roommate

30 6 0
                                    

Jangan lupa buat komen dan vote terlebih dahulu sebelum baca!

Dan jangan lupa buat follow author dulu biar ga ketinggalan ceritanya.

Happy Reading semuanya......

****

"Assalamu'alaikum, nama kamu Al kan, " ucap Angkasa mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Al menerima uluran nya dengan setengah hati "Saya Angkasa teman sekamar kamu, "

Angkasa tersenyum lebar sampai matanya ikut tersenyum, "Angkasa titip Al yah, kalau ada sikap atau perkataan yang kasar tolong di maklumin nak. "

"Iya InsyaAllah om, tante. Kalo gitu Angkasa pamit ajak Al ke kamarnya dulu biar bisa beres-beres. "

"Makasih ya nak, Oh iya jangan lupa bilang sama yang lainnya kalo nanti Al berkata kasar atau melakukan hal Aneh tolong di maklumin jangan di ambil hati. "

Angkasa mengangguk paham sembari tersenyum lebar. "Ah iya tante, kebetulan di kamar Asrama kami cuma ber berlima mungkin ber enam sekarang bersama Al. yang lainnya termasuk saya juga sama kok tante awal masuk mungkin bisa di bilang sebelas dua belas dengan Al jadi insyaallah gapapa tante. "

"Alhamdulillah kalo gitu, ya udah kalian masuk aja biar Al juga bisa istirahat. Nak Bunda sama Ayah pulang dulu ya? Kalo perlu apa-apa telpon Bunda aja nanti Bunda bakal siapin semuanya. "

Lagi-lagi Lisa memeluk dan mencium pucuk kepala Al, dan untuk kesekian kalinya Al hanya diam tanpa membalas pelukan sang Bunda. Seharusnya ia marah saat ini tapi saat ini yang ia rasakan hanya sesak di dadanya.

Ia akui sering berkata kasar dan sering melawan orang tuanya tapi saat ini rasanya ia enggan untuk di tinggal karna sejatinya meski sibuk Al lebih biasa melihat kedua orang tuanya.

"Kunci kamar Al kasih ke bi eem aja, bilang ponsel Al yang lama pake buat telpon Al. "

Lisa dan Haidar tersenyum tipis saat mendengar penuturan Al yang terdengar lebih lembut dari biasanya. Bahkan ia menggunakan namanya bukan sebutan lo-gue pada orang tuanya.

*****

"Lo duluan ke kamar, gue mau ke kamar mandi dulu. " ucap Al tergesa-gesa meninggalkan Angkasa sendirian di tangga.

"Eh tapi kamu tau jalan-" Angkasa menghela napas belum sempat ia bertanya tapi Yang di tanya sudah hilang secepat kilat.

Angkasa kembali menaiki tangga sembari membawa tas Al,

***

"Assalamu'alaikum, " ucap Angkasa sembari membuka pintu kamarnya.

"Waalaikumsalam, loh Sa mana yang katanya santri baru. Kok anta sendirian? "

"Iya tadi dia izin mau ke hamam dulu. Jadi ana ke kamar sendiri,"

"Itu barang bawaannya? "

"Iya, "

"Loh kok simpel banget. "

"Lah emangnya anta kesini udah berasa pindahan semua serba ada. "

Laki-laki itu hanya menyengir sembari menggaruk belakang kepalanya. "Lah bukannya dulu yang paling ribet itu anta yah Sa? Soalnya ampe bawa banyak banget vitamin sama skincare. "

My Secret Weeding (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang