lantas Humaira manakah ya...